YOGYA, Jogjaaja.com - Pemda DIY bersama Program Kemitraan Australia Indonesia untuk Ketahanan Kesehatan (AIHSP) di Yogyakarta berkomitmen untuk memperkuat komunikasi risiko dan komunikasi publik bagi penyandang disabilitas dalam upaya memastikan informasi mengenai vaksin dan COVID-19 semakin tersedia.Hal itu diwujudkan dalam 'Sesi Berbagi Pengetahuan Komunikasi Risiko bagi Komunitas Penyandang Disabilitas' yang dilakukan secara daring, pada Selasa (22/3/2022) kemarin.Ferry Anggoro, Koordinator Provinsi Program AIHSP – Yogyakarta mengatakan, program AIHSP adalah proyek yang didanai The Australian Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT), Kementerian Luar Negeri Australia yang mengusung program one health untuk ketahanan kesehatan dari sisi manusia, hewan dan lingkungan.&nbsp;Pandemi COVID-19 perlu disikapi bersama, termasuk juga kelompok disabilitas dimana berdasarkan Undang-undang no 8 tahun 2016, penyandang disabilitas memiliki hak yang sama termasuk untuk akses komunikasi."Sehingga penyebaran komunikasi risiko terkait kesehatan penting dilakukan kepada kelompok disabilitas yang mana memerlukan pendekatan khusus, agar mereka memahami risiko dan dapat mengantisipasi langkah yang akan diambil," jelasnya.Lebih lanjut Ferry berharap selama masa program AIHSP sampai dengan tahun 2025 nanti, Yogyakarta dapat menjadi dapur content creative digital dimana AIHSP dapat bekerjasama dengan komunitas-komunitas disabilitas yang dapat membuat informasi yang bewawasan komunikasi risiko untuk difabel, yang akhirnya dapat bermanfaat untuk ketahan kesehatan di masa depan.Kepala BAPPEDA DIY, Benny Suharsono mengatakan, Pemda DIY bersama para mitra berupaya terus mengusung kemuliaan martabat semua orang. No one left behind. Penghormatan merupakan hak bagi kelompok rentan penyandang disabilitas. Kami telah menyusun regulasi tentang sistem penjaminan penyandang disabilitas."Perlu disadari bahwa isu disabilitas tidak hanya terkait dengan isu kesehatan, melainkan terkait pola komunikasi informasi juga dirasa sangat penting," katanya.Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan DIY, drg Pembajun, Setyaningastutie, menyampaikan, kondisi pandemi di Yogyakarta masih fluktuatif dan dampak pandemi masih ada yang mempengaruhi tatanan sosial dan ekonomi sehingga pelaksanaan cakupan vaksin khususnya vaksin booster di Yogyakarta dan pelaksanaan protokol kesehatan 5M keduanya harus dilakukan sehingga dapat memutus rantai penularan virus, perlindungan diri dan mendorong pembangunan ekonomi.“Target cakupan vaksinasi di Provinsi Yogyakarta pada tanggal 20 Maret 2022, pada dosis 1 sudah mencapai lebih dari 105.98% sedangkan untuk dosis 2 sebesar 98,25%, saat ini kami sedang mengejar untuk vaksinasi booster,” tambahnya.Pembajun juga menyatakan bahwa Dinas Kesehatan DIY akan siap memberikan pelayanan vaksin booster untuk teman-teman disabilitas.&nbsp;<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/mau-beli-saham-goto-begini-cara-pemesanannya">Mau Beli Saham GOTO?, Begini Cara Pemesanannya!</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/makuku-air-diapers-slim-mampu-serap-cairan-100-kali-dan-anti-menggumpal">MAKUKU Air Diapers Slim Mampu Serap Cairan 100 Kali dan Anti Menggumpal</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/minyak-goreng-makin-langka-pemerintah-kembalikan-harga-sesuai-pasar">Minyak Goreng Makin Langka, Pemerintah Kembalikan Harga Sesuai Pasar</a></li></ul>Dia menilai kerjasama dengan AIHSP khususnya untuk memberikan pemahaman pentingnya komunikasi risiko dapat memberikan pemahaman bagi kelompok disabilitas agar mendapat informasi yang lebih jelas dan terhindar dari hoax. (Anz)

IMG-20220323-WA0018.jpg

YOGYA, Jogjaaja.com - Pemda DIY bersama Program Kemitraan Australia Indonesia untuk Ketahanan Kesehatan (AIHSP) di Yogyakarta berkomitmen untuk memperkuat komun

AIHSP dan Pemda DIY Wujudkan Pembekalan Komunikasi Risiko Covid-19 Bagi Difabel