YOGYA, Jogjaaja.com - Sudah 90 tahun berdiri sebagai perusahaan makeup raksasa, Revlon akhirnya mengajukan status bangkrut.Pada 16 Juni 2022, Revlon mengajukan perlindungan kebangkrutan Bab 11 . Keputusan itu muncul setelah masalah dengan rantai pasokan yang menaikkan biaya bahan baku untuk membuat produk.Beberapa faktor lain yang berkontribusi pada keputusan ini adalah masalah dengan pembayaran pemasok, inflasi dan kekurangan tenaga kerja.Meski kini tengah dalam proses pengajuan status bangkrut namun produk-produk Revlon masih tetap bisa kita jumpai di beberapa tempat seperti pusat perbelanjaan dan toko suplier salon.Produk-produk yang masih beredar di pasaran pun juga dijual dengan harga yang sangat terjangkau. Berikut fakta lainnya.Mengalami Penurunan Semenjak Covid-19 Tak dapat dipungkiri bahwa dampak pandemi Covid-19 bisa terasa hingga di pertengahan tahun 2022 ini.Terbukti dengan adanya tindakan yang diambil oleh perusahaan sebesar Revlon untuk mengajukan status bangkrut. Hal ini dikarenakan penjualan Revlon yang terus merosot semenjak pandemi Covid-19.Terlilit Hutang dan Mengalami Pelemahan Permintaan &nbsp;Menyambung fakta Revlon mengalami penurunan semenjak Covid-19, Revlon juga melaporkan bahwa hanya mampu mendapat penghasilan sebanyak US$575 juta atau sekitar Rp8,51 triliun.Pendapatan itu hanya mampu untuk memenuhi operasional sehari-hari dan membayar sebagian hutang.Kalah Bersaing Dengan Brand Kosmetik Selebriti Revlon juga berhadapan dengan semakin banyak persaingan merek kosmetik keluaran selebriti.Sebab dalam beberapa tahun terakhir, perusahaan telah kehilangan penjualan ke perusahaan rintisan yang didukung oleh selebriti, seperti Kylie Jenner's Kylie Cosmetics dan Rihanna's Fenty Beauty. (MG-02) &nbsp;

lipstick-g7b66d87a3_1280.jpg

Pada 16 Juni 2022, Revlon mengajukan perlindungan kebangkrutan Bab 11 . Keputusan itu muncul setelah masalah dengan rantai pasokan yang menaikkan biaya bahan baku untuk membuat produk. 

Ajukan Permohonan Bangkrut, Ini Fakta yang terjadi di Revlon