BANTUL-Dusun Plumbungan, Desa Sumbermulyo, Bambanglipuro, di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta berbeda dengan dusun-dusun lain pada umumnya. Dusun ini begitu menarik karena banyak buah anggur bergelantungan di halaman hampir semua rumah warga.
Kenapa di hampir setiap rumah warga terdapat buah anggur? Ternyata 95 persen warga di kampung ini membudidayakan buah anggur. Tak heran jika dusun ini kemudian dikenal dengan nama Kampung Anggur.
Ide untuk membuat Kampung Anggur ini dimulai dari Rio Aditya. Menurut Rio, dirinya mulai menanam buah lokal jenis Isabela pada tahun 2010.
&ldquo;Awalnya saya mulai menanam anggur pada tahun 2010. Tetapi dalam perkembangannya, anggur ini kurang bagus. Kemudian pada tahun 2014, saya mulai menggantinya dengan anggur Ninel yang berasal dari Ukraina. Ternyata anggur Ninel ini cocok ditanam dibudidayakan di Bantul dan perawatannya juga mudah,&rdquo; ujar Rio, beberapa waktu lalu.
Varietas Ninel ini tak hanya mudah perawatannya. Anggur jenis ini juga tak mengenal musim dan dapat berbuah terus.
Seiring berjalannya waktu, Rio mendapat bantuan dari Pemda Bantul untuk mengembangkan budidaya Anggur ini. Pada tahun 2018, ia pun mengajak ibu-ibu PKK di Dusun Plumbungan untuk membudidayakan anggur ini.
Niat Rio untuk mengajak masyarakat Dusun Plumbungan menanam anggur sempat mendapat cibiran dari sejumlah warga lain. Hal ini karena warga harus membeli bibit anggur dengan harga Rp 125 ribu.
&ldquo;Saya sebenarnya ingin mengajak masyarakat bertanggung jawab atas apa yang akan mereka kerjakan. Kalau dikasih harga murah atau gratis, bisa jadi mereka kurang serius. Apalagi uang hasil penjualan ini juga untuk kas PKK,&rdquo; tandasnya.
Meski demikian, perlahan warga setempat mulai menanam anggur. Bahkan hingga saat ini hampir seluruh warga menanam anggur di depan rumahnya.
Kini, Dusun Plumbungan menjadi destinasi wisata dan dikenal dengan sebutan Kampung Anggur. Banyak orang datang untuk memetik langsung buah anggur dari rumah-rumah warga.
&ldquo;Buah anggur di Dusun Plumbungan ini dijual dengan harga Rp100 ribu per kilogram. Harga anggur ini kami buat sama sehingga kami punya patokan yang jelas,&rdquo; imbuh Rio.
Dengan mengunjungi Kampung Anggur ini, wisatawan bisa bebas memilih buah anggur sesuai yang mereka inginkan. Jika buah anggur di satu warga habis, mereka bisa mengunjungi rumah warga lainnya.
Lanjut Rio, tingkat kemanisan anggur Ninel ini lebih tinggi dibanding negara asalnya maupun dengan anggur-anggur di pasaran. Anggur ini bisa dipetik dalam usia matang 135 hari.
&ldquo;Anggur di sini memang sangat manis. Tingkat kemanisannya bisa mencapai 22 brix, atau mendekati gula pasir yang berada di angka 24 brix,&rdquo; tutup Rio. (*)
&nbsp;

Anda Penyuka Anggur? Ada Kampung Anggur di Bantul Lho…

BANTUL-Dusun Plumbungan, Desa Sumbermulyo, Bambanglipuro, di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta berbeda dengan dusun-dusun lain pada umumnya. Dusun ini begitu menarik karena banyak buah anggur bergelantungan di halaman hampir semua rumah warga.