WASHINGTON-Angkatan Laut Amerika mengusulkan untuk menonaktifkan lima skuadron serangan elektronik, atau VAQ yang mengoperasikan jet serangan elektronik Boeing EA-18G Growler. Ini&nbsp; kira-kira sepertiga dari kekuatan serangan elektronik jet taktis Amerika.Usulan itu terungkap&nbsp; dalam buku sorotan anggaran 2023 &nbsp;Angkatan Laut Amerika yang baru-baru ini dirilis. US Navy&nbsp; mengusulkan untuk menonaktifkan seluruh &nbsp;VAQ yang dikerahkan ke pangkalan luar negeri. Namun skuadron ekspedisi ini tidak termasuk lima skuadron &nbsp;yang ditempatkan di kapal induk.Angkatan Laut Amerika adalah satu-satunya penyedia jet serang elektronik ekspedisi untuk pasukan gabungan. Angkatan Udara mempensiunkan jet EF-111A Raven terakhirnya pada tahun 1998 dan Korps Marinir mempensiunkan jet taktis EA-6B Prowler terakhirnya pada tahun 2019.&nbsp;Skuadron ekspedisi VAQ telah dikerahkan ke Asia Barat Daya, Jepang, dan Italia selama bertahun-tahun untuk mendukung Amerika dan pasukan koalisi. Bulan Maret 2022 lalu, satu skuadron, &nbsp;dikerahkan ke Komando Eropa sebagai bagian dari peningkatan kekuatan untuk mendukung sayap timur NATO setelah invasi Rusia ke Ukraina.Buku anggaran tersebut mengatakan lima skuadron mencakup total 25 EA-18G. Setelah skuadron dinonaktifkan pesawat tersebut akan disimpan&nbsp; di Aerospace Maintenance and Regeneration Group di Pangkalan &nbsp;Arizona. Tempat yang dikenal sebagai kuburan pesawat. Setengah akan dikirim pada tahun &nbsp;2024 dan setengahnya lagi pada tahun &nbsp;2025. Angkatan Laut Amerika memperkirakan penghematan dari rencana tersebut&nbsp; akan menjadi US$807,8 juta.EA-18G &nbsp;Growler adalah pesawat tempur elektronik yang didasarkan pada &nbsp;F / A-18F Super Hornet. &nbsp;Pesawat ini dibangun untuk menggantikan peran dari EA-6B Prowler.Karena didasarkan pada pesawat tempur multi peran, pesawat memiliki lebih banyak cantelan. Jadi tidak hanya mengangkut jammer pods, tetapi tangki eksternal untuk memperluas jangkauan &nbsp;serta rudal udara ke udara jarak menengah AIM-120.Growler pertama terbang pada akhir tahun 2006, dan pesawat pertama mencapai status operasional hanya tiga tahun. Pesawat melakukan debut tempurnya di Perang Libya pada 2011.Meski sebagai pesawat spesialisasi serangan elektronik, EA-18G masih mempertahankan banyak fitur dari Super Hornet, terutama radar &nbsp;AESA dari Raytheon yang memberikan kemampuan pertahanan diri Growler. Alat ini mengisi tempat &nbsp;meriam 20mm yang dihilangkan&nbsp; di hidung pesawat.Growler memiliki 11 stasiun senjata untuk membawa sistem misi elektronik dan senjata.&nbsp; Pesawat&nbsp;mengintegrasikan kemampuan canggih serangan elektronik yang&nbsp; dikembangkan dan diproduksi oleh Northrop Grumman.&nbsp;<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/mesin-pencari-ecosia-diklaim-ramah-lingkungan">Mesin Pencari Ecosia Diklaim Ramah Lingkungan</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/masjid-bersejarah-di-indonesia-yang-masih-kokoh-berdiri-dan-patut-diketahui">Masjid Bersejarah di Indonesia Yang Masih Kokoh Berdiri dan Patut Diketahui</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/tank-leopard-1-jerman-menuju-ukraina-bakal-ketemu-t-72-rusia">Tank Leopard 1 Jerman Menuju Ukraina, Bakal Ketemu T-72 Rusia?</a></li></ul>Australia menjadi satu-satunya negara yang mengoperasikan jet tempur ini.

18G-Growler.jpg

Angkatan Laut Amerika mengusulkan untuk menonaktifkan lima skuadron serangan elektronik, atau VAQ yang mengoperasikan jet serangan elektronik Boeing EA-18G Growler. 

Angkatan Laut Amerika Ingin 'Pensiunkan' 25 Jet Tempur EA-18G Growler