Kampung Bausasran kini mulai berubah wajah. Kampung ini menjadi semakin hijau dengan landscape lorong sayur yang bisa ditemui di sejumlah gang.
 Dengan wajah baru ini, Kampung Bausasran didorong menjadi kampung ekowisata yang nantinya bisa memberikan dampak bagi warganya.
 Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi menyambut hangat ide untuk menjadikan Bausasran sebagai kampung ekowisata. Menurutnya, dengan lahan yang terbatas bukan berarti menghambat proses pertanian di perkotaan.
 &ldquo;Sekarang menanam aneka sayur tidak lagi harus dilakukan di lahan yang luas. Ada banyak media tanam yang bisa digunakan dan hasilnya pun maksimal. Menanam sayur bisa dilakukan di lorong-lorong jalan seperti ini,&rdquo; kata Heroe saat menutup KKN Fakultas Bioteknologi dan Bisnis UKDW di Bausasaran, Sabtu (15/2/2020).
 Heroe menambahkan seluruh jenis tanaman sayur yang kerap dikonsumsi sehari-hari seperti cabai, selada, tomat, sawi, kangkung, bayam, seledri hingga terong bisa dibudidayakan di kampung sayur.
 &ldquo;Yang perlu diupayakan adalah keberlanjutan dari budidaya sayur di pekarangan dan harapannya, kegiatan seperti ini bisa diperluas lagi sehingga masyarakat benar-benar memiliki kemampuan memenuhi kebutuhan pangan secara mandiri,&rdquo; ujarnya.
 Heroe menyebut konsep gandeng gandong seperti yang tengah dilakukan Kampung Bausasaran dengan Fakultas Bioteknologi dan Bisnis UKDW ini harus terus dikembangkan di seluruh wilayah Kota Yogyakarta.
 &ldquo;Inilah yang harus kita dorong, agar semua bisa maju bersama, antara kampung pemerintah dengan masyarakat salah satunya dengan KKN,&rsquo; ucapnya.
 Ketua Kelompok Tani Bustan Adi Sumartina mengatakan, warga Bausasaran sangat antusias mendorong kampung sayur di Bausasaran. Selain menanam, sejumlah pelatihan juga terus digalakkan.
 &ldquo;Dengan adanya KKN ini, konsep ekowisata Bausasaran juga akan semakin dimatangkan,&rdquo; ucapnya.
 Sejumlah terobosan hasil warga dengan program KKN UKDW untuk mendorong ekowisata yakni diantaranya pelatihan pembuatan pupuk organik, katalog gemah ripah, lorong sayur, kolam terapi ikan, dan pelatihan marketing.
 &ldquo;Selain itu, kelompok bank sampah juga terus kami dorong untuk pendukung kampung sayur atau kelompok tani,&rdquo; imbuhnya.
 Para aktivis bank sampah juga tengah mengadakan sejumlah inovasi, seperti pelatihan membuat sabun dari limbah minyak yang diikuti oleh seluruh anggota dari 12 kelompok bank sampah yang ada.
&nbsp;

Kampung Bausasran siap dikembangkan menjadi kampung ekowisata.

Bausasran Siap Menjadi Kampung Ekowisata

Kampung Bausasran kini mulai berubah wajah. Kampung ini menjadi semakin hijau dengan landscape lorong sayur yang bisa ditemui di sejumlah gang.