<p>JAKARTA-Suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau<a href="https://www.trenasia.com/bi-pertahankan-suku-bunga-acuan-4/">&nbsp;BI 7-<em>Day Reverse Repo Rate</em>&nbsp;(BI7DRR) saat ini berada di level 3,75%</a>. Gubernur BI Perry Warjiyo memutuskan untuk memangkas BI Rate sebesar 25 basis poin (bps), dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) akhir pekan lalu.</p>
<p>Sebelumnya, suku bunga acuan berada di level 4%. Selain itu, suku bunga&nbsp;<em>Deposit Facility&nbsp;dan Lending Facility</em><em>&nbsp;masing-masing&nbsp;</em>juga turun 25 bps menjadi 3% dan 4,5%.</p>
<p>Tingkat suku bunga acuan 3,75% ini menjadi yang terendah sepanjang sejarah. Seperti diketahui, BI-7&nbsp;<em>Days Repo Rate&nbsp;</em>mulai diberlakukan pada 19 Agustus 2016. Pada waktu itu, suku bunga acuan berada di level 5,25%. Penurunan pun berlanjut hingga berada di level 4,25% pada 19 April 2018.</p>
<p>Namun, pada 15 November 2018, suku bunga acuan BI kembali naik, bahkan lebih tinggi menjadi level 6%. Baru memasuki pertengahan 2019 tepatnya 18 Juli, suku bunga acuan kembali turun menjadi 5,75% dan terus turun ke level 4,5% pada 19 Maret 2020.</p>
<p>Bertahan hingga 19 Mei 2020, pada Juni 18 Juni 2020 Perry kembali memangkas suku bunga acuan menjadi menjadi 4,25%. Kemudian berlanjut pada pemangkasan terakhir menjadi 3,75%, level terendah selama ini.</p>
<h4><strong>Suku Bunga Kredit Bank</strong></h4>
<p>Menanggapi hal ini, Direktur Riset CORE Indonesia Piter Abdullah menilai, kebijakan tersebut tidak akan langsung direspons oleh perbankan.</p>
<p>&ldquo;Bank tidak akan langsung menurunkan&nbsp;<a href="https://www.trenasia.com/kabar-baik-bank-mandiri-turunkan-suku-bunga-kredit/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">suku bunga kredit</a>, setidaknya dalam dua bulan ke depan,&rdquo; ujarnya saat dihubungi&nbsp;<em>TrenAsia.com.</em></p>
<p>Menurutnya, meski suku bunga acuan BI kembali turun, hal ini tidak lantas membuat pertumbuhan kredit semakin naik. Seperti diketahui, fungsi intermediasi di sektor keuangan atau perbankan saat ini terlihat masih lemah. Hal ini disebabkan oleh rendahnya permintaan kredit di samping sikap kehati-hatian perbankan akibat pandemi.</p>
<p>Pertumbuhan kredit pada triwulan III-2020 hanya sebesar 0,12%&nbsp;<em>year-on-year&nbsp;</em>(yoy). Angka tersebut terkontraksi 0,47% yoy pada Oktober 2020.</p>
<p>Selain itu, bank juga dinilai tetap menahan besaran suku bunga kredit. Lebih rinci, berikut suku bunga dasar kredit (SBDK) deretan bank besar di Indonesia. (SKO)</p>
<h5>1.&nbsp;<strong>PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI)</strong></h5>
<p>Kredit korporasi: 9,95%<br />Kredit ritel: 9,8%<br />Kredit mikro: 16,75%<br />Kredit konsumsi KPR: 9,9%<br />Kredit konsumsi non KPR: 12%</p>
<h5>2. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI)</h5>
<p>Kredit korporasi: 9,85%<br />Kredit ritel: 9,8%<br />Kredit mikro: 11,5%<br />Kredit konsumsi KPR: 10%<br />Kredit konsumsi non KPR: 11,6%</p>
<h5>3.&nbsp;<a href="https://www.trenasia.com/tag/bca/">PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)</a>&nbsp;</h5>
<p>Kredit korporasi: 8,25%<br />Kredit ritel: 8,75%<br />Kredit konsumsi KPR: 8,75%<br />Kredit konsumsi non KPR: 8,61%</p>
<h5>4. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk&nbsp;(BBNI)</h5>
<p>Kredit korporasi: 9,8%<br />Kredit ritel: 9,8%<br />Kredit konsumsi KPR: 10,15%<br />Kredit konsumsi non KPR: 11,95%</p>
<h5>5. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN)&nbsp;</h5>
<p>Kredit korporasi: 10,25%<br />Kredit ritel: 10,25%<br />Kredit konsumsi KPR: 10,5%<br />Kredit konsumsi non KPR: 11,5%</p>
<h5>6. PT Bank CIMB Niaga Tbk&nbsp;(BNGA)</h5>
<p>Kredit korporasi: 9,4%<br />Kredit ritel: 9,95%<br />Kredit konsumsi KPR: 9,5%<br />Kredit konsumsi non KPR: 9,95%</p>
<h5>7.&nbsp;<a href="https://www.trenasia.com/rupst-bank-ocbc-nisp-tak-bagikan-dividen-demi-perkuat-bisnis/">PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP)</a>&nbsp;</h5>
<p>Kredit korporasi: 9,95%<br />Kredit ritel: 10,25%<br />Kredit konsumsi KPR: 9,75%<br />Kredit konsumsi non KPR: 10,75%</p>
<h5>8.&nbsp;<a href="https://www.trenasia.com/tag/pt-bank-pan-indonesia-tbk/">PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN)</a>&nbsp;</h5>
<p>Kredit korporasi: 10,23%<br />Kredit ritel: 9,8%<br />Kredit mikro: 17,3%<br />Kredit konsumsi KPR: 10%<br />Kredit konsumsi non KPR: 10,25%</p>
<h5>9.&nbsp;<a href="https://www.trenasia.com/tag/bank-btpn/">PT</a>&nbsp;Bank BTPN Tbk&nbsp;(BTPN)</h5>
<p>Kredit korporasi: 6,38%<br />Kredit ritel: 10,11%<br />Kredit mikro: 15,89%<br />Kredit konsumsi non KPR: 10,67%</p>
<h5>10. PT Bank Danamon Indonesia Tbk&nbsp;(BDMN)&nbsp;</h5>
<p>Kredit korporasi: 9,75%<br />Kredit ritel: 10%<br />Kredit konsumsi KPR: 10%<br />Kredit konsumsi non KPR: 12%</p>
<p>&nbsp;</p>

BI Rate Terendah Sepanjang Sejarah 3,75 Persen, Ini Bunga Kredit Hingga KPR di 10 Bank Terbesar Indonesia Terbaru

JAKARTA-Suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atauBI 7-Day Reverse Repo Rate(BI7DRR) saat ini berada di level 3,75%. Gubernur BI Perry Warjiyo memutuskan untuk memangkas BI Rate sebesar 25 basis poin (bps), dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) akhir pekan lalu.