SRIHARJO, Jogjaaja.com - Petugas teknis pengeboran dari Universitas Gadjah Mada (UGM) melakukan pengeboran tanah di dua titik di Wunut, Sriharjo, Imogiri, Bantul. Langkah ini dilakukan untuk mencari sebab amblesnya ruas jalan di wilayah tersebut.&nbsp;Pengeboran ini sekaligus sebagai tindak lanjut dari tinjauan yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Bantul bersama dengan peneliti dari UGM pada awal Januari lalu (4/1/2023). Petugas teknis pengebor dari UGM, Kadi, menuturkan, pihaknya melakukan pengeboran di dua titik area guna pengambilan sampel. "Ketentuan sampel yang dibutuhkan UGM adalah ketebalan tanah dan ketebalan batu pasirnya," jelas Kadi.&nbsp;Pengeboran dilakukan hingga kedalaman 30 meter dari permukaan tanah. Proses ini membutuhkan waktu satu minggu. Kini pihaknya sedang menyelesaikan pengeboran di titik kedua.&nbsp;Dikabarkan sebelumnya, perbaikan jalan di lokasi tersebut telah dilakukan sebanyak enam kali sejak tahun 2008. Ali Awaludin, Dosen Fakultas Teknik UGM yang saat itu meninjau, mengatakan dugaan terjadinya longsor atau ambles karena keberadaan air di bawah tanah pada area tersebut yang membuat tanah menjadi lunakDalam proses penelitian ini, pihaknya juga akan menggandeng Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Pemukiman Kabupaten Bantul. Dari penelitian yang dilakukan, diharapkan akan diketahui penyebab amblesnya jalan di wilayah tersebut, untuk kemudian diberikan rekomendasi struktur pembangunan yang jalan yang tepat dan kuat untuk menopang beban lalu lintas di atasnya. (*)

Proses pengeboran tanah di Wunut, Sriharjo, Imogiri, Bantul untuk mengetahui penyebab amblesnya jalan.

wunut.png

Petugas teknis pengeboran dari Universitas Gadjah Mada (UGM) melakukan pengeboran tanah di dua titik di Wunut, Sriharjo, Imogiri, Bantul. Langkah ini dilakukan untuk mencari sebab amblesnya ruas jalan di wilayah tersebut. 

Cari Penyebab Amblesnya Jalan, UGM Lakukan Pengeboran di Wunut