YOGYAKARTA, Jogjaaja.com – Industri kecantikan, termasuk kosmetik dan skincare justru mengalami peningkatan penjualan saat pandemi Covid-19. Peningkatan tersebut disebabkan tingginya penjualan kosmetik dan skincare secara online.Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan industri kosmetika yang meliputi sektor industri farmasi, kimia, dan obat tradisional mengalami pertumbuhan mencapai 9,61% di tahun 2021.&nbsp;Disamping itu, BPOM RI mencatat, industri kosmetika mengalami kenaikan jumlah perusahaan hingga 20,6%.&nbsp;Sebanyak 819 industri kosmetika bertambah menjadi 913 industri terhitung dari tahun 2021 hingga Juli 2022.Peningkatan jumlah pelaku usaha di industri kosmetik tersebut didominasi oleh sektor UMKM, yakni sebesar 83%. Hal ini menunjukkan besarnya potensi dan peluang dalam industri kosmetika khususnya di Indonesia.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/ppkm-dicabut-pemkot-tetap-ajak-pengunjung-malioboro-pakai-masker">PPKM Dicabut, Pemkot Tetap Ajak Pengunjung Malioboro Pakai Masker</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/masih-ada-masyarakat-yogyakarta-malas-pilah-sampah-organik-dan-anorganik">Masih Ada Masyarakat Yogyakarta Malas Pilah Sampah Organik dan Anorganik</a></li></ul>Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Yogyakarta Trikoranti Mustikawati menilai kebutuhan masyarakat terhadap kosmetik semakin meningkat. Namun Trikoranti meminta masyarakat untuk tetap waspada karena saat ini tengah marak peredaran kosmetik ilegal atau tanpa izin edar.“Kami melakukan pengawasan penjualan produk-produk kosmetik secara online. Kemudian kami juga melakukan kerja sama dengan cyber patrol. Kalau memang ditemukan penjualan kosmetik tanpa izin edar, kita membuat surat untuk disampaikan ke pusat agar di-take down,” kata Trikoranti kepada Jogjaaja.com, Rabu (4/1/2022).Selain itu BBPOM di Yogyakarta juga melakukan pendampingan terhadap UMKM yang bergerak di bidang kosmetik. Pendampingan itu dilakukan hingga para pelaku usaha bisa mendapatkan nomor notifikasi untuk produk-produk kosmetik.“Kami terus melakukan pendampingan kepada para pelaku UMKM maupun masyarakat. Pembinaan tersebut juga kami lakukan dengan sosialisasi dan informasi akan bahayanya produk kosmetik tanpa izin edar,” ungkap Trikoranti.Pasalnya, lanjut Trikoranti, orang yang menjual produk kosmetik tanpa izin edar atau ilegal bisa dipidana. Mereka akan dianggap melanggar pasal 196/197 Undang-undang Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009 dengan ancaman pidana kurungan 7 bulan penjara dan denda Rp20 juta, subsider kurungan 3 bulan.&nbsp;“Tindak pidana itu adalah langkah terakhir. Sebelum terjadi tindak pidana, kami sudah melakukan pencegahan melalui sosialisasi dengan mengundang semua komponen lintas sektor, akademisi, pelaku usaha, asosiasi masyarakat, dan media. Kita harapkan dengan sosialisasi ini, dapat disebarkan pengetahuan kepada masyarakat,” imbuhnya.&nbsp;Lalu, bagaimana cara mengetahui kosmetik tersebut ilegal dan tidak berizin? Trikoranti mengajak masyarakat untuk selalu hati-hati dan waspada terhadap kosmetik.&nbsp;“Masyarakat yang cerdas harus selalu cek KLIK kemasan. Artinya harus memperhatikan apakah di kemasan tersebut ada label, izin edar, hingga masa kadaluarsa. Kemudian apakah yang digunakan adalah Bahasa Indonesia. Jika tidak ada, dipastikan itu adalah illegal dan tidak ada nomor notifikasinya. Nah, kalua tidak ada izin edar, bisa jadi kosmetik tersebut mengandung bahan berbahaya,” terangnya lagi.Trikoranti juga mengajak masyarakat agar tidak mudah tergiur dengan iklan yang menyesatkan. Karena itu, menurutnya, penting sekali bagi masyarakat untuk selalu cek KLIK atau cek kemasan, label, izin edar, dan masa kadaluarsa.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/begini-ide-bisnis-jajanan-dan-makanan-viral-tahun-2022">Begini Ide Bisnis Jajanan dan Makanan Viral Tahun 2022</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/hati-hati-cek-modus-penipuan-yang-terjadi-selama-tahun-2022">Hati-Hati, Cek Modus Penipuan yang Terjadi Selama Tahun 2022</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/minta-pengosongan-ditunda-fkkp-yogyakarta-kirim-surat-ke-raja-ngayogyakarta">Minta Pengosongan Ditunda, FKKP Yogyakarta Kirim Surat ke Raja Ngayogyakarta</a></li></ul>“Contoh iklan menyesatkan itu misalnya kosmetik memberikan jaminan membuat kulit putih dalam sekejap. Jadi kalua berlebihan jangan percaya,” pungkasnya. (*)

kosmetik 1.jpg

Industri kecantikan, termasuk kosmetik dan skincare justru mengalami peningkatan penjualan saat pandemi Covid-19. Peningkatan tersebut disebabkan tingginya penjualan kosmetik dan skincare secara online.

Cegah Peredaran Kosmetik Ilegal, BBPOM di Yogyakarta Ajak Masyarakat Selalu Cek KLIK