YOGYAKARTA dipenuhi oleh bangunan bersejarah yang menyimpan banyak cerita dan menjadi saksi bisu peradaban di masa lampau.Beberapa bangunan bahkan masih difungsikan hingga saat ini. Salah satunya adalah Masjid Kuncen yang terletak di Dusun Kuncen, Kelurahan Pakuncen, Kecamatan Wirobrajan, Yogyakarta.Masjid Kuncen merupakan salah satu masjid kagungan Ndalem Kraton Yogyakarta. Masjid Kuncen konon dibangun hampir bersamaan dengan masa pembangunan Masjid Tawangsari, sebuah masjid di wilayah Nanggulan, Kulonprogo serta Masjid Gedhe di Kraton Yogyakarta.Nama masjid ini diambil dari nama dusun Kuncen, dengan tujuan untuk mengenang adanya sejarah kemerdekaan di daerah tersebut.Masjid Kuncen berdiri di atas tanah Kraton Yogyakarta seluas 470 m², sedangkan luas bangunan utama masjid mencapai 245 m².Seperti masjid kraton pada umumnya Kraton Yogyakarta juga mengutus andi dalem yang diberi tugas sebagai juru kunci makam dan menjaga masjid. Namun setelah kepengurusan masjid diserahkan kepada masyarakat melalui takmir masjid, abdi dalem hanya mengurusi pemakaman Pakuncen saja.Masjid Kuncen pada awal dibangun mempunyai ciri khas seperti adanya kolam yang mengitari serambi masjid. Kolam ini dimaksudkan agar jamaah yang akan memasuki masjid agar bersuci terlebih dahulu.Dikarenakan jumlah jamaah yang terus bertambah, sejak pemaguran pertama kolam ini ditutup dan difungsikan untuk perluasan serambi.Seperti masjid keraton pada umumnya, yang selalu melibatkan peran perawatan masyarakat sekitar, Masjid Kuncen tidak terbebas dari eksistensi masyarakat Pakuncen. Salah satu abdi dalem yang dimakamkan di pemakaman Kuncen Lawas yang berada di sebelah Masjid Kuncen, dipercaya sebagai tokoh cikal bakal di Pakuncen namanya Nyai Ageng Derpoyudo.Menurut cerita masyarakat Pakuncen, Nyai Ageng Derpoyudo merupakan bibi dari Panembahan Senopati, Sutawijaya, pendiri Kerajaan Islam Mataram.Dilansir dari berbagai sumber, pada masa agresi militer Belanda II, Masjid Kuncen sempat dijadikan tempat berlindung warga, bahkan ada warga yang tertembak di dalam masjid sewaktu berlindung dari serangan tentara Belanda.Selain itu di pemakaman Pakuncen juga dimakamkan pahlawan nasional diantaranya makan Abdurrahman Sholeh, beliau adalah salah satu pilot DC III yang ditembak jatuh tentara Belanda sewaktu mengangkut obat-obatan dari India.&nbsp;<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/tren-tahunan-dari-mana-tradisi-april-mop-sebenarnya">Tren Tahunan, Dari Mana Tradisi April Mop Sebenarnya?</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/tanpa-jeda-iklan-ini-cara-download-video-dengan-you-tube-vanced">Tanpa Jeda Iklan, Ini Cara Download Video dengan YouTube Vanced</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/ini-dia-cara-rahasia-agar-akun-tik-tok-mendapat-centang-biru-sebagai-akun-verified-resmi">Ini Dia, Cara Rahasia Agar Akun TikTok Mendapat Centang Biru Sebagai Akun Verified Resmi</a></li></ul>Sekarang makam Abdurrahman Sholeh telah dipindahkan di pemakaman Pakuncen adalah HOS Cokroaminoto dan Fachruddin. (Mg-01)&nbsp;

Screenshot_2022-04-07-04-13-34-65.jpg

Salah satu abdi dalem yang dimakamkan di pemakaman Kuncen Lawas yang berada di sebelah Masjid Kuncen, dipercaya sebagai tokoh cikal bakal di Pakuncen namanya Nyai Ageng Derpoyudo. 

Cerita Dibalik Berdirinya Masjid Kuncen