YOGYA, Jogjaaja.com Edukasi makanan halal harus sering dilakukan. Terutama tentang bahan dan bumbu internasional yang tidak &nbsp;halal. Demikian diungkap Chef Henny Maria Angelica di acara Talkshow Kupas Tuntas Kehalalan Brand &nbsp;Internasional, di ajang Halal Fair yang dihelat di Jogja Expo Center Yogyakarta, Jumat 3 Mei 2024."Banyak brand internasional yang menggunakan bahan tidak halal. Padahal banyak kuliner &nbsp;menggunakan &nbsp;bahan internasional. Termasuk kuliner di pinggir jalan. Karena itu perlu sosialisasi, perlu edukasi untuk &nbsp;masyarakat," terang Chef Henny yang dikenal sebagai Red Koki.Talkshow yang dipandu Nur Wahyuni, selain Chef Henny, juga mendatangkan Chef Priyo Purnomo, food &nbsp;influencer Jimmy, dan Chef Yogi.Menurut Chef Henny, kampanye halal fungsinya memberi kenyamanan para penikmat kuliner. "Di Indonesia kan mayoritas muslim. Sementara dalam Alquran ditegaskan harus makan makanan yang halal dan baik," papar Chef Henny yang tinggal di Jakarta Timur.Chef Henny menyebut beberapa bumbu masakan yang mengandung alkohol yang tidak boleh digunakan. &nbsp;Brand Ambassador Horison Hotel School ini meminta bumbu-bumbu itu dihindari, tidak digunakan. Karena kadar alkohol tinggi."Ada yang bilang, alkohol kalau dimasak akan menguap. Tidak sama sekali. Setelah dimasak, kadar alkohol &nbsp;tersisa 75 persen. Kenapa tidak boleh alkohol walau tak memabukkan, karena dilarang dalam Alquran," ter ang Chef Henny.Adanya event Halal Fair ini, Chef Henny menyebut bisa memberi pengetahuan tentang makanan halal. Juga &nbsp;ada layanan bagi UMKM atau praktisi kuliner yang ingin mendaftarkan produknya agar mendapat sertifikat &nbsp;halal. "Yogya kan kota pelajar. Banyak orang yang berburu kuliner. Jika UMKM kuliner punya sertifikat halal,&nbsp; akan memberi kenyaman mereka yang mencari kuliner," ungkap Chef Henny yang jadi wakil Indonesia di ajang Halal Super Chef International Fine Dining di Singapura, Juli 2023.Ditanya tentang perlu sanksi bagi yang belum punya sertifikat halal, Chef Henny mengaku dirinya tak bisa memberi sanksi. Sebagai praktisi dirinya hanya bisa mengedukasi dan mengimbau."Itu urusan MUI. Sudah dikeluarkan fatwa tentang itu oleh MUI. Bahkan bisa akan ada penutupan usaha (bagi yang tidak melaksanakan fatwa MUI)," papar Chef Henny.Chef Henny sedang naik daun. Mendapat julukan Red Koki karena ahli masakan westren, Nusantara,&nbsp; Arabian dan fusion. Pemilik warung Steak Twogether ini sering membagi ilmu dan pengalaman di berbagai &nbsp;acara. "Bukan soal keuntungan ya dengan label halal. Tapi itu akan memberi rasa nyaman masyarakat yang multi kultur dan agama. Dengan bendera halal sudah cukup," ujar koki yang ramah itu. (*)&nbsp;&nbsp;

cheft.jpg

YOGYA, Jogjaaja.com Edukasi makanan halal harus sering dilakukan. Terutama tentang bahan dan bumbu internasional yang tidak &nbsp;halal. Demikian diungkap Chef 

Chef Henny Maria : Kampanye Makanan Halal Harus Digalakkan