YOGYA, Jogjaaja.com - Pemda DIY berencana melanjutkan tahap penyiapan eks Hotel Mutiara 1 dan 2 untuk jadi sentra pengembangan UMKM dan galeri ekonomi kreatif pada 2023 mendatang jika kondisi pandemi Covid-19 sudah melandai.Saat ini pengembangan tempat itu untuk disesuaikan dengan rencana awal masih terkendala dengan kondisi pandemi Covid-19, dimana salah satu bangunan hotel masih dimanfaatkan untuk selter pasien Covid-19.Kepala Dinkop-UKM DIY, Srie Nurkyatsiwi mengatakan, sejumlah tahapan telah dilakukan di eks hotel Mutiara sejak dibeli oleh Pemda DIY senilai Rp170 miliar beberapa waktu lalu.Pada 2020, pemerintah telah menyiapkan uji konstruksi untuk melihat kesiapan dan kondisi bangunan jika digunakan sebagai sentra UMKM.Hasilnya menunjukkan bahwa eks hotel Mutiara masih layak digunakan dan sesuai.Kemudian, pihaknya juga telah menyelesaikan tahap DED atau detailed engineering design untuk bangunan eks hotel Mutiara, termasuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKP-UPL).Dalam tahap DED itu pihaknya telah mendesain ulang arsitektur banguan eks hotel Mutiara yang semula masih berbentuk kamar-kamar menjadi lebih representatif untuk digunakan sebagai ruang pamer dan galeri UMKM."Ke depannya kan itu akan menjadi sebuah tempat representatif dan menarik, tidak hanya jualan barang tapi juga ide, kebetulan juga berada di sumbu filosofi pastinya kita juga harus mengedepankan itu juga," kata Siwi, Senin (30/8/2022).Di sisi lain, pengembangan eks hotel Mutiara yang nantinya akan digunakan sebagai ruang ekonomi kreatif juga tidak akan lepas dari konsep ekosistem pariwisata yang lekat dengan daerah itu.Menurut Siwi, baik hotel Mutiara 1 maupun 2 merupakan satu kesatuan yang tidak terpisah sehingga perencanaan pengembangannya juga memperhatikan aspek pariwisata."Tahun ini kita memang belum kita lanjutkan lagi tahapannya, karena kan masih dipakai untuk selter Covid-19. Kita masih melihat semoga 2023 pandemi melandai dan akan kita mulai lagi. Intinya syarat sudah kita lengkapi dan tinggal siapkan lembaganya saja sehingga bisa siap operasi," ujarnya.Ke depan, pihaknya berencana untuk melakukan penamaan ulang terhadap eks hotel Mutiara 1 dan 2. Pemerintah akan melibatkan sejumlah pakar dan ahli untuk merumuskan nama bangunan yang tepat dan representatif untuk menggambarkan aktivitas di kawasan itu."Mestinya akan kita diskusikan, akan ada penamaan ulang dan bukan lagi eks hotel Mutiara, apa yang menarik nanti dan pasti ada sebuah ide yg bisa menampung dari para pakar mungkin atau ahlinya yang menata ulang serta merepresentasikan filosofi di dalamnya," ungkap Siwi.Jika sudah beroperasi, hanya UMKM pilihan dan khusus yang nantinya akan ditempatkan di lokasi itu. Mereka nantinya akan melewati kurasi dan pemilihan dari dinas terkait untuk meningkatkan kualitas serta omzet pelaku UMKM.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/nikmatnya-bersantap-sambil-menyaksikan-sunset-di-obelix-hills-yogyakarta">Nikmatnya Bersantap Sambil Menyaksikan Sunset di Obelix Hills Yogyakarta</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/dihantam-rudal-libya-drone-mq-9-reaper-langsung-rontok">Dihantam Rudal Libya, Drone MQ-9 Reaper Langsung Rontok</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/porda-diy-2022-pertandingkan-44-cabor">PORDA DIY 2022 Pertandingkan 44 Cabor</a></li></ul>"Kalau UMKM belum siap itu jadi fungsi pembinaan dari pemerintah, tapi kan harus dengan catatan. Yang masuk ke sana juga harus dilihat produknya, kualitasnya dan izin juga," paparnya. (Anz)

IMG-20220830-WA0023.jpg

Foto: Kepala Dinkop UMKM DIY, Srie Nurkyatsiwi.

Kepala Dinkop-UKM DIY, Srie Nurkyatsiwi mengatakan, sejumlah tahapan telah dilakukan di eks hotel Mutiara sejak dibeli oleh Pemda DIY senilai Rp170 miliar beberapa waktu lalu.

Covid-19 Melandai, Pemda DIY Bakal Tancap Gas Lanjutkan Pengembangan Eks Hotel Mutiara