BANTUL &ndash; Perahu-perahu tampak berjejer di pinggir Pantai Depok. Setiap hari, sekitar pukul 05.00 WIB, mereka mulai bersiap melaut. Dengan dibantu tenaga pendorong yang berjumlah sekitar 8 orang, nelayan-nelayan ini mendorong perahu mereka ke laut.
Jasa tenaga pendorong ini tidak gratis. Para nelayan ini harus memberikan 10 persen dari hasil tangkapan ikan mereka kepada satu kelompok tenaga pendorong. Tentu saja nominalnya bisa berbeda setiap harinya.
&ldquo;Para pendorong ini sehari-hari bercocok tanam. Nah, untuk menambah penghasilan, mereka menjadi tenaga pendorong perahu. Mereka biasanya berkelompok dan akan mendapat upah 10 persen dari hasil penjualan yang didapat sebuah perahu nelayan,&rdquo; tutur seorang nelayan bernama Katim.
Setelah semuanya siap, motor dihidupkan dan para nelayan mulai bertaruh nyawa dan bertarung melawan ombak demi bisa ke tengah laut. Mereka mulai mencari posisi yang tepat untuk menjaring ikan dengan perlengkapan yang sudah dibawa. Setiap perahu rata-rata berisi dua nelayan.
Para nelayan ini berada di tengah laut sekitar 4-5 jam. Dalam kurun waktu tersebut, biasanya mereka sudah mendapatkan tangkapan ikan. Jika beruntung, para nelayan ini bisa kembali ke darat dengan membawa satu kuintal tangkapan ikan segar. Tetapi jika ikan sedikit, tak jarang mereka hanya bisa mendapatkan 10 kilogram atau bahkan hanya beberapa ekor saja.
&ldquo;Memang tangkapan kami tidak selalu sama setiap harinya. Tapi kalau beruntung kami bisa dapat hingga 1 kuintal. Atau kadang meski tidak terlalu banyak, kami bisa menjual hingga Rp 5-6 juta sekali melaut,&rdquo; ungkap Katim.
Katim menambahkan berbagai macam ikan ada di Pantai Depok. Yang terbanyak adalah bawal putih, bawal kuning, kakap hitam, dan layur. Tetapi ikan lain tuna, kakap, cakalang, tongkol, bandeng, udang, kepiting, kerang, belut laut, kepiting, layur, ikan pari, cumi-cumi dan lainnya juga tersedia. Harga ikan di Pantai Depok cukup terjangkau sesuai dengan harga pasaran, tergantung jenis ikan yang Anda pilih.
Sementara itu, nelayan lain bernama Tedy menjelaskan sebagian nelayan di Pantai Depok merupakan pendatang. Mereka sebagian besar berasal dari Cilacap.
&ldquo;Kalau nelayan yang asli sini sebenarnya hanya sedikit. Nah, sebagian besar adalah pendatang dari Cilacap,&rdquo; kata Tedy.
Seiring banyaknya yang menjadi nelayan, di kawasan ini pun dibangun tempat pelelangan ikan (TPI). TPI tersebut bernama TPI Mina Bahari. Kini, aktivitas nelayan Pantai Depok semakin berkembang. Para wisatawan di Yogyakarta biasa berburu ikan segar dan kuliner&nbsp;seafood&nbsp;di Pantai Depok.
&nbsp;

Nelayan di Pantai Depok sedang bersiap untuk melaut dengan dibantu para pendorong.

Demi Tangkapan Ikan Segar, Nelayan di Pantai Depok Bertaruh Nyawa Melawan Ombak

BANTUL &ndash; Perahu-perahu tampak berjejer di pinggir Pantai Depok. Setiap hari, sekitar pukul 05.00 WIB, mereka mulai bersiap melaut. Dengan dibantu tenaga pendorong yang berjumlah sekitar 8 orang, nelayan-nelayan ini mendorong perahu mereka ke laut.