YOGYA,Jogjaaja.com - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Yogyakarta menilai tindakan pengemudi becak yang menipu tarif kepada wisatawan sudah masuk ke ranah pidana dan perbuatan yang tidak menyenangkan.Sebab, sudah ada pengalaman dalam kasus itu. Ia pun menyarankan agar wisatawan melapor ke polisi.Kejadian ini sebelumnya diposting warganet yang temannya merasa dirugikan oleh perilaku oknum tukang becak. Tidak jelas apakah itu tindakan becak kayuh atau becak motor.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/ekspor-industri-pengolahan-kerek-neraca-perdagangan-maret-2022-surplus-rp-65-triliun">Ekspor Industri Pengolahan Kerek Neraca Perdagangan Maret 2022 Surplus Rp65 Triliun</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/menikmati-santapan-ala-mediterania-untuk-berbuka-puasa">Menikmati Santapan Ala Mediterania untuk Berbuka Puasa</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/mobil-grup-musik-debu-tabrak-truk-di-tol-pasuruan-probolinggo-dua-meninggal">Mobil Grup Musik Debu Tabrak Truk di Tol Pasuruan-Probolinggo, Dua Meninggal</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/indonesia-kebagian-honda-segera-luncurkan-30-mobil-listrik-secara-global">Indonesia Kebagian, Honda Segera Luncurkan 30 Mobil Listrik Secara Global</a></li></ul> Wisatawan itu menyebut, temannya berencana pulang ke penginapan yang masih berada di seputaran Malioboro. Ia lantas ditawarkan tukang becak untuk keliling Malioboro dengan tarif Rp20.000."Namun bukan diajak keliling Malioboro, malah diajak ke pusat oleh-oleh yang menurut teman saya mahal. Alhasil teman saya nyesel tetap mau keliling saja. Tapi saat turun di dekat penginapan teman saya kaget dari tarif Rp20.000 jadi Rp80.000, kalau tidak mau bayar mau dipanggil teman-temannya," tulis warganet itu.Kepala Dishub Kota Yogya, Agus Arif Nugroho mengatakan, tindakan oknum tukang becak itu tidak bisa disamaratakan secara umum. Hal itu menurutnya merupakan tindakan pribadi dan bukan profesi. Pihaknya juga tidak bisa menjamin pelanggaran seperti itu bisa hilang 100 persen, sebab pasti selalu ada oknum tertentu yang aji mumpung dalam kondisi tertentu."Kan tidak bisa juga kami jamin 100 persen becak ini tidak nakal meskipun kami udah sosialisasi. Ini kan oknum. Berarti dia yang harus bertanggung jawab atas tindakannya," jelas Agus Arif.Agus Arif menjelaskan hampir semua harga produk atau jasa di kawasan pariwisata tercipta dari upaya tawar menawar antara pembeli dan penjual. Tidak ada harga baku yang ditetapkan oleh pemerintah.Apalagi, kata Agus becak yang statusnya bukan alat transportasi angkutan. Sehingga perlu diperjelas tarifnya oleh wisatawan saat hendak menggunakan layanan itu."Becak kan juga tidak ada trayeknya, misal dari sini ke sana. Muter dia tarifnya segini kan tidak. Di sana juga saling tawar menawar, kan biasa di pariwisata. Makanya harus diperjelas di depan. Apalagi sekarang sudah ada gmaps. Jaraknya berapa ke sana bisa dilihat. Saling kontrol lah. Kalau memang dirugikan ya melapor," ungkap dia.Ia juga menyarankan kepada wisatawan yang merasa dirugikan itu untuk mengumpulkan bukti terkait dan melaporkan kejadian itu kepada aparat yang berwenang.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/ada-kenaikan-ppn-11-persen-penjualan-properti-masih-aman">Ada Kenaikan PPN 11 Persen, Penjualan Properti Masih Aman</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/mini-seri-pulang-tontonan-menguras-air-mata-saat-ramadan">Mini Seri Pulang: Tontonan Menguras Air Mata Saat Ramadan</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/beli-vw-oeriode-april-mei-2022-dapat-garansi-4-tahun">Beli VW Oeriode April-Mei 2022 Dapat Garansi 4 Tahun</a></li></ul>"Kalau sudah mengancam kan itu bisa dilaporkan, ini negara hukum kok. Ada itu aturannya perbuatan tidak menyenangkan. Kalau kejadian melawan hukum tidak mungkin didiamkan kalau melapor," ucap dia. (Anz)&nbsp;

IMG-20220128-WA0018.jpg

Kepala Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta, Agus Arif Nugroho.

YOGYA,Jogjaaja.com - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Yogyakarta menilai tindakan pengemudi becak yang menipu tarif kepada wisatawan sudah masuk ke ranah pidana 

Dishub Yogya Nilai Perbuatan Oknum Pebecak Mengarah Pidana