YOGYA, Jogjaaja.com – Tujuh tahun bukan waktu yang sebentar untuk bertahan di tengah gelombang persaingan coffee shop atau kedai kopi yang kian menjamur. Terlebih di Yogyakarta sudah ada 11 ribu coffe shop yang bersaing sehingga Djiwa Coffee yang berlokasi di Jalan Pandega Duta III No.20b Manggung, Caturtunggal, Sleman akan melakukan renovasi guna membultikan memiliki karakter kuat, kenyamanan, dan konsistensi adalah kunci eksistensi."Tujuh tahun bukan waktu mudah dan cepat untuk berbisnis coffee shop. Kami akan melakukan renovasi di bagian depan dan belakang cafe guna menghadirkan suasana homy para pelanggan yang umumnya mahasiswa. Mereka sudah menganggap Djiwa Coffee adalah rumah mereka di Yogyakarta sehingga nugas, kerja termasuk bimbingan skripsi disini," kata &nbsp;Dyani Hasanah, sang pemilik yang akrab disapa Dyani Dee kepada warytawan di sela perayaan HUT Sabtu (26/4).<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/akulaku-aplikasi-terpopuler-pilihan-gen-z-dan-milenial-ini-alasan-dan-fitur-unggulannya">Akulaku Aplikasi Terpopuler Pilihan Gen Z dan Milenial, Ini Alasan dan Fitur Unggulannya</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/memperingati-hari-bumi-kai-dorong-tren-esg-di-transportasi-langkah-nyata-untuk-menjaga-bumi">Memperingati Hari Bumi, KAI Dorong Tren ESG di Transportasi: Langkah Nyata untuk Menjaga Bumi</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/11-tanaman-herbal-untuk-nyeri-otot-dan-sendi-manfaat-dan-khasiat-nya">11 Tanaman Herbal untuk Nyeri Otot dan Sendi: Manfaat dan Khasiat nya</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/planar-teknologi-audio-visual-terdepan-meningkatkan-produktivitas-lingkungan-kerja-modern">Planar: Teknologi Audio Visual Terdepan Meningkatkan Produktivitas Lingkungan Kerja Modern</a></li></ul>Menurut Dyani Hasanah, sang pemilik yang akrab disapa Dyani Dee, Djiwa Coffee tetap langgeng karena memiliki soul yang berbeda. “Kami punya tempat khusus untuk belajar, buat mereka yang ingin suasana tenang dan seperti di rumah. Ada amphitheater untuk diskusi atau bedah film. Ada juga ruang meeting privat dengan toilet di dalam, jadi tamu nggak perlu keluar,” tuturnya.<figure class="image"><img src="https://ik.trn.asia/uploads/2025/04/1745676916722.jpeg"><figcaption>Dyani Hasanah (kiri) dan DJ Irene Gue Guerrero&nbsp;</figcaption></figure>Salah satu daya tarik utama Djiwa Coffee adalah konsep hommie yang begitu kental terasa. Gaya hidup yang bebas, artistik, dan lepas dari kekakuan norma—diterjemahkan dalam desain interior yang penuh warna, lampu-lampu temaram, dan sudut-sudut unik yang memanjakan mata. Semua itu memberikan kesan homy yang sulit ditemukan di tempat lain.“Konsep ini kami pilih karena ingin mempertahankan orisinalitas bangunan lama cafe ini. Kami ingin pengunjung mendapatkan pengalaman yang berbeda, dengan vibes yang lebih intim dan personal,” lanjut Dyani.Tak hanya soal suasana, Djiwa Coffee juga serius dalam urusan menu. Beberapa sajian andalannya seperti Nasi Goreng Djiwa Muda dan Spageti Carbonara menjadi favorit banyak tamu. Sementara untuk pelepas dahaga, pilihan minumannya tak kalah menggoda—Mocktail segar, Dawet Coffee, dan Gendhis Coffee, Nawang Wulan menjadi khas Djiwa yang unik dan menyegarkan. Termasuk kopi yang selama ini diperoleh dari petani asal Temanggung dan Kendal.Dengan berbagai fasilitas seperti mini teater, lounge, ruang meeting luas, hingga live music, Djiwa Coffee berhasil menjadi lebih dari sekadar tempat ngopi. Ia adalah ruang yang hidup, bernapas, dan menyatu dengan gaya hidup urban kreatif Yogyakarta.Djiwa Coffee menggelar acara meriah bertajuk Djiwa Playmate menghadirkan tiga DJ kondang yang mengguncang suasana malam yaitu DJ Biwasss dengan nuansa slow country, DJ Leon, dan DJ Irene Guerrero dari Jakarta yang energik dan penuh kejutan.Perayaan ini bukan sekadar pesta musik elektronik. Lebih dari itu, ini adalah selebrasi atas sebuah perjalanan yang penuh warna. Sejak pertama berdiri, Djiwa Coffee tidak hanya menyajikan kopi dan makanan, tetapi juga menghadirkan ruang yang hidup—tempat di mana ide-ide berkembang, diskusi tumbuh, dan kreativitas menemukan rumahnya.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/bersama-yti-ekosistem-sepeda-gunung-kembali-bangkit">Bersama YTI, Ekosistem Sepeda Gunung Kembali Bangkit</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/semangat-kartini-hidup-kembali-lewat-aksi-mantri-perempuan-bri-yang-satu-ini">Semangat Kartini Hidup Kembali Lewat Aksi Mantri Perempuan BRI yang Satu Ini</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/axis-dan-evos-siap-memeriahkan-kota-bandung-melalui-event-axis-esports-labs">AXIS dan EVOS Siap Memeriahkan Kota Bandung Melalui Event AXIS Esports Labs</a></li></ul>DJ Irene Guerrero mengaku sangat senang tampil kembali di Djiwa Coffee disela kesibukannya membintangi film arahan Derry Drajat dan beradu akting dengan Fajar Sad Boy. Menurutnya, Yogyakarta menjadi kota spesial dan selalu bersemangat untuk tampil di Djiwa Coffee sejak pertama kali dibuka.&nbsp;

dj2.jpg

YOGYA, Jogjaaja.com – Tujuh tahun bukan waktu yang sebentar untuk bertahan di tengah gelombang persaingan coffee shop atau kedai kopi yang kian menjamur. Terleb

Djiwa Coffee: Tujuh Tahun Menjadi Rumah Bagi Jiwa-Jiwa Kreatif