YOGYA, Jogjaaja.com - Pernikahan anjing dengan adat jawa yang dilakukan beberapa waktu lalu turut ditanggapi oleh DPRD DIY. Wakil Ketua PDRD DIY, Huda Tri Yudiana menyebut hal itu bukanlah kreativitas melainkan tindakan yang kelewat batas."Pernikahan dengan adat Jawa merupakan budaya adiluhung yang sarat makna. Setiap tahap, langkah bahkan pakaiannya ada makna dan pelajaran luhur yang dikandung. Pernikahan juga peristiwa sangat sakral yang merupakan janji setia antara insan manusia," katanya Kamis (20/7/2023).<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/satuan-pendidikan-sebut-siswa-senang-belajar-berkat-implementasi-kurikulum-merdeka">Satuan Pendidikan Sebut Siswa Senang Belajar Berkat Implementasi Kurikulum Merdeka</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/stockbit-dan-citibank-gaet-investor-ritel-obligasi-melalui-bibit">Stockbit dan Citibank Gaet Investor Ritel Obligasi Melalui Bibit</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/4-fitur-unik-samsung-ac-wind-freetm-ultra-bisa-tingkatkan-kualitas-hidup">4 Fitur Unik Samsung AC WindFree™ Ultra Bisa Tingkatkan Kualitas Hidup</a></li></ul>Huda mengataka, saat ini masyarakat sedang prihatin atas banyaknya penurunan moral, terutama generasi muda yang banyak melanggar norma. Data pernikahan dini yang meningkat berlipat kebanyakan karena kecelakaan atau hubungan di luar nikah."Pernikahan anjing dengan adat Jawa menurut saya sangat melecehkan dan bertentangan dengan norma budaya Jogja. Saya sangat mengecam hal tersebut. Sebagai warga DIY saya tersinggung budaya adiluhung yang mestinya dijunjung dilecehkan," ujarnya.Ekspresi dan kreativitas sangat dihargai di DIY, tapi mesti ada norma norma sebagai batasan. Dia curiga ada agenda tersembunyi dibalik event tersebut, propaganda negatif yang bertentangan dengan norma. Mungkin bisa jadi gerakan anti norma seperti LGBT atau hal lain yang patut diwaspadai.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/diskominfo-diy-sosialisasikan-regulasi-pemilu-bagi-warga-kelurahan-karangwaru">Diskominfo DIY Sosialisasikan Regulasi Pemilu Bagi Warga Kelurahan Karangwaru</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/nih-sinopsis-oppenheimer-dan-barbie-di-sini-sebelum-ke-bioskop">Nih Sinopsis Oppenheimer dan Barbie di Sini Sebelum ke Bioskop</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/mengenal-mongolia-sang-penakluk-dan-super-di-power-masa-lalu">Mengenal Mongolia, Sang Penakluk dan Super di Power Masa Lalu</a></li></ul>"Semestinya penyelenggara segera minta maaf di publik, dan kami mendukung jika ada elemen masyarakat melakukan somasi atau tindakan hukum lain. Jangan ada lagi yang main main dengan budaya jogja. Silakan berkreativitas tapi dalam batas norma," kata dia.&nbsp;&nbsp;

hudA.jpeg

  Foto: Wakil Ketua DPRD DIY, Huda Tri Yudiana

YOGYA, Jogjaaja.com - Pernikahan anjing dengan adat jawa yang dilakukan beberapa waktu lalu turut ditanggapi oleh DPRD DIY. Wakil Ketua PDRD DIY, Huda Tri Yudia

DPRD DIY: Pernikahan Anjing Pakai Adat Jawa Kelewat Batas