&nbsp;Sleman, Jogjaaja.com &nbsp;Musik adalah salah satu karya seni yang akan terus hidup di setiap masa, selama terus didengarkan dan dinikmati oleh masyarakat. Tentunya ini yang menjadi mimpi dan harapan semua musisi dan pencipta lagu.Dimana akhirnya sebuah lagu tidak hanya dinikmati di negara asal musik itu lahir, tapi juga didengarkan oleh para pencinta musik di seluruh dunia. Ini lah yang mengawali Octav Panggabean, CEO Royal Prima Musikindo, untuk melakukan kolaborasi dengan Javier Parisi, the John Lennon Impersonator. &nbsp;Dirinya memiliki visi untuk memperdengarkan karya musisi dan pencipta lagu Indonesia ke telinga masyarakat dunia.Octav Panggabean mengatakan bertekad untuk membawa karya-karya legendaris musisi dan dan pencipta lagu Indonesia ke seluruh dunia, dengan dinyanyikan kembali oleh musisi internasional. Dalam hal ini, dimulai bersama Javier Parisi, the John Lennon Impersonator."Harapannya, ini akan menjadi langkah awal untuk lagu dan musik Indonesia legendaris bisa didengarkan oleh penikmat musik di seluruh dunia. Sehingga nantinya, seluruh dunia bisa menikmati karya-karya musik legendaris Indonesia.”Javier Parisi pun merekam dan membawakan lagu-lagu legendaris karya musisi dan pencipta lagu Indonesia. Mulai dari lagunya Why Do You Love Me milik Koes Plus, karya Mercys Band berjudul Love, hingga lagu ciptaan Vega Antares dan Bilal Indrajaya. Mewakili Mercy’s Band, Erwin Harahap memberikan dukungannya kepada kolaborasi tersebut.“Akan menjadi sebuah kebanggaan sendiri bagi saat karya kami dinyanyikan kembali oleh musisi internasional, khususnya lagu Love milik Mercy’s band yang direkam dan dinyanyikan kembali oleh Javier Parisi, the John Lennon Impersonator. Ini akan menjadi kebanggaan kolektif masyarakat Indonesia, karena lagu dan karya musisi Indonesia akan didengarkan oleh masyarakat dunia,” Erwin menambahkan.Javier Parisi pun mengatakan, “Saya senang sekali bisa menjadi bagian dari kolaborasi ini. Saya juga tidak menyangka bahwa di Indonesia, banyak sekali musik yang bagus dan cocok dengan karakter saya. Semoga lagu-lagu yang saya bawakan kembali, bisa merepresentasikan betapa bagusnya musik Indonesia.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/14-rekomendasi-film-bioskop-tayang-juli-2024">14 Rekomendasi Film Bioskop Tayang Juli 2024</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/qiscus-persiapkan-solusi-ai-terbarunya-guna-perkuat-ekosistem-cx-bisnis-indonesia">Qiscus Persiapkan Solusi AI Terbarunya Guna Perkuat Ekosistem CX Bisnis Indonesia</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/kondisi-ekonomi-kian-kondusif-produk-zurich-inter-generasi-bidik-keluarga-matang-di-jogjakarta">Kondisi Ekonomi Kian Kondusif, Produk Zurich Inter-Generasi Bidik Keluarga Matang di Jogjakarta</a></li></ul>Mewakili Mercy’s Band, Erwin Harahap mengatakan akan membawakan 18 lagu dengan aransemen modern sehingga lagu bisa dinikmati lintas generasi. Bahkan, memperkenalkan kembali lagu The Mercys yang popupler di era 80 sampai 90 an. (*)&nbsp;&nbsp;

lennon2.jpg

&nbsp;Sleman, Jogjaaja.com &nbsp;Musik adalah salah satu karya seni yang akan terus hidup di setiap masa, selama terus didengarkan dan dinikmati oleh masyarakat

Gandeng Javier 'Lennon' Parisi, RPM Tampilkan Lagu Lawas The Mercys Band dan Koesplus