YOGYA, Jogjaaja.com - Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB DIY) bersama Masyarakat Penanggulangan Bencana Indonesia (MPBI), serta lembaga-lembaga pemerhati kebencanaan, dan didukung oleh lembaga kemanusiaan internasional akan menyelenggarakan Konferensi Nasional Pengelolaan Risiko Bencana Berbasis Komunitas (KNPRBBK) ke XV 2022.Kegiatan bertema “Penguatan Kolaborasi dalam Pengelolaan Risiko Bencana Berbasis Komunitas untuk Meningkatkan Resiliensi”.Konferensi nasional ini akan dilaksanakan secara daring dan bila memungkinkan, secara hibrid.Ketua Panitia KNPRBBK, Bambang Sasongko mengatakan, pemerintah telah memposisikan respon bencana, pemulihan, dan pengurangan risiko sebagai tanggung jawab yang sangat penting.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/ini-dia-lima-daftar-orang-kaya-dunia-2022-versi-bloomberg">Ini Dia Lima Daftar Orang Kaya Dunia 2022 Versi Bloomberg</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/anak-muda-bakal-hadapi-rintangan-keuangan-terbesar-apa-saja-itu">​​Anak Muda Bakal Hadapi Rintangan Keuangan Terbesar, Apa saja itu?</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/dihadiri-sri-sultan-hb-x-muhibah-budaya-wujud-kerja-sama-diy-dan-trenggalek">Dihadiri Sri Sultan HB X, Muhibah Budaya Wujud Kerja Sama DIY Dan Trenggalek</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/rekomendasi-film-yang-tayang-di-bulan-september-ada-mumun-dan-noktah-merah-perkawinan">Rekomendasi Film yang Tayang di Bulan September, Ada Mumun dan Noktah Merah Perkawinan</a></li></ul> Namun, dukungan dan intervensi pemerintah saja tidak cukup untuk mengatasi masalah bencana yang meningkat.Pendekatan top-down dan karitatif dinilai belum dapat memenuhi kebutuhan masyarakat berisiko dan seringkali mengabaikan kapasitas dan sumber daya lokal."Kebutuhan akan praktik manajemen bencana buttom-up dan partisipatif perlu lebih ditingkatkan," katanya, Jumat (2/9/2022).Pihaknya menilai bahwa kebutuhan untuk mengatasi bahaya skala kecil dan menengah yang mempengaruhi masyarakat lokal setiap tahun dengan basis keberdayaan dan kearifan komunitas setempat menjadi semakin penting. Atas dasar itulah penting kiranya mengkampanyekan Pengelolaan Risiko Bencana Berbasis Komunitas (PRBBK)."PRBBK adalah pendekatan sebagai upaya pemberdayaan komunitas agar dapat mengelola risiko bencana dengan tingkat keterlibatan pihak atau kelompok masyarakat dalam perencanaan dan pemanfaatan sumber daya lokal dalam kegiatan implementasi oleh masyarakat sendiri," tambah dia.Ketua FPRB DIY, M Taufiq AR menyebut, PRBBK mendukung kelompok masyarakat (komunitas) bekerja sama untuk mengurangi risiko atau mencegah bencana.Tujuannya adalah untuk mengurangi kerentanan dan meningkatkan kapasitas masyarakat untuk mencegah atau mengurangi potensi kerugian dan kerusakan akibat bencana terhadap kehidupan, tempat tinggal, mata pencaharian, dan lingkungan."Masyarakat dan pemerintah diharapkan dapat mengurangi korban jiwa, kerusakan dan kerugian, sekaligus mempercepat pemulihan dan pembangunan kembali secara lebih baik, aman, dan berkelanjutan," kata dia.Rangkaian KNPRBBK XV-2022 Regional DIY diselenggarakan sejak 2 September dengan lima topik pembahasan webinar.Hasilnya nanti akan dirumuskan menjadi kertas posisi yang disampaikan kepada Pemda DIY dan para stakeholder kunci.&nbsp;<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/uang-rupiah-baru-diterawang-tak-ada-tiga-angka-nol-bi-bakal-terapkan-soal-redenominasi">Uang Rupiah Baru Diterawang Tak Ada Tiga Angka Nol, BI Bakal Terapkan soal Redenominasi</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/satu-dasawarsa-uu-keistimewaan-nayantaka-diy-adakan-tirakatan-serentak-di-392-kalurahan">Satu Dasawarsa UU Keistimewaan, Nayantaka DIY AdakanTirakatan Serentak di 392 Kalurahan</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/kai-bakal-ganti-kursi-tegak-di-kelas-ekonomi">KAI Bakal Ganti Kursi Tegak di Kelas Ekonomi</a></li></ul>Kertas posisi tersebut sekaligus akan menjadi catatan dan masukan untuk rumusan RPJMD DIY 2022-2027 yang berangkat dari visi DIY yang disampaikan Sultan HBX pada 8 Agustus lalu. (Anz) &nbsp;

IMG-20220902-WA0020.jpg

YOGYA, Jogjaaja.com - Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB DIY) bersama Masyarakat Penanggulangan Bencana Indonesia (MPBI), serta lembaga-lembaga pemerhati ke

Gelar Konferensi Nasional, FPRB Serahkan Kertas Kerja ke Pemda DIY