TEMANGGUNG-Anjloknya harga bawang putih pada saat panen raya April lalu, membuat para para petani mengalami kesulitan untuk menjual komoditas mereka. Berangkat dari situasi ini, sekelompok anak muda yang tergabung dalam Gerakan Bawang Pulih mencoba merespon dan berusaha membantu para petani.
&nbsp;
Salah satu Inisiator Gerakan Bawang Pulih, Fransisca Callista mengatakan dirinya bersama rekan-rekannya berusaha membantu mendistribusikan secara direct selling bawang putih lokal lumbu kuning dari desa-desa di lereng Gunung Sumbing-Sindoro yang mengalami surplus panen.
&nbsp;
&ldquo;Awalnya kami melihat para petani bawang putih yang tengah panen raya kesulitan menjual dan harga jualnya juga anjlok. Apalagi saat itu berbarengan dengan adanya kran impor bawang putih,&rdquo; wanita yang akrab disapa Sisca ini, Kamis (18/6/2020).
&nbsp;
Sisca menambahkan pada masa panen tersebut, harga dari petani hanya berkisar Rp 10.000 hingga Rp 20.000. Padahal harga normalnya berada pada kisaran Rp 20.000 sampai Rp 25.000.
&nbsp;
&ldquo;Situasi ini tentu sangat timpang dan sangat merugikan para petani. Makanya kami berusaha memberikan bantuan dengan membeli bawang putih langsung dari petani dengan harga di atas harga tengkulak, dan kami membantu menjualnya secara online,&rdquo; tandasnya.
&nbsp;
Lanjut Sisca, bawang putih tersebut dijual dengan kisaran harga Rp 30.000 hingga Rp 40.000 tergantung grade dan banyaknya pembelian. Distribusinya melalui berbagai kanal seperti rumah tangga, industri kecil, UMKM, rumah makan, kelontong, grosiran, hingga perusahaan sayur dengan platform online. Sebagian besar penjualan adalah Jabodetabek, dan kota-kota di Pulau Jawa.
&nbsp;
Untuk penjualan eceran, pengemasan dilakukan dengan besek dan karung. Kedua material ini dinilai cukup ramah lingkungan.
&nbsp;
&ldquo;Pengemasan ini juga disesuaikan dengan material yang tersedia di daerah tersebut. Kebetulan material alam untuk kemasan ini berlimpah. Besek juga bagus buat bawang jadi tidak lembab, dan secara estetis juga cantik,&rdquo; pungkasnya. (*)

Bawang putih hasil panen para petani di Temanggung.

Harga Bawang di Temanggung Anjlok, Gerakan Bawang Pulih Bantu Petani Pasarkan Hasil Panen 

TEMANGGUNG-Anjloknya harga bawang putih pada saat panen raya April lalu, membuat para para petani mengalami kesulitan untuk menjual komoditas mereka. Berangkat dari situasi ini, sekelompok anak muda yang tergabung dalam Gerakan Bawang Pulih mencoba merespon dan berusaha membantu para petani.