YOGYAKARTA-Singkong dan ubi menjadi buruan masyarakat di saat bulan Ramadhan. Mereka biasanya membeli singkong atau ubi sebagai bahan dasar membuat kolak untuk berbuka puasa.
Karena itu tidak heran jika permintaan singkong meningkat di awal bulan Ramadhan ini. Seperti yang tampak di Pasar Telo Karangkajen, Yogyakarta. Para pembeli banyak yang sengaja datang ke pasar ini untuk &lsquo;kulakan&rsquo; singkong atau ubi.
Meskipun permintaaan meningkat, harga singkong dan ubi relatif stabil. Baik singkong maupun ubi masih dijual dengan harga rata-rata Rp 5.000 per kilogram.
&ldquo;Memang permintaan singkong atau ubi di awal bulan Ramadhan ini lebih tinggi dari biasanya. Tetapi ya harga tetap sama saja,&rdquo; ujar Sugi, salah satu penjual di Pasar Telo Karangkajen.
Pendapat senada diungkapkan penjual lainnya bernama Atik. Menurutnya, tidak ada lonjakan harga untuk singkong dan ubi pada tahun ini.
&ldquo;Harga singkong dan ubi ini memang stabil. Tapi pembeli tidak seperti tahun-tahun sebelumnya. Mungkin karena pengaruh corona juga,&rdquo; tuturnya. (*)

Suasana di Pasar Telo Karangkajen beberapa hari lalu.

Harga Singkong dan Ubi di Yogyakarta Pada Awal Ramadhan Stabil 

YOGYAKARTA-Singkong dan ubi menjadi buruan masyarakat di saat bulan Ramadhan. Mereka biasanya membeli singkong atau ubi sebagai bahan dasar membuat kolak untuk berbuka puasa.