Keripik Pisang
YOGYAKARTA, Jogjaaja.com - Sofyani Mirah, owner CV Cariza Khanza Pratama dengan brand Bananania tidak pernah menyangka usahanya yang dibangun pada 2019 berkembang dengan pesat. Saat ini, Bananania menjadi alternatif oleh-oleh yang tersedia di ratusan toko berjejaring seperti Mirota, Pamela, Progo, WS, Alfamart, Indomaret, toko oleh-oleh di Jogja dan sejumlah kota lainnya, hingga menjadi compliment di hotel-hotel.
Wanita yang akrab disapa Sofie itu mengisahkan perjalanan inspiratifnya dalam membangun brand Bananania. Sebelum terjun ke dunia bisnis kuliner, Sofie memiliki pengalaman bekerja di sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) selama 25 tahun. Namun, dorongan dari keluarga, terutama dari suaminya, membawanya untuk terjun ke dunia usaha.
“Setelah 25 tahun bekerja dan anak-anak mulai besar, suami mendorong saya untuk membuat usaha sendiri. Awalnya sempat gamang dan ragu karena belum punya pengalaman. Apalagi selama ini berada di zona nyaman, berangkat pagi pulang sore, tiap bulan dapat gaji. Tiba-tiba dihadapkan untuk segera resign dan mulai membuat usaha,” kisah Sofie saat ditemui di tempat produksinya beberapa waktu lalu.
Memulai dari nol tanpa latar belakang di bidang kuliner, Sofie mampu merintis usaha berbahan dasar pisang dengan brand Bananania dari ruko di Jl. Jetis, Candi Gebang Blok J No. 9 Wedomartani, Ngemplak, Sleman. Meski sempat ragu di awal memulai usaha, Sofie terus berusaha dan berjuang untuk membesarkan usahanya.
Pilihan untuk menggunakan pisang sebagai bahan dasar produk-produknya bukanlah tanpa alasan. “Pisang adalah bahan yang mudah didapatkan dan memiliki potensi besar untuk dimanfaatkan. Saya sering melihat pisang sangat melimpah di pasar namun sering terbuang sia-sia karena tidak terjual. Dari situlah lahir ide untuk menjadikan pisang sebagai fokus utama produk Bananania,” ungkapnya.
Dengan pisang sebagai bahan utama, lanjut Sofie, Bananania lahir dengan visi untuk memanfaatkan potensi pisang secara maksimal dan menghadirkan berbagai produk inovatif yang berkualitas. Selama ini Sofie memilih pisang raja nangka yang didapatkan dari Cilacap, Majenang, dan Temanggung. Saat ini, Bananania memiliki kapasitas produksi 1 ton yang bisa menghasilkan 300 kg olahan pisang.
Lalu, mengapa Sofie memilih brand Bananania untuk usahanya tersebut? Menurutnya, nama Bananania dipilih dengan pertimbangan yang matang.
“Saya ingin menciptakan merek yang sederhana namun mudah diingat dan dipahami oleh masyarakat luas. Dengan nama yang mencerminkan produk utamanya, yaitu pisang, Bananania berhasil menancapkan eksistensinya di benak konsumen,” tandasnya.
Saat ini produk-produk Bananania beragam. Produk utama tentu saja keripik pisang yang memiliki 6 varian rasa yaitu keju, coklat, madu, balado, pedas, garlic salt, dan barbeque. Meski demikian, produk-produk Bananania tidak hanya terbatas pada keripik pisang saja, melainkan juga mencakup berbagai varian lain seperti granola, tepung pisang, cookies granola, dan yang terbaru, sus isi coklat.
“Kami tidak pernah berhenti berinovasi. Setiap tahun menghadirkan produk baru untuk memenuhi kebutuhan dan selera konsumen,” imbuh Sofie.
Harga jual produk-produk Bananania cukup variatif, mulai dari Rp8.000 hingga Rp20.000. Harga ini tergantung produknya karena Bananania memiliki segmen pasar yang berbeda-beda.
“Tiap-tiap produk Bananania punya segmen yang berbeda. Keripik pisang misalnya, segmen pasarnya milenial dengan kemasan warna terang dan rasa yang variatif, walaupun orang yang bukan milenial juga bisa menikmati. Granola segmen pasarnya kami orang yang suka diet, orang yang suka sarapan sehat, maupun olahragawan. Begitu juga dengan produk-produk kami lainnya,” tutup Sofie. (*)