YOGYA, Jogjaaja.com - Kedisiplinan dan selalu berwaspada saat berkendara di jalanan, terutama pengemudi sepeda motor atau biker mutlak diperlukan. Namun, masih banyak biker yang tidak mengikutinya. Terlebih saat mendahului mobil di persimpangan jalan sehingga terjadi kecelakaan jalanan.ding)"Sebaiknya pengendara tetap mengutamakan keselamatan di jalan raya (safety riding). Kami (Astra Motor Yogyakarta) selalu mensosialisasikan cara berkendara yang baik dan benar baik secara langsung maupun menggunkan simulator demi mengurangi angka kecelakaan di jalan raya," ungkap Muhammad Ali Iqbal selaku Instruktur Saftety Riding and Community Development Supervisor Astra Motor Yogyakarta saat pertemuan virtual dengan media, Kamis (14/9).Menurut Iqbal selama berkendara, para biker hendaknya selalu bisa memprediksi bahaya dengan mengatur jarak reaksi dan jarak pengereman. Karena itu disarankan agar tidak memacu kendaraan melebihi 40 km/jam sehingga bila ada halangan seperti orang atau kendaraan yang menyebrng masih bisa melakukan pengereman dengan aman."Misalnya saat melaju di kecepatan 40 km/jam dengan jarak aman 30 meter tiba-tiba ada orang menyeberang, pengendara masih memiliki jarak reaksi sepanjang 22,2 meter selama dua detikan. Sebelum terjadi hal tidak diingankan, jarak reaksi ini masih aman untuk melakukan pengereman atau menghindari objek membahayakan yang ada di depnanya. Namun, tentu saja jarak reaksi semakin sempit apabila memacu motor di atas kecepatan normal ," kata iqbal.Iqbal juga menyarankan para biker saat berkendara tidak dibelakang persis mobil yang melaju. Sebaiknya memilih jalur di sebelah kiri dengan harapan bila mobil berhenti mendadak masih bisa melakukan manuver dari sebelah kiri atau masih memiliki jarak aman untuk mengerem."Kalau di posisi kanan mobil yang melaju, dikuatirkan kita pasti melakukan manuver dari kanan dikuatirkan ada arus lalu lintas dari arah berlawanan sehingga bisa memicu kecelakaan. Yang perlu diperhtikan lagi saat di persimpangan jalan baik tiga atau empat sebiknya sabar menunggu mobil dari belakang," imbuh Iqbal.Dengan melaju di belkang mobil biker masih bisa mengetahui dengan jelas arah mobil apakah mau belok ke kanan atau kiri. Karena itu, kalau mobil mau ke arah kiri misalnya jangan melju di arah kiri mobil, karena pengemudi (mobil)fokusnya arus lalu lintas dari arah sebaliknya dan tidak sempat memperhatikan sepeda motor yang ada disebelah kirinya sehingga sering kali terjadi kecelakaan.&nbsp;<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/wah-harta-kekayaan-dirut-pt-taspen-yang-capai-rp-47-miliar">Wah, Harta Kekayaan Dirut PT Taspen yang Capai Rp47 Miliar</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/hyundai-dan-lippo-malls-bangun-ev-charging-stations-di-52-lokasi">Hyundai dan Lippo Malls Bangun EV Charging Stations Di 52 Lokasi</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/dicuri-1-900-tahun-lalu-4-pedang-milik-romawi-ditemukan-di-israel">Dicuri 1.900 Tahun Lalu, 4 Pedang Milik Romawi Ditemukan di Israel</a></li></ul>"Begitupula saat melewati perempatan jalan untuk tidak memilih jalur di sebelah kiri saat ingin belok ke kanan karena ada blankspot dari arah kanan maupun kiri ruas jalan. Hal semacam ini kadang dilupakan para biker dan berulangkali terjadi kecelakaan yang menimbulkan kerugian materi akibat kerusakan sepeda motor atau non materi seperti luka karena lakalantas. Kami selalu mengingatkan masyarakat untuk tetap menerpkan safety riding saat di jalan raya," pungkas Iqbal. (*)

safety1.jpeg

Muhammad Ali Iqbal selaku Instruktur Saftety Riding and Community Development Supervisor Astra Motor Yogyakarta saat pertemuan virtual dengan media, Kamis (14/9).

YOGYA, Jogjaaja.com - Kedisiplinan dan selalu berwaspada saat berkendara di jalanan, terutama pengemudi sepeda motor atau biker mutlak diperlukan. Namun, masih 

Jangan Asal 'Ngegas' di Persimpangan Jalan, Ini yang Harus Dilakukan