YOGYAKARTA-Menjelang Hari Raya Idul Adha, Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Giwangan Yogyakarta menyiapkan protokol Kesehatan untuk mencegah penyebaran COVID-19. Protokol tersebut diantaranya mengatur ritme pemotongan hewan kurban, serta melakukan pembersihan tempat potong.
&ldquo;Kami juga telah menyiapkan protokol kesehatan seperti alur masuknya seperti apa, kita desain agar pada saat H-1 hewan kurban yang masuk kita sudah bisa mengkondisikan tempat mana yang digunakan untuk sapi dan mana yang digunakan untuk kambing,&rdquo; ungkap Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta, Sugeng Darmanto, Selasa, (21/7/2020).
Selama pemotongan hewan kurban, aturan kesehatan lain juga akan tetap ditegakkan yaitu menjaga kebersihan dan mengenakan masker. Selain kesiapan terkait protokol kesehatan, pihaknya juga telah menyiapkan beberapa petugas yang siap bertugas selama hari raya kurban.
&ldquo;Kami siagakan secara penuh di posko petugas yang akan memantau kegiatan di RPH Giwangan untuk pemotongan sampai ke distribusi. Termasuk juga memantau pelaksanaan pengawasan yang dilakukan di lokasi seperti di kelurahan dan kecamatan,&rdquo; katanya.
Tak sampai di situ, pihaknya juga telah menyiapkan 4 armada yang bertugas untuk mendistribusikan daging jika ada panitia yang menghendaki dagingnya diantarkan.
&ldquo;Driver kami juga sudah siap. Ada 4 armada yang kami siapkan untuk distribusi daging seandainya ada panitia atau penyelenggara yang menhendaki diantarkan dagingnya ke lokasi,&rdquo; jelasnya.
Di Hari Raya Idul Adha, RPH Giwangan juga tetap melayani pemotongan untuk umum. &ldquo;Selama hari raya kurban hingga hari tasik, kami masih melayani pemotongan umum. Jadi yang reguler untuk konsumsi pasar tradisional tetap kita berikan kuota untuk tetap bisa memotong di RPH Giwangan,&rdquo; ungkapnya.
Sugeng menambahkan untuk menjaga kualitas daging, hewan kurban akan diistirahatkan terlebih dulu selama 12 jam.
&ldquo;Sebelum disembelih, hewan minimal kita istirahatkan dulu sekitar 12 jam. Ada kandang istirahat di sebelah utara dan selatan. Tujuan diistirhatkan agar ada relaksasi sehingga ketika dipotong lebih mudah. Ini juga berpengaruh pada kualtias daging,&rdquo; jelasnya.
Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta juga akan tetap melakukan pengawasan penjualan hewan kurban yang rencananya dilakukan pada H-10 Idul Adha&nbsp;1441 Hijriah.
Penjual hewan kurban juga wajib mematuhi protokol kesehatan dan memperoleh izin dari wilayah, camat atau lurah, untuk berjualan hewan kurban.
&ldquo;Kami sangat menyarankan agar pedagang melakukan penjualan secara online, tentunya dengan tetap memperhatikan syarat kesehatan hewan yang dijual,&rdquo; katanya. (*)&nbsp;
&nbsp;

Jelang Idul Adha, Rumah Pemotongan Hewan Giwangan Siapkan Protokol Kesehatan

YOGYAKARTA-Menjelang Hari Raya Idul Adha, Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Giwangan Yogyakarta menyiapkan protokol Kesehatan untuk mencegah penyebaran COVID-19. Protokol tersebut diantaranya mengatur ritme pemotongan hewan kurban, serta melakukan pembersihan tempat potong.