Belajar bisa dilakukan di mana saja, bahkan di kolong jembatan sekalipun. Setiap hari Minggu sore mulai pukul 14.00 hingga 17.00 WIB, Jembatan Edukasi Siluk (JES) yang diprakarsai Kuat, seorang seniman lukis lokal, menggelar kegiatan belajar untuk anak-anak dan remaja di bawah kolong Jembatan Siluk.
Meski bukan aktivitas belajar formal, anak-anak yang datang baik dari Dusun Siluk maupun dusun-dusun lain di wilayah Imogiri antusias untuk mengikuti kegiatan di jembatan penghubung Sungai Oya ini. Kegiatan belajar untuk anak-anak dan remaja di kolong Jembatan Siluk ini selalu berbeda setiap minggunya.
Pada minggu pertama, kegiatan diisi dengan senam ibu-ibu dan remaja. Selanjutnya, agenda minggu kedua adalah kelas melukis untuk anak-anak. Sementara pada minggu ketiga, anak-anak diajak untuk mengumpulkan sampah atau barang bekas yang bisa dijual untuk membiayai kegiatan di sini. Pada minggu keempat, kegiatan bebas komunitas (kegiatan dari berbagai komunitas yang berbeda-beda) mewarnai aktivitas belajar di kolong Jembatan Siluk. Selain itu, setiap minggu sore pukul 17.00 hingga 19.00 WIB, anak-anak TK dan SD juga mendapat les mata pelajaran.
Diantara kegiatan-kegiatan di kolong Jembatan Siluk ini, kelas melukis menjadi favorit para siswa. Setiap minggu kedua, lebih dari 30 anak datang untuk mengikuti kegiatan ini. Pihak JES mendatangkan seniman lukis Yuswantoro Adi untuk mengajari anak-anak melukis.
&ldquo;Awalnya dulu saya yang mengajar. Kemudian teman saya Pak Yuswantoro Adi yang mempunyai kecintaan untuk melukis bersama anak-anak meminta saya untuk menjadi pengajar tetap di sini,&rdquo; ujar pendiri JES, Kuat.
Antusiasme anak-anak terhadap kegiatan melukis ini dibuktikan dengan banyaknya karya yang dihasilkan. Bahkan karya-karya ini akan dipamerkan dalam pameran seni lukis Jembatan Edukasi Siluk bertajuk &ldquo;Pameran Sewu Lukisan Anak #2&rdquo;.
Dalam kegiatan yang akan berlangsung pada 27 Oktober hingga 2 November 2019 ini ditampilkan seribu lukisan karya anak-anak JES selama setahun. Ini merupakan pameran kedua, setelah pameran pertama tahun lalu berjalan sukses.
Selain berbagai kegiatan tadi, JES juga membuka taman bacaan untuk anak-anak dan umum. Hampir setiap hari, anak-anak bersama orang tuanya datang ke tempat ini untuk membaca berbagai macam buku, mulai dari buku pelajaran, novel, hingga komik.
Bahkan sejak dua bulan lalu, setiap sore hingga malam hari dibuka warung atau kafe kecil di tempat ini. &ldquo;Relawan di sini kan kebanyakan pengangguran. Mereka juga ingin mendapatkan penghasilan, makanya saya buat kafe ini. Tapi sebagian keuntungan juga harus didonasikan untuk kegiatan di Jembatan Edukasi Siluk,&rdquo; tambah Kuat.
Demi mendukung kegiatan positif ini, Kuat berharap aktivitas Jembatan Edukasi Siluk semakin dikenal dan mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan donatur.
&nbsp;

Anak-anak belajar melukis di kolong Jembatan Siluk, Selopamioro, Imogiri, Bantul

JES Ajak Anak Belajar dan Berkarya di Kolong Jembatan Siluk