BANTUL, Jogjaaja.com - Beternak atau budidaya kambing etawa bisa dilakukan siapa saja. Bahkan Yuni Kurniawan, seorang anggota polisi dari Polsek Sanden bisa melakukan ternak kambing etawa.&nbsp;Menurut Yuni, ternak atau budidaya kambing etawa merupakan salah satu investasi yang bisa dilakukan siapa saja. Hanya saja butuh kesabaran dalam investasi tersebut karena waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan uang lumayan lama.&nbsp;“Kita ternak ini prosesnya agak lama. Kambing kawin butuh waktu 5 bulan baru keluar cempe (anak kambing). Bisa dibilang ini penghasilan tahunan, jadi memang prosesnya lama. Ini ibarat seni, hobi, dan investasi,” tandasnya.<figure class="media"><oembed url="https://www.youtube.com/watch?v=1Ab4MT1oXmA"></oembed></figure>Yuni mulai beternak kambing etawa sejak tahun 2007. Ia memberi nama farm miliknya Joglo Farm, yang terletak di Dusun Sangkeh, Srigading, Sanden Bantul.Menurut Yuni, pembeli kambing bisa membeli kambing etawa sesuai keinginan mereka. Bahkan ada kambing etawa yang baru berumur satu minggu sudah ada peminatnya.“Harga kambing etawa ini cukup variatif, tergantung kualitasnya. Apalagi yang kelas kontes, harganya pasti mahal. Saya bisa jual paling mahal Rp10-15 juta untuk kambing usia 2-5 bulan,” tandasnya.Pembeli kambing-kambing etawa milik Yuni biasanya berasal dari area Yogyakarta. Tetapi ada juga beberapa pembeli dari luar Yogyakarta. Biasanya, Yuni mempromosikan kambing-kambingnya melalui media social.Agar kambing sehat dan berkualitas, Yuni biasa memberi makan kambingnya komboran (campuran kulit kedelai dan polar brand) dan dedaunan. Dengan kombinasi makanan seperti itu, kambing etawa menjadi lebih gemuk. (*)&nbsp;

Yuni Kurniawan, pemilik Joglo Farm seusai memberi makan kambing-kambing etawa miliknya.

Joglo Farm.jpg

 Beternak atau budidaya kambing etawa bisa dilakukan siapa saja. Bahkan Yuni Kurniawan, seorang anggota polisi dari Polsek Sanden bisa melakukan ternak kambing etawa. 

Joglo Farm: Beternak Kambing Etawa Ibarat Seni, Hobi, dan Investasi