Pemerintah Kabupatan Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta memperluas kawasan aerotropolis pendukung kawasan aerocity Bandara Internasional Yogyakarta. Kawasan aerotropolis diperluas menjadi 15 kilometer dari sebelumnya 6 kilometer. Tujuan perluasan ini agar dampaknya bisa dirasakan masyarakat.
&ldquo;Kawasan aerotropolis diperluas hingga RSUD Wates. Dengan perluasan kawasan aerotropolis, Angkasa Pura 1 tidak perlu lagi membangun fasilitas kesehatan karena dalam hitungan menit sudah sampai ke fasilitas kesehatan yang telah disediakan Pemkab Kulon Progo, dalam hal ini RSUD Wates,&rdquo; ujar Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kulon Progo, Agus Langgeng Basuki di Kulon Progo, Jumat (06/12/2019) seperti dilansir dari Antara.
Langgeng mengatakan RSUD Wates sudah dikembangkan menjadi rumah sakit berstandar internasional dengan berbagai jenis pelayanan hingga peralatan kesehatan, serta dilengkapi dengan helipad untuk pendaratan helicopter.
&ldquo;RSUD Wates sudah siap mendukung beroperasinya Bandara Internasional Yogyakarta untuk melayani penerbangan internasional. Hal ini dikarenakan salah satu syarat beroperasinya layanan penerbangan internasional adalah harus ada rumah sakit bertaraf internasional,&rdquo; imbuhnya.
Selain itu menurut Langgeng, perluasan kawasan aerotropolis mengikuti perkembangan harga tanah. Jika luasan aerotropolis sempit, investasi sulit berkembang sehingga Pemkab Kulon Progo harus mengembangkan aerotropolis lebih jauh.
&ldquo;Yang penting, aerotropolis ini ada akses yang cepat bisa berhubungan dengan bandara, sehingga perkembangan jasa investasi dan perdagangan cepat sampai bandara,&rdquo; tutur Langgeng.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Kulon Progo Heriyanto mengatakan saat ini masih dalam upaya persamaan pandangan atau persepsi antara tiga perencanaan untuk kawasan aerotropolis.
Tiga perencanaan yang harus disamakan pandangannya adalah perencanaan oleh Kementrian ATR, yang membuat perencanaan aerotropolis pengendalian pemanfaatan lahan dalam radius 15 kilometer, tetapi tidak menyeluruh dari titik nol.
Kemudian, DIY membuat kawasan aerotropolis dan Pemkab Kulon Progo menyusun Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kawasan Strategis Bandara dengan radius 15 kilometer.
&ldquo;Tiga perencanaan ini dalam proses harmonisasi untuk persamaan persepsi, bagaimana membentuk satu aturan legalitas aerotropolis. Sehingga saat ini tahapannya masih komunikasi,&rdquo; pungkasnya.
&nbsp;
&nbsp;

Kawasan Aerotropolis Bandara Internasional Yogyakarta Diperluas

Pemerintah Kabupatan Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta memperluas kawasan aerotropolis pendukung kawasan aerocity Bandara Internasional Yogyakarta. Kawasan aerotropolis diperluas menjadi 15 kilometer dari sebelumnya 6 kilometer. Tujuan perluasan ini agar dampaknya bisa dirasakan masyarakat.