SLEMAN, Jogjaaja.com - Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Dr. Laksana Tri Handoko, M.Sc., meminta Fakultas Teknik (FT) UGM dapat memperkuat riset dan inovasi di bidang keteknikan. Hal tersebut disampaikan dalam peringatan Hari Pendidikan Tinggi Teknik ke-76.“Semoga dies natalis FT UGM ke-76 ini kembali mengingatkan kita tidak hanya terkait dengan kehebatan kita di masa sebelumnya, tetapi justru harus menjadikan apa yang sudah kita lakukan selama 76 tahun ini bisa menjadi bekal untuk makin memperkuat kita semua khususnya dalam melakukan riset dan inovasi di bidang-bidang keteknikan,” paparnya.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/cuan-indosat-isat-berbalik-untung-rp-6-75-triliun-pada-2021">Cuan! Indosat (ISAT) Berbalik Untung Rp6,75 Triliun pada 2021</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/yogyakarta-jadi-ujung-tombak-memasifkan-aksara-jawa-di-ranah-digital">Yogyakarta Jadi Ujung Tombak Memasifkan Aksara Jawa di Ranah Digital</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/bumi-serpong-damai-bsde-bidik-marketing-sales-rp-7-7-triliun-di-2022">Bumi Serpong Damai (BSDE) Bidik Marketing Sales Rp7,7 Triliun di 2022</a></li></ul>Dalam kesempatan itu, Laksana turut menyampaikan tiga arah pembangunan ekosistem riset di Indonesia yakni SDM unggul (70%), infrastruktur riset (20%), dan anggaran (10%). Sumber daya manusia unggul punya porsi terbesar dalam ekosistem riset. SDM unggul ini bisa berkembang jika ada infrastruktur.Meskipun anggaran memiliki porsi paling kecil, anggaran berfungsi sebagai enabler utama. Riset tidak bisa mulai tanpa ada anggaran. Namun, secara umum yang paling utama memiliki kontribusi terbesar sebagai input untuk melakukan aktivitas riset dan inovasi itu SDM unggul.“Kita harus fokus pada pengembangan SDM unggul, termasuk di bidang keteknikan”, tegas Kepala BRIN.Laksana mengatakan aktivitas riset masih didominasi lembaga pemerintah menjadi persoalan riset di tanah air. Selain itu, dominasi terjadi di 74 kementrian/lembaga.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/akulaku-raih-suntikan-dana-segar-rp-1-43-triliun-dari-siam-commercial-bank-thailand">Akulaku Raih Suntikan Dana Segar Rp1,43 Triliun dari Siam Commercial Bank Thailand</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/bos-amazon-jeff-bezos-gelontorkan-modal-ke-start-up-indonesia-lummo-rp-1-14-triliun">Bos Amazon Jeff Bezos Gelontorkan Modal ke Start Up Indonesia Lummo Rp1,14 Triliun</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/investree-temukan-7-akun-telegram-penipu-pemberi-pinjaman">Investree Temukan 7 Akun Telegram Penipu Pemberi Pinjaman</a></li></ul>Karenanya integrasi berbagai lembaga ini dalam BRIN menjadi integrasi sumber daya riset (SDM, infrastruktur, anggaran) dan inovasi, bukan integrasi kelembagaan. Sementara untuk memperkuat aktivitas riset dan inovasi di Indonesiapihajnya telah menyusun strategi regulasi, open platform, serta mobilitas riset. (*)&nbsp;

15757--730x420px.png

Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Dr. Laksana Tri Handoko, M.Sc

SLEMAN, Jogjaaja.com - Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Dr. Laksana Tri Handoko, M.Sc., meminta Fakultas Teknik (FT) UGM dapat memperkuat riset d

Kepala BRIN : FT UGM Harus Perkuat Riset dan Inovasi Keteknikan