YOGYA, Jogjaaja.com - Koalisi Pegiat HAM Yogyakarta memandang pernyataan KPU Sleman soal viralnya snack dalam acara pelantikan KPPS beberapa waktu lalu terlalu menyederhanan persoalan. Dalam kesmepatan itu KPU Sleman memakai diksi “konsumsi yang kurang pantas” saat pelantikan anggota KPPS.Koordinator Koalisi Pegiat HAM Yogyakarta Tri Wahyu mengatakan, sejatinya kasus ini adalah skandal yang terindikasi kuat korupsi pengadaan barang dan jasa (PBJ) Pemilu 2024. Apalagi sebagaimana dalam point 3 siaran pers Ketua KPU Sleman disebutkan “Anggaran konsumsi per calon anggota KPPS dalam pelantikan adalah Rp15 ribu bersih sudah dipotong pajak, tetapi penyajiannya yang diakui vendor adalah Rp2.500."Berarti ada indikasi kerugian keuangan negara yaitu sebesar : 12.500 x 24.199 (orang anggota KPPS terlantik) = Rp302.487.500," ujarnya, Minggu (28/1/2024).Atas skandal tersebut, pihaknya mendesak agar Kejaksaan Tinggi DIY segera memproses hukum kasus korupsi PBJ Pemilu 2024 tersebut demi agenda pemberantasan korupsi dalam Pemilu 2024. Kejaksaan Tinggi DIY agar tidak terpaku pada isi siaran pers Ketua KPU Sleman namun menjadikan siaran pers Ketua KPU Sleman sebagai pintu masuk proses penyelidikan dilanjutkan penyidikan hingga proses hukum siapapun pihak yang terlibat tuntas sampai ke pengadilan."Koalisi Pegiat HAM Yogyakarta akan memantau dan mengawal skandal korupsi PBJ Pemilu 2024 agar benar-benar tuntas sampai proses hukum di Pengadilan," jelasnya.Pihaknya juga menyampaikan apresiasi tinggi kepada netizen di media sosial yang menjalankan fungsi kontrol / pengawasan hingga skandal korupsi PBJ Pemilu 2024 tersebut mencuat dan viral di publik.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/nih-tips-ahli-besarkan-anak-agar-mandiri">Nih Tips Ahli Besarkan Anak Agar Mandiri</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/apple-akhirnya-hapus-fitur-pengukuran-oksigen-darah-dari-watch-series-9-dan-watch-ultra-2">Apple Akhirnya Hapus Fitur Pengukuran Oksigen Darah dari Watch Series 9 dan Watch Ultra 2</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/insiden-anak-terseret-arus-sungai-kembali-muncul-polres-bantul-imbau-orang-tua-optimalkan-pengawasan">Insiden Anak Terseret Arus Sungai Kembali Muncul, Polres Bantul Imbau Orang Tua Optimalkan Pengawasan</a></li></ul>"Dalam konteks ini membuktikan di era medsos hari ini, netizen yang bergerak aktif melakukan pengawasan merupakan bagian pilar demokrasi dan peneguhan partisipasi masyarakat dalam pengawasan tata kelola pemerintahan termasuk dalam agenda demokrasi yaitu Pemilu 2024," pungkasnya. (Anz) &nbsp;

snack.jpg

Snack yang diberikan saat pelantikan anggota KPPS

YOGYA, Jogjaaja.com - Koalisi Pegiat HAM Yogyakarta memandang pernyataan KPU Sleman soal viralnya snack dalam acara pelantikan KPPS beberapa waktu lalu terlalu 

Koalisi Pegiat HAM Yogyakarta Minta Kejati DIY Usut Kasus Snack Pelantikan KPPS Sleman