YOGYA, Jogjaaja.com – DAGADU, merek yang telah lama dikenal sebagai ikon souvenir khas Yogyakarta, kini berevolusi menjadi label fashion harian yang stylish dan relevan untuk semua generasi. Melalui peluncuran yang bertajuk “Crafted with Stories – Merangkai Jejak Menjahit Makna”, DAGADU menghadirkan koleksi terbaru yang memadukan identitas budaya dengan tren fesyen modern, menjadikannya pilihan fesyen yang versatile untuk berbagai momen.Berdiri pada tahun 1994, DAGADU telah menjadi simbol kreativitas dan kebanggaan lokal. Kini, dengan desain yang lebih fleksibel, DAGADU ingin memperluas jangkauan pasar dan menghadirkan koleksi yang dapat dikenakan dalam berbagai kesempatan, dari kasual hingga semi-formal, tanpa kehilangan esensi budayanya.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/perjalanan-rohani-jne-berangkatkan-ksatria-dan-srikandi-ke-holyland">Perjalanan Rohani, JNE Berangkatkan Ksatria dan Srikandi ke Holyland</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/bri-finance-berikan-pembiayaan-mobil-bekas-yang-lebih-terjangkau-bagi-masyarakat">BRI Finance Berikan Pembiayaan Mobil Bekas Yang Lebih Terjangkau Bagi Masyarakat</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/binus-resmi-luncurkan-program-pendidikan-profesi-arsitek-pp-ar-untuk-menjawab-tantangan-masa-depan-arsitektur-indonesia">BINUS Resmi Luncurkan Program Pendidikan Profesi Arsitek (PPAr) untuk Menjawab Tantangan Masa Depan Arsitektur Indonesia</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/pik-avenue-rayakan-easter-dengan-ceria-lewat-kikio-easter-bloom-dan-hop">PIK Avenue Rayakan Easter dengan Ceria Lewat Kikio Easter: Bloom dan Hop</a></li></ul>"Kami ingin menjadikan DAGADU bukan sekadar oleh-oleh, tetapi fashion statement yang membanggakan—ikon gaya hidup yang berakar pada budaya kita sendiri," kata CEO DAGADU Mia Argianti sebagai spokesperson bersana Shaggydog di sela peluncuran di halaman Benteng Vredeburg dan Monumen Serangan Oemoem 1 Maret, Jumat (25/4).Menurut Mia Argianti berbagi pandangan mengenai evolusi DAGADU serta pentingnya kolaborasi budaya dalam dunia kreatif. Transformasi DAGADU adalah langkah penting untuk menjawab tantangan zaman—bagaimana sebuah brand dengan akar budaya kuat tetap relevan di tengah arus tren global."Kami percaya, nilai lokal tidak harus ketinggalan zaman. Justru, ketika dibalut dengan pendekatan desain yang lebih modern dan kontekstual, budaya bisa tampil lebih berani dan menyentuh audiens yang lebih luas.DAGADU selalu menjadi bagian dari denyut kehidupan Yogyakarta. Tapi kini, kami ingin mengangkat identitas itu ke level yang lebih inklusif dan lebih dekat dengan keseharian masyarakat Indonesia,” ujar Mia Argianti.Sebagai bagian dari peluncuran ini, DAGADU menggandeng berbagai pihak, termasuk Pemerintah Yogyakarta, influencer dan Gen Z, fashion &amp; culture expert, serta grup musik Shaggydog, yang sebelumnya telah berkolaborasi dengan DAGADU dalam proyek bertajuk “Manunggaling DAGADU lan Shaggydog”. Kolaborasi ini menghasilkan 11 desain eksklusif yang memadukan semangat musik Shaggydog dengan sentuhan kreatif DAGADU, menciptakan produk yang merepresentasikan energi, kebersamaan, dan budaya urban khas Yogyakarta.&nbsp;<figure class="image"><img src="https://ik.trn.asia/uploads/2025/04/1745589882341.jpeg"><figcaption>Koleksi Terbarbaru DAGADU yang menceritakan Makna Hidup Generasi Muda&nbsp; &nbsp;</figcaption></figure>"Kolaborasi DAGADU dan Shaggydog selalu membawa semangat kreatif dan kearifan lokal. DAGADU dan Shaggydog sama-sama tumbuh di Yogyakarta dan memiliki akar budaya yang kuat. Dengan berkolaborasi, kami ingin menunjukkan bahwa musik dan fashion bisa menjadi media ekspresi yang terus berkembang, tetap relevan, dan dekat dengan masyarakat," ungkap Heru Wahyono, vokalis Shaggydog.Peluncuran koleksi terbaru DAGADU ini juga dilengkapi dengan menampilkan Fashion Trunk yang unik dengan diiringi makna hidup generasi muda sekarang. Bagaimana DAGADU menangkap permasalahan anak muda dan menyemangati generasi ini untuk tetap terus berkarya. Seperti series yang diluncurkan hari ini adalah DAGADU - Special Collection (Berkembang, KPR, Serakah Punah, Plastic Toxic, Hamemayu), Jogja Series (Kasongan, Nasi Tery, Ramah Marah) dan Teen Series (Home dan Tamagotchi).Seperti narasi KPR menceritakan tentang “Beli rumah makin kesini makin jadi mimpi indah yang berat buat diwujudin! Di sisi lain, kita juga sedih lihat hutan ditebang habis-habisan demi lahan. Alam rusak, satwa kehilangan habitatnya. Kita susah punya rumah, mereka &nbsp;kehilangan rumah.”<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/fitur-dua-bahasa-di-br-imo-kemudahan-yang-semakin-nyata">Fitur Dua Bahasa di BRImo, Kemudahan yang Semakin Nyata</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/binus-at-bekasi-bukan-sekadar-kampus-tapi-solusi-masa-depan-sdm-indonesia">BINUS @Bekasi Bukan Sekadar Kampus, Tapi Solusi Masa Depan SDM Indonesia</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/adi-subagio-pimpin-asperindo-diy-bakal-lakukan-hal-ini">Adi Subagyo Pimpin Asperindo DIY, Bakal Lakukan Hal Ini</a></li></ul>Transformasi ini tidak hanya berbicara soal visual atau desain. Ini tentang misi yang lebih besar yaitu menciptakan dampak sosial dan membuka ruang kolaborasi kreatif, khususnya bagi generasi muda di Yogyakarta. Sebagai bagian dari industri kreatif, DAGADU berkomitmen menjadi wadah yang memberdayakan—menginspirasi talenta lokal untuk berkarya dan membawa warna budaya Indonesia ke panggung yang lebih besar.&nbsp;&nbsp;&nbsp;

dAGADU2.jpg

YOGYA, Jogjaaja.com – DAGADU, merek yang telah lama dikenal sebagai ikon souvenir khas Yogyakarta, kini berevolusi menjadi label fashion harian yang stylish dan

Koleksi Terbaru DAGADU, Menceritakan Makna Hidup Generasi Muda