YOGYA, Jogjaaja.com - Persatuan Pemilik Apartemen Malioboro City Regency (PPAMCR) yang merupakan korban Apartemen Malioboro City menyambangi &nbsp;Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) DIY untuk meminta agar persoalan yang dihadapi mereka bisa difasilitasi dan instansi itu lebih berani mengambil kebijakan yang serius dalam membela hak-hak konsumen sesuai aturan.Koordinator PPAMCR Edi Hardiyanto mengatakan, kedatangan pihaknya pada kesempatan itu ingin mempertanyakan sial kebijakan yang akan diambil oleh BPSK soal permasalahan yang dihadapi oleh pihaknya. Pihaknya menilai bahwa BPSK adakah wadah bagi konsumen untuk mengadukan berbagai persoalan yang menyangkut hak konsumen."Kami mau BPSK menjalani perannya, terkait apa dan bagaimana dalam memberikan kebijakan kepada kami sesuai dengan UU yang mana konsumen harus dilindungi," katanya Kamis (19/10/2023).Edi mengakui bahwa selama ini BPSK terkekang dengan kebijakan yang terbatas lantaran sejumlah hal. Untuk itu pihaknya ingin agar ada penjelasan. Sebab sudah sebanyak tiga kali sidang dijalankan tetapi belum ada hasil yang signifikan yang didapat oleh konsumen. Oleh karena itu pihaknya berharap jangan sampai ke depannya ada konsumen lain yang bermasalah dan tidak mendapatkan haknya. "Mudah-mudahan dengan kasus kami ini bisa membuka ruang dengan pelaku usaha," katanya.Salah satu korban, Samuel asal Papua menyampaikan bahwa dirinya membeli apartemen sebagai usaha investasi dan berharap di masa pensiunnya bisa tinggal di Kota Yogyakarta. Namun, hingga saat ini dirinya hanya menunggu tanpa kejelasan nasib."Saya bersama teman-teman seperjuangan ini hanya ingin hak kami sebagai komsumen bisa terpenuhi karena kewajiban kami membayar lunas sudah kami lakukan," katanya.Ketua BPSK DIY Eko Fajar Laksana menyebutkan, sebagai instansi pemerintah yang berwenang menyelesaikan sengketa antara konsumen dan pelaku usaha pihaknya memang mengalami sejumlah keterbatasan. Salah satunya yakni pihaknya tidak bisa menjalani kebijakan seperti lembaga peradilan.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/penumpang-antusias-tiket-ka-suite-class-compartment-hampir-ludes">Penumpang Antusias, Tiket KA Suite Class Compartment Hampir Ludes</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/peringatan-hkjs-2023-cpmh-psikologi-ugm-adakan-ragam-acara">Peringatan HKJS 2023, CPMH Psikologi UGM Adakan Ragam Acara</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/tipsnya-mahasiswa-and-kampus-mahir-seo">Tipsnya Mahasiswa &amp; Kampus Mahir SEO</a></li></ul>"Untuk kasus Malioboro City kami sudah memproses kasus itu tiga kali sidang dan sudah panggil konsumen dan pelaku usaha. Namun pelaku usaha tidak ada yang datang, sehingga prosedurnya kalau tiga kali tidak datang kami berwenang meminta bantuan dari penyidik untuk memanggil pelaku usaha," jelasnya. (Anz)&nbsp;

malio city.jpeg

  Foto: Suasana pertemuan antara korban Apartemen Malioboro City dengan BPSK DIY, Kamis (19/10/2023).

YOGYA, Jogjaaja.com - Persatuan Pemilik Apartemen Malioboro City Regency (PPAMCR) yang merupakan korban Apartemen Malioboro City menyambangi &nbsp;Badan Penyele

Korban Apartemen Malioboro Sambangi BPSK DIY, Minta Hak Konsumen Dipenuhi Sesuai Aturan