JAKARTA, jogjaaja.com - <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/tag/kpk">Komisi Pemberantasan Korupsi</a> (KPK) memanggil mantan Direktur Gas PT Pertamina Yenny Andayani, Senin 18 September 2023. Pemeriksaan dilakukan dalam kapasitasnya sebagai saksi pada kasus dugaan korupsi liquefied natural gas (LNG) atau gas alam cair PT Pertamina.&nbsp;“Hari ini di gedung Merah Putih KPK, tim penyidik menjadwalkan pemanggilan dan pemeriksaan saksi-saksi. Yenni Andayani Direktur Gas PT Pertamina (Persero) 27 November 2014-2018,” ujar Kepala Bagian Pemberitaan KPK, Ali Fikri dalam keterangannya, Senin.Yenni diketahui pernah menduduki jabatan penting sebagai direktur di Pertamina pada periode 2014 hingga 2018. Tidak hanya itu, dirinya pernah menduduki jabatan sebagai Pelaksana Tugas (PLT) Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina pada 2017.<h3>Sempat Dicekal&nbsp;</h3>Sebelumnya, Yenni Andayani pernah dicekal untuk bepergian ke luar negeri sejak Juni 2022 hingga Desember 2022, di mana masa pencegahan awal mereka berakhir pada 8 Desember 2022 lalu.&nbsp;<a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/tag/kpk">KPK</a>&nbsp;kemudian memperpanjang masa pencegahannya hingga Juni 2023 sebab masih membutuhkan waktu mengusut kasus tersebut.&nbsp;Pencekalan tersebut dilakukan Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) atas permintaan dari KPK. Selain Yenni terdapat sejumlah orang yang dicekal bepergian ke luar negeri seperti mantan Direktur Utama Pertamina, Karen Agustiawan, mantan Direktur Gas Pertamina Hari Karyulanto serta seorang dari pihak swasta.Lembaga antirasuah diketahui tengah melakukan penyidikan dugaan korupsi kasus impor LNG pada tahun 2011-2021. Dalam penyidikan kasus tersebut,&nbsp;<a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/tag/kpk">KPK</a>&nbsp;telah memeriksa sejumlah saksi seperti mantan Direktur Utama PT Pertamina (2014-2017) Dwi Soetjipto dan mantan Dirut PT PLN (2011-2014) Nur Pamudji pada 30 Juni 2022 lalu.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/inilah-penyebab-porsi-kredit-produktif-fintech-lending-lebih-sedikit-dibanding-konsumtif">Inilah Penyebab Porsi Kredit Produktif Fintech Lending Lebih Sedikit Dibanding Konsumtif</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/butuh-kali-gaji-berapa-untuk-beli-i-phone-terbaru-di-negara-negara-ini">Butuh Kali Gaji Berapa untuk Beli iPhone Terbaru di Negara-negara ini?</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/selain-untuk-investasi-ini-5-rekomendasi-wisata-paling-populer-di-singapura">Selain untuk Investasi, Ini 5 Rekomendasi Wisata Paling Populer di Singapura</a></li></ul><h3>Periksa Dahlan Iskan</h3>Pekan kemarin <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/tag/kpk">KPK</a> turut memeriksa mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) periode 2011-2014 Dahlan Iskan. Dahlan diperiksa selama hampir lima jam untuk mendalami peran dan keterkaitannya dengan Karen Agustiawan, mantan Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina yang menjadi tersangka dalam kasus tersebut.&nbsp;Dahlan Iskan menegaskan tidak tahu menahu soal pengadaan LNG.&nbsp;<a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/search?q=dahlan%2520iskan">Dirinya</a>&nbsp;menyebut hal tersebut merupakan masalah teknis perusahaan. “Ditanya tahu&nbsp;enggak&nbsp;beli-beli LNG. Saya bilang&nbsp;enggak&nbsp;tahu. Tidaklah (tidak tahu). Saya kan bukan komisaris, bukan direksi. Itu teknis sekali di perusahaan (soal pembelian),”&nbsp;ujar Dahlan.

Gedung KPK.jpeg

Pemeriksaan dilakukan dalam kapasitasnya sebagai saksi pada kasus dugaan korupsi liquefied natural gas (LNG) atau gas alam cair PT Pertamina. 

Korupsi LNG, KPK Panggil Eks Direktur Gas Pertamina