YOGYA, Jogjaaja.com - Sejumlah koleksi keris kepunyaan seniman dan budayawan Yogyakarta dipamerkan dalam ajang Napak Suran yang diselenggarakan di Batik Hamzah kawasan Malioboro pada 17-24 Juli. Selain pameran acara itu juga diisi dengan sejumlah kegiatan menarik lainnya guna mengedukasi keris kepada generasi muda masa kini.Total ada sebanyak 25 keris yang dipamerkan dan merupakan koleksi banyak seniman dan budayawan Yogyakarta beberapa diantaranya yakni Butet Kartaredjasa, GBPH Yudaningrat, Didik Ninik Thowok, Den Baguse Ngarso dan sejumlah lainnya.&nbsp;Jenis keris yang ditampilkan juga beragam ada yang dari era Kamardikan, Blambangan, maupun Majapahit. &nbsp;"Ini juga sekaligus bentuk edukasi kepada masyarakat luas karena keris itu kan masih identik dengan orang tua," kata panitia penyelenggara, Wahyu Kadaryanto, Senin (17/7/2023).Dia mengatakan bahwa, keris yang sudah diakui oleh Unesco sebagai Warisan Budaya Dunia Non-Bendawi Manusia sejak tahun 2005 mestinya harus jadi kebanggan seluruh. Jangan sampai pesonanya yang sudah turun temurun diwariskan dari generasi ke generasi kehilangan pamor. Oleh karenanya pameran ini harus dijadikan ajang edukasi kepada generasi luas. &nbsp;"Kita juga hadirkan secara langsung proses pembuatan pendhok dan warangka agar masyarakat dan wisatawan yang berkunjung ke sini tahu prosesnya," kata dia.Menurut Yanto, sejak dulunya keris sudah mengalami transformasi yang sangat signifikan. Dengan proses perbuatannya yang rumit dan membutuhkan waktu lama menjadikan keris punya nilai lebih yang tinggi. Bahan yang digunakan pun tidak sembarangan. Di masa dulu pandai besi menggunakan bahan meteor untuk membuat keris. &nbsp;"Sekarang orang sudah pakai baja, besi dan nikel," jelasnya.Salah seorang wisatawan asal Bandung Natalia Mutia menyebut, dirinya kebetulan sedang berlibur dan berkunjung ke kawasan Malioboro saat melihat ada pameran keris ia merasa tertarik untuk melihat dan mengetahui proses pembuatan dan jenisnya.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/imbas-pelepasan-air-limbah-fukushima-china-larang-impor-produk-maritim-jepang">Imbas Pelepasan Air Limbah Fukushima, China Larang Impor Produk Maritim Jepang</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/dihadang-utang-jumbo-apln-bakal-hadapi-situasi-sulit">Dihadang Utang Jumbo, APLN Bakal Hadapi Situasi Sulit</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/indonesia-butuh-sdm-industri-682-ribu-orang-per-tahun">Indonesia Butuh SDM Industri 682 Ribu Orang per Tahun</a></li></ul>"Saya terpesona dengan proses pembuatan sarung keris yang ternyata banyak sekali proses dan tingkatannya mulai dari tebal dan sebagainya. Sangat istimewa tentu bagi anak muda untuk pengetahuan dan paham budaya lokal," jelasnya. (Anz)&nbsp;&nbsp;

keris.jpeg

Foto: Suasana pameran keris koleksi para seniman dan budayawan Yogyakarta yang digelar di Hamzah Batik pada Senin (17/7/2023).

YOGYA, Jogjaaja.com - Sejumlah koleksi keris kepunyaan seniman dan budayawan Yogyakarta dipamerkan dalam ajang Napak Suran yang diselenggarakan di Batik Hamzah 

Lestarikan Kebudayaan Lokal, Sejumlah Keris Koleksi Seniman dan Budayawan Yogyakarta Dipamerkan