JAKARTA, Jogjaaja.com - Berdasarkan data yang dihimpun Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO), jumlah hoaks yang tersebar di Indonesia mencapai 2.298 pada 2020.Angka tersebut naik dari tahun 2019 mencapai 1.221 hoaks. &nbsp;Adapun tiga topik utama yang banyak beredar di media sosial adalah terkait kesehatan, politik, dan kriminalitas.Selama tahun 2021, walaupun jumlah hoaks menurun menjadi 1.888, namun dominasi hoaks masih pada isu kesehatan, khususnya terkait pandemi COVID-19, dan disebarkan paling banyak dalam bentuk campuran antara foto/video dan narasi.Hal tersebut terungkap saat&nbsp; inisiatif program edukasi untuk meningkatkan literasi digital, khususnya bagi para jurnalis di Indonesia, sebagai upaya memerangi berita palsu yang tersebar di berbagai portal-portal berita.Program edukasi dan pelatihan jurnalistik yang bertajuk “Danone Journalist Skill Up: Kelas Kebal Hoaks”, berlangsung secara virtual pada 11 dan 12 April 2022 dengan menargetkan jurnalis dari skala nasional maupun lokal dan juga menggandeng Dewan Pers dan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO).Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo, Semuel A. Pangerapan menjelaskan &nbsp;pengetahuan tentang dunia internet dan teknologi informasi (literasi digital) sebagai salah satu upaya mencegah penyebaran berita hoaks perlu terus ditingkatkan.Hal ini dimulai dari insan pers sebagai corong sumber informasi yang didapatkan oleh masyarakat.Corporate Communication Director Danone Indonesia, Arif Mujahidin menyadari penyebaran berita hoaks saat ini masih menjadi tantangan &nbsp;semua tak terkecuali dari sisi industri, dan tidak sedikit yang berkaitan dengan isu kesehatan, lingkungan atau bahkan informasi seputar produk yang belum tentu benar."Melihat kondisi tersebut, Danone Indonesia ingin mendukung pemerintah dalam mengedukasi masyarakat, dalam hal ini melalui jurnalis sebagai key opinion leader untuk menyebarkan informasi kepada masyarakat agar bisa menyajikan informasi yang faktual dan akurat," pungkasnya.Arif Mujahidin menjelaskan keberhasilan dan kebenaran tulisan yang diberitakan untuk publik, sangat &nbsp;tergantung pada kemampuan jurnalis dalam melakukan klarifikasi serta verifikasi konten berita."Melalui program literasi digital ‘Danone Journalist Skill Up’ ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan jurnalis tentang tren digital dan literasi, agar terhindar dari sumber informasi hoaks.”Anggota Kelompok Kerja Pendidikan dan Pengembangan Profesi Dewan Pers, Lahyanto Nadie mengatakan perkembangan media sosial yang begitu cepat merupakan tantangan yang harus mampu diimbangi oleh industri media massa dengan proses pemberitaan yang semakin cepat dan efisien.Namun, kata Lahyanto Nadie tetap memegang prinsip informasi yang akurat, faktual, berimbang dan akuntabel."Upaya untuk meningkatkan kualitas jurnalisme terus dilakukan dengan cara memberikan pendidikan dan uji kompetensi wartawan. Peran industri swasta seperti yang dilakukan Danone Indonesia melalui &nbsp;program ‘Danone Journalist Skill Up’ ini sangat penting dan memberikan inspirasi bagi industri lainnya."<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/kampoeng-ramadhan-jogokariyan-tempat-ngabuburit-favorit-di-jogja">Kampoeng Ramadhan Jogokariyan, Tempat Ngabuburit Favorit di Jogja</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/tutuge-ancaman-wanita-berbaju-merah">Tutuge: Ancaman Wanita Berbaju Merah?</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/kementerian-kominfo-blokir-4-220-situs-komersial-bermasalah-termasuk-dua-platform-ini">Kementerian Kominfo Blokir 4.220 Situs Komersial Bermasalah, Termasuk Dua Platform Ini</a></li></ul> "Kami memberikan apresiasi yang tinggi atas upaya yang dilakukan oleh Danone Indonesia. Langkah tersebut merupakan salah satu upaya memberikan edukasi kepada jurnalis agar lebih kompeten sehingga informasinya lebih berkualitas." (*)&nbsp;

Screenshot_2022-04-12-19-13-19-78.jpg

Para pembicara saat literasi digital ‘Danone Journalist Skill Up

JAKARTA, Jogjaaja.com - Berdasarkan data yang dihimpun Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO), jumlah hoaks yang tersebar di Indonesia mencapai 2.298 pada 2

Makin Merajalela, MAFINDO Catat Ada 2928 Hoax Warnai Pemberitaan Nasional