<p>JAKARTA - Mengembangkan hobi sangat dibutuhkan untuk mengurangi stres dari rutinitas dan tuntutan pekerjaan sehari-hari. Akan tetapi, tidak jarang seseorang tidak dapat mengontrol pembiayaan hobi mereka sehingga mengganggu keuangannya.&nbsp;</p><p>Hal ini biasa terjadi pada kalangan yang memiliki hobi “mahal” seperti modifikasi mobil, koleksi lego atau&nbsp;<i>diecast</i>,&nbsp;<i>action figure</i>, koleksi sepatu, dan sebagainya.&nbsp;Bagaimana caranya agar hobi “mahal” ini tidak menjadi boomerang bagi finansial? Simak tipsnya dari <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/5-tips-agar-hobimu-tidak-bikin-bangkrut"><i>TrenAsia.com</i></a> jaringan media Jogjaaja com &nbsp;sebagai berikut:</p><h4>1. Memiliki alokasi anggaran khusus</h4><p>Dalam mengelola pengeluaran untuk hobi masukkan kedalam kategori kebutuhan tersier bersama dengan kebutuhan&nbsp;<i>entertainment</i> atau hiburan. Hal ini bertujuan agar pengeluaran terarah dan tidak beresiko melebihi anggaran lain yang lebih penting. Dalam pos kategori ini, anda bisa alokasikan 10% dari nilai total penghasilan anda. Namun yang perlu diingat 10% tersebut mencangkup semua kebutuhan&nbsp;<i>entertainment</i> tidak hanya untuk hobi saja.</p><h4>2. Peuhi kebutuhan primer terlebih dahulu</h4><p>Selain menyiapkan anggaran khusus, yang paling penting untuk diperhatikan dalam mengelola pos anggaran hobi adalah memastikan pos anggaran primer telah terpenuhi. Anda dapat melakukannya dengan melakukan pembagian alokasi anggaran menurut prioritas dari mulai kebutuhan primer, sekunder, sampai tersier pada awal gajian. Apabila anggaran kebutuhan primer dan sekunder telah terpenuhi, maka anda bisa mengatur anggaran kebutuhan tersier dengan baik. Namun bila kondisi keuangan anda tergolong pas-pasan, alokasi anggaran untuk hobi tidak perlu dipaksakan. Lebih baik tetap realistis dengan mengutamakan pos anggaran yang lebih penting.</p><ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/kamu-pemula-dan-ingin-belajar-desain-grafis-simak-tips-berikut">Kamu Pemula dan Ingin Belajar Desain Grafis? Simak Tips Berikut</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/kapolda-diy-resmikan-gedung-satpas-polres-bantul">Kapolda DIY Resmikan Gedung Satpas Polres Bantul</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/semburan-lapindo-simpan-harta-karun-mineral-langka">Semburan Lapindo Simpan Harta Karun Mineral Langka</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/pkl-malioboro-segera-direlokasi-ke-teras-malioboro-begini-pesan-sri-sultan">PKL Malioboro Segera Direlokasi ke Teras Malioboro, Begini Pesan Sri Sultan</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/perempuan-wirausaha-dampingi-umkm-di-yogyakarta-bisa-naik-kelas">Perempuan Wirausaha Dampingi UMKM di Yogyakarta Bisa Naik Kelas</a></li></ul><p>&nbsp;</p><h4>3. Hindari utang</h4><p>Demi memenuhi kebutuhan hobi, banyak orang sampai memakai dana utang, baik dengan memanfaatkan kartu kredit maupun kredit tanpa agunan. Langkah ini tentu saja tidak tepat dan bisa berbahaya bagi kesehatan keuangan anda. Hobi memang merupakan hal yang penting, namun membiayai hobi sampai menempuh jalan utang tidaklah beralasan. Pembiayaan kebutuhan sputar hobi seharusnya disokong oleh penghasilan tetap anda setelah memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari.</p><h4>4. Jadikan hobi sebagai bisnis</h4><p>Sudah tidak jarang ditemukan seseorang yang sukses berbisnis dari sebuah hobi. Mulai dari hobi memasak yang berlanjut dengan bisnis catering, hobi window shopping berlanjut bisnis personal shopper, hobi memotret menjadi fotografer dan masih banyak lagi. Dengan begitu kta tahu, banyak ide bisnis atau penghasilan sampingan yang dapat dikembangkan dari sebuah hobi.</p><h4>5. Asuransikan hobi</h4><p>Bagi anda yang memiliki hobi mengoleksi barang berhagra, anda dapat mengajukan asuransi untuk barang koleksi anda. Nilai koleksi barang yang cukup mahal berpotensi untuk mengalami kenaikan harga di masa mendatang. Artinya, barang koleksi yang anda miliki juga memiliki nilai investasi.</p><ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/wisma-bca-foresta-raih-greenship-existing-building-peringkat-platinum">Wisma BCA Foresta Raih Greenship Existing Building Peringkat Platinum</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/tarbush-id-goda-lidah-orang-jogja-rasa-dijamin-asli-arab">Tarbush Id Goda Lidah Orang Jogja, Rasa Dijamin Asli Arab</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/temukan-keseruanmu-di-jogja-exotarium-wisata-mini-zoo-dan-adventure">Temukan Keseruanmu di Jogja Exotarium, Wisata Mini Zoo dan Adventure</a></li></ul><p>Untuk mengurangi risiko kerugian finansial apabila terjadi sesuatu pada barang koleksi tersebut, anda bisa menimbang untuk membeli asuransi khusus. (*)</p><p>&nbsp;</p><p>&nbsp;</p>

5de80d0f0bb1af96d695be6f538715ed.jpg

Mengembangkan hobi sangat dibutuhkan untuk mengurangi stress dari rutinitas dan tuntutan pekerjaan sehari-hari. Akan tetapi, tidak jarang seseorang tidak dapat mengontrol pembiayaan hobi mereka sehingga mengganggu keuangannya. Hal ini biasa terjadi pada kalangan yang memiliki hobi “mahal” seperti modifikasi mobil, koleksi lego atau diecast, action figure, koleksi sepatu, dan sebagainya. Bagaimana caranya agar hobi “mahal” ini tidak menjadi boomerang bagi finansial? Simak tipsnya sebagai berikut:

Mau Hobi Tak Bikin Bangkrut? Sebaiknya Hindari Lima Hal Ini