YOGYAKARTA-Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta akan meluncurkan dua platform aplikasi wisata. Aplikasi yang diberinama Visiting Jogja dan Jogja Pass ini akan dilaunching pada 27 Agustus 2020 mendatang.&nbsp;
Kepala Perwakilan Bank Indonesia DIY, Hilman Tisawan usai bertemu dengan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X memaparkan kedua aplikasi tersebut berfungsi untuk memantau jumlah pengunjung atau wisatawan yang datang ke DIY.&nbsp;
&ldquo;Dalam kondisi sekarang ini, kita konsentasinya ada dua, yakni pengendalian dan pertumbuhan perekonomian. Aplikasi Jogja Pass bertujuan untuk memudahkan tracing, dan Visiting Jogja untuk memantau perekonomiannya,&rdquo; paparnya.&nbsp;
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika DIY, Rony Primanto Hari mengatakan, dua aplikasi ini pada dasarnya memiliki manfaat yang sama. Namun untuk Jogja Pass, digunakan untuk seluruh kegiatan di DIY yang bisa menyebabkan kerumunan. Sedangkan Visiting Jogja lebih untuk digunakan memonitor pengunjung yang mengunjungi objek wisata.&nbsp;
<p style="text-align: justify; line-height: 17.55pt; background: white; box-sizing: border-box; font-variant-ligatures: normal; font-variant-caps: normal; orphans: 2; widows: 2; -webkit-text-stroke-width: 0px; text-decoration-style: initial; text-decoration-color: initial; word-spacing: 0px; margin: 0in 0in 7.5pt 0in;">&ldquo;Dua hal ini menjadi yang diperlukan, ketika kita ingin mencegah penularan COVID-19 di DIY. Semoga semua pihak bisa disiplin menggunakan kedua aplikasi ini,&rdquo; ungkapnya.&nbsp;
<p style="text-align: justify; line-height: 17.55pt; background: white; box-sizing: border-box; font-variant-ligatures: normal; font-variant-caps: normal; orphans: 2; widows: 2; -webkit-text-stroke-width: 0px; text-decoration-style: initial; text-decoration-color: initial; word-spacing: 0px; margin: 0in 0in 7.5pt 0in;">Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata DIY, Singgih Raharjo mengatakan, untuk aplikasi Visiting Jogja nantinya akan dikembangkan menjadi kebijakan satu data pariwisata DIY secara bersama. Aplikasi ini juga sekaligus dapat digunakan untuk mempromosikan pariwisata DIY.&nbsp;
<p style="text-align: justify; line-height: 17.55pt; background: white; box-sizing: border-box; font-variant-ligatures: normal; font-variant-caps: normal; orphans: 2; widows: 2; -webkit-text-stroke-width: 0px; text-decoration-style: initial; text-decoration-color: initial; word-spacing: 0px; margin: 0in 0in 7.5pt 0in;">&ldquo;Tentu hal ini menjadi bagian yang harus kita dorong agar sukses pelaksanaannya. Dan untuk kondisi wisatawan atau pengunjung yang berkunjung ke DIY, mulai Juli 2020 lalu di saat kita mulai terapkan Visiting Jogja sampai dengan minggu kemarin, jumlah wisatawan selalu menunjukkan angka peningkatan,&rdquo; paparnya.
Singgih pun mengungkapkan, puncak pengunjung yang datang ke DIY selama penerapan Visiting Jogja terjadsi pada hari Minggu (16/8/2020) kemarin, yakni mencapai hampir 49.000 wisatawan. Dari total wisatawan ini, warga DIY masih mendominasi, disusul Jateng, Jatim, Jabar dan DKI Jakarta.&nbsp;
<p style="text-align: justify; line-height: 17.55pt; background: white; box-sizing: border-box; font-variant-ligatures: normal; font-variant-caps: normal; orphans: 2; widows: 2; -webkit-text-stroke-width: 0px; text-decoration-style: initial; text-decoration-color: initial; word-spacing: 0px; margin: 0in 0in 7.5pt 0in;">&ldquo;Tapi kalau dibandingkan antara wisatawan DIY dan non DIY, tentu lebih banyak yang non DIY, yakni sampai 53%. Hal ini menjadi bagian yang harus kita syukuri, tapi juga perlu diwaspadai. Dengan makin banyaknya wisatawan, artinya ekonomi DIY juga mulai menggeliat, tetapi semua harus tetap waspada,&rdquo; pungkasnya. (*)

Mau Wisata ke Jogja, Unduh Dulu Dua Aplikasi Ini

YOGYAKARTA-Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta akan meluncurkan dua platform aplikasi wisata. Aplikasi yang diberinama Visiting Jogja dan Jogja Pass ini akan dilaunching pada 27 Agustus 2020 mendatang.