YOGYA,Jogjaaja.com - Bumi pernah mengalami masa di mana hewan-hewan raksasa hidup bahkan dalam jumlah yang dominan. Berdasarkan penemuan sejumlah fosil di berbagai lokasi, hewan-hewan semacam dinosaurus, reptil raksasa, bahkan armadilo seukuran mobil pernah mendiami planet ini.Seiring berjalannya waktu, binatang berukuran besar ini mengalami kepunahan.Menurut sejarawan Yuval Noah Harari dalam bukunya, Sapiens (2011), punahnya hewan-hewan raksasa ini salah satunya akibat ulah manusia.Misalnya, ia mencatat, di benua Australia masih dijumpai hewan raksasa—meski jumlahnya sedikit—sampai awal abad ke-19. Namun, semenjak kolonialisme Inggris, dan terjadi mobilisasi manusia ke wilayah tersebut, hewan-hewan ini lambat laun punah akibat perburuan yang masif.Nasib serupa juga terjadi di Kepulauan Galapagos, yang tercatat masih memiliki reptil beragam termasuk kura-kura purba raksasa. Namun, hewan-hewan ini menyusut seiring dengan ekspedisi Charles Darwin dkk. pada tahun 1835.Meski demikian, pertanyaan berikutnya bukan soal mengapa hewan-hewan ini mengalami kepunahan. Jika pada zaman dahulu hewan raksasa ini dapat hidup bahkan dalam jumlah yang dominan, lantas mengapa mereka tidak bisa hidup (dan tidak ada) hari ini?Ahli paleobiologi vertebrata dan spesialis reptil purba di Florida State University, Greg Erickson, menyebut belum diketahui secara pasti mengapa di masa sekarang tidak banyak binatang berukuran raksasa. "Ini [penyebabnya] sangat multi faktor," kata kepada Live Science, dikutip Senin (13/6/2022).Menurutnya, beberapa perbedaan besar pada dinosaurus dan binatang sekarang disebut dapat membantu menjelaskan mengapa hewan raksasa hilang dari muka Bumi.Bersama dengan reptil besar lain, katanya, dinosaurus dapat beradaptasi sepanjang masa pertumbuhannya. Mereka berburu hewan kecil ketika anak-anak dan berburu mangsa yang lebih besar ketika dewasa.Hal tersebut memungkinkan terjadi karena dinosaurus-dinosaurus ini mengganti deretan gigi mereka selama masa pertumbuhannya."Mereka mengganti gigi mereka terus-menerus, seperti yang dilakukan hiu. Selama masa pertumbuhan mereka bisa mengubah jenis gigi," ujar Erickson.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/pejabat-definitif-kena-ott-kpk-octo-noor-arafat-jadi-plh-kepala-dpmptsp-yogya">Pejabat Definitif Kena OTT KPK, Octo Noor Arafat Jadi Plh Kepala DPMPTSP Yogya</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/lestarikan-budaya-masyarakat-parangtritis-gelar-upacara-adat-bekti-pertiwi-pisungsung-jaladri">Lestarikan Budaya, Masyarakat Parangtritis Gelar Upacara Adat Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/elza-syarif-lantik-pengurus-baru-perwira-komitmen-angkat-umkm-yogya">Elza Syarif Lantik Pengurus Baru, Perwira Komitmen Angkat UMKM Yogya</a></li></ul> Misalnya, buaya mengubah gigi seperti jarumnya menjadi gigi yang lebih kuat. (Eff)&nbsp;

iguana-geb9bc9d88_1280.jpg

Binatang purba masa sekarang tidak ada yang bertubuh raksasa / Pixabay

Ahli paleobiologi vertebrata dan spesialis reptil purba di Florida State University, Greg Erickson, menyebut belum diketahui secara pasti mengapa di masa sekarang tidak banyak binatang berukuran raksasa.
"Ini [penyebabnya] sangat multi faktor," kata kepada Live Science, dikutip Senin (13/6/2022).

Mengapa Zaman Sekarang Tidak Ada Hewan Raksasa Seperti Dinosaurus? Ini Jawabannya