SIAPA yang tidak mengenal jenang? Di Yogyakarta makanan berbentuk kenyal ini cukup banyak dijual di pasar tradisional dan warung-warung pinggir jalan.Satu diantara sekian penjual jenang yang cukup dikenal di Yogyakarta adalah jenang Bu Jum yang terletak di sebelah selatan pasar Kranggan.Bu Jum yang bernama asli Jamiyem ini menjual sebanyak sembilan jenis jenang dengan delapan rasa. Buka sejak pukul 08.00 Wib-14.00 Wib, jenang ini tidak hanya disukai para warga setempat saja melainkan juga para wisatawan.&nbsp;<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/menikmati-kelezatan-jenang-8-rasa-bu-jum-di-pasar-kranggan">Menikmati Kelezatan Jenang 8 Rasa Bu Jum di Pasar Kranggan</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/akhir-juli-ini-murid-sekolah-di-yogyakarta-bakal-diskrining">Akhir Juli Ini, Murid Sekolah di Yogyakarta Bakal Diskrining</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/keren-anak-petani-asal-gunungkidul-kuliah-gratis-di-ugm">Keren, Anak Petani Asal Gunungkidul Kuliah Gratis di UGM</a></li></ul>"Musim libur kadang wisatawan juga banyak yang mampir. Bukan dari Jogja saja. Banyak sekali memang dari luar kota. Belinya juga sekali banyak dan cepat habis," katanya, Minggu (24/7/2022).Bu Jum menyebutkan, jenis jenang yang dijualnya antara lain biji salak, mutiara, pati garut (wortel dan jagung manis), sumsum, kacang ijo, ketan hitam, angkrang, ubi rambat rasa jahe, dan candil rasa nangka.Ia mengaku sudah berjualan di pasar Kranggan sejak 10 tahun lalu. Awalnya jenis jenang yang dijual hanya tiga saja. Lama kelamaan, kian bertambah sampai menjadi sembilan jenis."Harusnya dulu 12 jenis tapi sekarang tinggal sembilan jenis. Rasa yang baru sekarang itu dari hasil ide sendiri, hanya terinspirasi dan coba-coba saja," jelasnya.Jenang dikenal sebagai kuliner legendaris Jawa. Bentuknya yang kenyal menyerupai bubur membuang orang banyak doyan mengkonsumsi makanan ini lantaran rasanya yang manis dan gurih."Semua rasanya manis dan gurih. Yang jenis kacang ijo saya tambah jahe biar lebih segar," kata dia.Karena berjualan sejak pagi, Bu Jum mengaku sudah mempersiapkan olahan bahan sejak sore hari. Pagi sekitar pukul 04.00 Wib ia kemudian mulai meraciknya agar lebih segar saat dijual kepada konsumen."Sore sudah saya siapkan semua dan direbus gula jawanya kemudian disaring. Kalau bahan yang lain saya siapkan pagi," ungkapnya.Saat dijual kepada pelanggan, pembeli biasanya mencampur berbagai jenis jejang dan dibuat ke dalam gelas plastik berukuran kecil. Bisa tiga jenis atau semua jenis jenang.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/menikmati-kelezatan-jenang-8-rasa-bu-jum-di-pasar-kranggan">Menikmati Kelezatan Jenang 8 Rasa Bu Jum di Pasar Kranggan</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/akhir-juli-ini-murid-sekolah-di-yogyakarta-bakal-diskrining">Akhir Juli Ini, Murid Sekolah di Yogyakarta Bakal Diskrining</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/keren-anak-petani-asal-gunungkidul-kuliah-gratis-di-ugm">Keren, Anak Petani Asal Gunungkidul Kuliah Gratis di UGM</a></li></ul>"Kalau tiga jenis harganya Rp5.000 dan kalau semuanya dijual Rp10.000," ujarnya. (ANZ) &nbsp;

IMG-20220724-WA0009.jpg

Jamiyem pemilik jenang Bu Jum saat melayani pembeli di Pasar Kranggan, Minggu (24/7/2022). (Anz)

Bu Jum yang bernama asli Jamiyem ini menjual sebanyak sembilan jenis jenang dengan delapan rasa. Buka sejak pukul 08.00 Wib-14.00 Wib, jenang ini tidak hanya disukai para warga setempat saja melainkan juga para wisatawan. 
