JAKARTA, Jogjaaja.com - Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama (Kemenag), Kamaruddin Amin menjelaskan secara hisab posisi hilal di Indonesia saat sidang isbat awal Syawal 1443 H mendatang sudah memenuhi kriteria, yaitu jatuh pada tanggal 1 Mei 2022. Hal itu berdasarkan kriteria baru yang ditetapkan oleh Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (Mabims) di atas 3 derajat.Dia merinci tinggi hilal di Indonesia pada 1 Mei 2022 mendatang antara 4 derajat 0,59 menit sampai 5 derajat 33,57 menit dengan sudut elongasi antara 4,89 derajat sampai 6,4 derajat.Penerapan kriteria baru MABIMS ini diharapkan dapat memunculkan formulasi dan gagasan yang bermanfaat bagi umat Islam di negara-negara anggota MABIMS. Dilansir dari beberapa portal berita, Kamaruddin, juga mengatakan bahwa Pemerintah Indonesia akan menyelenggarakan Sidang Isbat dengan menggunakan metode hisab dan rukyat.Metode hisab digunakan sebagai informasi awal, kemudian hasil pengamatan hilal nantinya digunakan untuk mengonfirmasi terhadap hasil hisab dan kriterianya.Penggabungan hasil keduanya, kata Kamaruddin, akan dimusyawarahkan pada sidang isbat.Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Rahmat Triyono juga mengungkapkan adanya potensi hilal yang terlihat pada pelaksanaan sidang isbat.Pihaknya menyebut, konjungsi (ijtimak) awal bulan Syawal 1443 H di Indonesia sudah terjadi sebelum matahari terbenam pada Minggu (1/5/2022) pukul 03.27 WIB atau 04.27 WITA atau 05.27 WIT.Nantinya, posisi hilal awal bulan Syawal akan dipresentasikan oleh Tim Unifikasi Kalender Hijriyah yang selanjutnya menunggu laporan rakyat dari seluruh Indonesia.Syarat posisi hilal yang dianggap memenuhi menurut kriteria terbaru MABIMS apabila hilal sudah mencapai ketinggian minimal 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat.Sebelumnya, kriteria MABIMS hanya menetapkan tinggi hilal minimal 2 derajat dengan sudut elongasi 3 derajat. Kemenag sendiri akan menggelar sidang isbat penentuan Idul Fitri 1443 H di Auditorium HM Rasjidi Kementerian Agama.Berdasarkan data tersebut, Rahmat menyatakan hilal Idul Fitri 1443 H dapat terlihat pada Minggu (1/5/2022).&nbsp;<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/jangan-galau-gak-bisa-mudik-berikut-ide-libur-lebaran-yang-tak-kalah-menyenangkan">Jangan Galau Gak Bisa Mudik, Berikut Ide Libur Lebaran yang Tak Kalah Menyenangkan</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/sunmor-katris-di-bulan-ramadan-jadi-ajang-ngabuburit-sekaligus-tingkatkan-perekonomian-umkm">Sunmor Katris di Bulan Ramadan Jadi Ajang 'Ngabuburit' Sekaligus Tingkatkan Perekonomian UMKM</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/daftar-20-investasi-bodong-yang-diblokir-ojk-masih-ada-yang-mengaku-resmi">Daftar 20 Investasi Bodong yang Diblokir OJK, Masih Ada yang Mengaku Resmi</a></li></ul>Dengan catatan, hal tersebut masih bergantung dengan kondisi cuaca saat pengamatan di lokasi pengamatan hilal. (Mg-01)&nbsp;

Screenshot_2022-04-26-08-16-49-04.jpg

JAKARTA, Jogjaaja.com - Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama (Kemenag),Kamaruddin Amin menjelaskan secara hisab posisi hilal di Indonesia saat sidang isbat awal

Metode Penentuan Hilal Berbeda Dengan Sebelumnya, Ini Sebabnya