YOGYA, Jogjaaja.com - Perkembangan dunia digital semakin menunjukan eksistensinya.Society 5.0 adalah konsep kehidupan yang berpusat kepada manusia dengan basis teknologi.Hampir seluruh kehidupan dapat dikendalikan melalui perkembangan teknologi yang satu ini setelah sebelumnya manusia berkembang melalui revolusi industri 4.0.Konsep society 5.0 sebenarnya tidak jauh beda dengan konsep revolusi 4.0, perbedaannya hanya terletak pada konteksnya, jika revolusi &nbsp;4.0 fokus terhadap kecerdasan buatan seperti robot, 5.0 lebih fokus pada manusia sebagai komponen utama.Akan tetapi, kedua konsep tersebut tetap berkesinambungan. Bahkan bisa dibilang society 5.0 merupakan penyempurnaan dari empat konsep sebelumnya. Seperti yang sudah dikatakan komponen utama yang menjadi tujuan dari berkembangnya teknologi tersebut ialah manusia itu sendiri, hal ini bertujuan agar manusia mampu menicptakan nilai baru melalui perkembangan teknologi, sehingga dapat meminimalisir yang terjadi di kehidupan sehari-hari, seperti ekonomi dan kehidupan sosial.Pengertian Society 5.0&nbsp; Society 5.0 pertama kali dirumuskan oleh Perdana Menteri &nbsp;Jepang, Shinzo Abe pada Maret 2017, dalam pameran CeBIT, Hannover, Jerman, sebagai solusi yang ditawarkan untuk menghadapi segala permasalahan yang terjadi di Jepang, karena saat itu Jepang sedang dilanda krisis populasi yang mengakibatkan penduduk atau pekerja usia produktif berkurang. Era society 5.0 ini dapat diartikan sebagai masyarakat yang berpusat pada manusia yang menyeimbangkan kemajuan ekonomi dengan penyelesaian masalah sosial melalui sistem yang sangat mengintegrasikan ruang maya (virtual space) dan ruang fisik (nyata).&nbsp;Tujuannya adalah untuk menciptakan masyarakat yang dapat menyelesaikan segala tantangan sosial dengan inovasi revolusi industri keempat (misalnya Internet of Things/IoT, Big Data, Artificial Intelligence (AI) atau Kecerdasan Artifisial, dan ekonomi berbagi) ke dalam industri dan kehidupan sosial.Tantangan Generasi MilenialDalam menghadapi Society 5.0 generasi milenial tentu melalui tahap transisi untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang semakin maju.Hal ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagi mereka, khususnya dalam mengakumulasi data yang melimpah di tengah perkembangan teknologi yang semakin pesat.Kemudahan yang ditawarkan oleh society 5.0 dalam mengakses internet dapat berdampak pada sulitnya memperoleh data yang akurat atau valid.Kesulitan ini pada akhirnya dapat menyebabkan membeludaknya hoaks atau informasi palsu yang mengakibatkan kesalahpahaman pada setiap penggunanya.Oleh sebab itu, diperlukan daya kritis yang tinggi dan kehati-hatian dalam mencari sebuah informasi, sehingga manusia tidak mudah terjerumus dalam suatu hal yang tidak jelas sumber dan kredibilitasnya.Sejalan dengan itu ada beberapa kemampuan lain yang diperlukan dalam menghadapi era society 5.0 yaitu, kemampuan menyelesaikan masalah, kreativitas, kepemimpinan, kolaborasi, kecerdasan emosional, dan juga negosiasi.Selain itu, kehidupan yang berjalan dengan perkembangan teknologi tentu dapat membantu meringankan pekerjaan manusia, namun jika terlalu larut hal tersebut tentu dapat menjadi bumerang tersendiri bagi generasi milenial.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/tambah-rute-pelita-air-siap-terbangi-yogyakarta">Tambah Rute, Pelita Air Siap Terbangi Yogyakarta</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/dugaan-korupsi-dirut-merpati-nusantara-airlines-dilaporkan-ke-kpk">Dugaan Korupsi, Dirut Merpati Nusantara Airlines Dilaporkan Ke KPK</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/fasad-pasar-beringharjo-dicat-putih-tulang">Fasad Pasar Beringharjo Dicat Putih Tulang</a></li></ul>Pasalnya jika semua pekerjaan yang sebelumnya dikerjakan oleh manusia harus dirubah menggunakan robot dan mesin canggih lainnya, maka dapat dipastikan bahwa lapangan pekerjaan akan menjadi semakin sempit. &nbsp;(Mg-01) &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp;&nbsp; &nbsp;

Screenshot_2022-05-31-09-08-35-39.jpg

Konsep society 5.0 sebenarnya tidak jauh beda dengan konsep revolusi 4.0, perbedaannya hanya terletak pada konteksnya, jika revolusi  4.0 fokus terhadap kecerdasan buatan seperti robot, 5.0 lebih fokus pada manusia sebagai komponen utama. 

Multiverse Makin Digemari, Apa yang Harus Disiapkan?