JAKARTA – Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) memutuskan pembagian dividen total sebesar US$65 juta dari laba bersih tahun buku 2022 sebesar US$531 juta.&nbsp;Dividen MEDC itu terdiri dari dividen interim US$25 juta dan dividen final US$40 juta atau setara dengan Rp594,32 miliar. &nbsp;Direktur Utama Medco Energi Hilmi Panigoro menjelaskan, pembagian dividen ini sejalan dengan kinerja operasional dan keuangan perseroan yang positif di sepanjang tahun 2022.&nbsp; "Dengan persetujuan RUPST hari ini, kami memenuhi kepercayaan pemegang saham kepada direksi dan manajemen. Karena itu, pemegang saham menyetujui total pembagian dividen sebesar US$65 juta untuk tahun buku 2022," jelas Hilmi dalam keterangan resmi dikutip Jumat 2 Juni 2023. &nbsp;Dividen interim sebesar US$25 juta (Rp14,858 per saham) telah dibayarkan perseroan kepada pemegang saham pada 8 September 2022 lalu. Sedangkan sisa dividen final sebesar US$40 juta (US$0,0016 per saham) akan perseroan bayarkan dalam mata uang rupiah sesuai dengan kurs yang berlaku pada akhir Juni 2023 nanti.&nbsp; Selain menyepakati dividen, RUPST juga menyetujui Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan&nbsp;audited&nbsp;tahun buku 2022. Kemudian, remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi, serta rencana MEDC untuk memborong kembali saham secara terbatas.&nbsp;<h2>Kinerja Keuangan</h2>Sebagai informasi, Medco Energi mencatatkan laba bersih senilai US$531 juta atau setara Rp7,94 triliun (dengan asumsi kurs Rp 14,968.65) sepanjang 2022. Laba ini naik lebih dari sepuluh kali lipat secara tahunan atau dari posisi US$47,01 pada 2021.Pada kuartal I-2023, <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/tag/pt-medco-energi-internasional-tbk">MEDC </a>membukukan pertumbuhan topline yang positif dengan pendapatan sebesar US$558 juta atau naik 14% yoy. Catatan ini terutama didorong oleh bisnis pembangkit listrik yang meroket hingga 255% yoy menjadi US$111 juta.Sementara itu, penjualan migas turun 1,6% yoy menjadi US$393 juta akibat penurunan ASP minyak mentah menjadi US$77,1 per barel atau terkoreksi 22,3% yoy. Kondisi ini justru terjadi ketika terjadi kenaikan produksi migas sekitar 29,9% yoy menjadi 165 MBOPD.Dari sisi bottomline, perseroan membukukan laba operasional sebesar US$178 juta, turun 10,9% yoy akibat penurunan margin migas sekira 220 bps) dan kenaikan opex mencapai 29,9% yoy menjadi US$54 juta.Margin operasional perseroan juga turun menjadi 32% yoy. Terakhir, <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/tag/medc">MEDC </a>membukukan EBITDA sebesar US$325 juta atau naik tipis sekitar 3,8% yoy dan laba bersih yang menurun 11,3% yoy menjadi US$80 juta.<blockquote>Tulisan ini telah tayang di <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/panen-laba-medco-energi-bakal-bagi-dividen-rp-594-32-miliar-bulan-ini">www.trenasia.com</a> oleh Ananda Astri Dianka pada 02 Jun 2023&nbsp;</blockquote>

Medco-Energi-Internasional.webp

Laba 2022 naik lebih dari sepuluh kali lipat secara tahunan atau dari posisi US$47,01 pada 2021

Panen Laba, Medco EnergiBagi Dividen Rp594,32 Miliar Bulan Ini