SLEMAN - Pemerintah Desa Condongcatur, Depok, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta menyelenggarakan Kirab Seribu Bregada Tumpeng dan Festival Tumpeng Nusantara 2020. Acara ini digelar Minggu (1/3/2020) dengan melibatkan barisan 1.000 bregada yang membawa lebih dari 1.000 tumpeng.
Parade dimulai dari Balai Desa Condongcatur menuju Taman Kuliner Condongcatur. Kirab 1.000 tumpeng ini dibawa empat bregada dari empat kring yang berada di wilayah Desa Condongcatur. Keempat kring tersebut diantaranya Kring Gejayan dengan Bregada Sastradiharjan, Kring Manukan dengan Brekada Paksi Jayeng Kraton, Kring Gorongan dengan Bregada Hadi Manggala, dan Kring Kentungan dengan Bregada Krama Yudha.
Kepala Desa Condongcatur, Reno Candra Sangaji menjelaskan 1.000 Bregada Tumpeng ini dipersiapkan dalam waktu tiga bulan sejak Desember 2019. Biaya untuk membuat acara ini yang berasal dari Desa sebesar Rp 50 juta, selebihnya dari swadaya masyarakat.
Menurut Reno, kegiatan ini digelar dalam rangka memperingati 71 tahun Serangan Umum 1 Maret sekaligus melestarikan budaya. &ldquo;Ini sebagai bukti Pemerintah Desa Condongcatur selalu mengawal keistimewaan terkait nilai-nilai budaya. Nanti masih aka nada event-event lain, karena festival budaya ini sudah menjadi agenda rutin,&rdquo; tutur Reno.
Reno menambahkan keberhasilan membuat 1.000 tumpeng ini tidak lepas dari kerja bersama ibu-ibu PKK, dasawisma, dan kelompok tani. &ldquo;Dengan kekuatan kebersamaan, gotong royong guyup rukun yang dipunyai masyarakat Condongcatur, kegiatan seperti ini akan bisa kita wujudkan lagi,&rdquo; imbuhnya.
Kirab 1.000 Bregada Tumpeng dengan 1.000 tumpeng yang digelar Pemerintah Desa Condongcatur, Sleman ini berhasil memecahkan&nbsp;rekor nasional sekaligus dunia di Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI). Rekor tersebut tercatat dalam Piagam Penghargaan Museum Rekor Dunia Indonesia No 9448/R.MURI/III/2020.&nbsp;
Setelah sukses menggelar acara yang berhasil memecahkan rekor MURI dan dunia, Pemerintah Desa Condongcatur bertekad untuk kembali membuat inovasi lain.
&ldquo;Mungkin nanti kita bisa membuat acara minum kopi bersama, minum jamu bersama yang bisa mempersatukan masyarakat. Desa kita ini kan ada di tengah kota, sehingga menjadi sorotan masyarakat. Karena itu perlu ada kegiatan yang menyatukan mereka dan apa yang diinginkan Kabupaten Sleman bisa juga diwujudkan oleh Desa Condongcatur,&rdquo; ungkap Reno.
Acara juga dimeriahkan dengan tarian Sang Pangeran yang menceritakan perjuangan Pangeran Diponegoro, teatrikal Serangan Umum 1 Maret, hinga tarian medley Tari Gema Nusantara yang mengambarkan keragaman warga Condongcatur yang berasal dari seluruh wilayah Nusantara.&nbsp;
Di akhir acara, warga berebut untuk mendapatkan 1.000 tumpeng. Selain 1.000 tumpeng yang berada di depan panggung, warga juga berebut gunungan tumpeng yang di samping panggung, yang berisi sayuran dan buah-buahan.

1.000 tumpeng yang dibawa dalam kirab Bregada Tumpeng di Condongcatur, Sleman, Minggu (1/3/2020).

Pasca Pecahkan Rekor 1.000 Tumpeng, Desa Condongcatur Siapkan Inovasi Lain

SLEMAN - Pemerintah Desa Condongcatur, Depok, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta menyelenggarakan Kirab Seribu Bregada Tumpeng dan Festival Tumpeng Nusantara 2020. Acara ini digelar Minggu (1/3/2020) dengan melibatkan barisan 1.000 bregada yang membawa lebih dari 1.000 tumpeng.