Pemerintah Kabupaten Sleman bekerja sama dengan Bank BPD DIY terus mensosialisasikan e-retribusi. Sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan informasi dan simulasi penggunaan aplikasi e-retribusi kepada warga maupun pedagang guna mempermudah transaksi pembayaran di pasar tradisional.
Pemerintah Kabupaten Sleman memang paling gencar dalam melakukan sosialisasi e-retribusi ini. Hal ini dikarenakan Pemerintah Kabupaten Sleman menjadi daerah pertama yang menerapkan sistem e-retribusi sehingga menjadi percontohan digitalisasi pemerintah daerah lainnya.
Kegiatan sosialisasi e-retribusi ini salah satunya digelar di Pasar Cebongan, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, Rabu (20/11). Acara ini antara lain dihadiri Bupati Sleman Sri Purnomo dan Direktur Utama Bank BPD DIY Santoso Rochmad.
E-retribusi telah diperkenalkan sejak 2018. Pada tahun lalu, e-retribusi diterapkan di 3 pasar yakni, Pasar Cebongan, Godean, dan Prambanan. Untuk tahun ini, penerapan e-retribusi bertambah yaitu Pasar Gentan, Turi, Jangkang, Gendol, dan Balangan.
Diharapkan semua pasar yang dikelola Pemkab Sleman maupun desa dapat menerapkan e-retribusi seluruhnya. Dengan demikian, penerimaan retribusi bisa optimal dan bermanfaat untuk perbaikan sarana maupun prasarana pasar sehingga pasar menjadi bersih, kesejahteraan pedagang pasar meningkat, dan masyarakat senang belanja di pasar tradisional.
Bupati Sleman Sri Purnomo mengapresiasi adanya e-retribusi guna mempermudah para pedagang pasar dalam membayar retribusi. &ldquo;Saat ini terdapat 43 pasar tradisional yang berada di bawah pengawasan Kabupaten Sleman. Tahun kemarin baru 3 pasar, tahun ini nambah lagi 6 pasar lainnya sehingga nantinya semua pasar tradisional, kami harapkan semuanya akan secara bertahap bisa terintegrasi dengan e-retribusi,&rdquo; ujar Sri Purnomo.
Sementara itu, Direktur Utama Bank BPD DIY Santoso Rochmad berharap agar nantinya e-retribusi ini bisa dirasakan manfaatnya oleh para pedagang di pasar tradisional. Sejauh ini, e-retribusi telah digunakan oleh 3 Dinas di Pemkab Sleman yaitu Dinas Perindustrian dan Perdagangan (retribusi pasar), Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Pemukiman (retribusi rusunawa), dan Dinas Lingkungan Hidup (retribusi sampah).
&ldquo;Kami sangat berterima kasih banyak kepada Pemkab Sleman karena telah memberikan kesempatan kepada Bank BPD DIY. Upaya ini membawa Sleman menjadi percontohan digitalisasi pemerintah daerah,&rdquo; ungkap Santoso Rochmad.
Selain sosialisasi e-retribusi, dalam kesempatan ini dilakukan penyerahan sertifikat kepada 22 orang agen Laku Pandai BPD DIY. Agen Laku Pandai merupakan mitra Bank BPD DIY yang menyediakan layanan perbankan pada masyarakat. Pelayanan yang dapat dilakukan oleh agen Laku Pandai diantaranya pembukaan tabungan Sutera Pandai dan Simpel Pandai, setor dan tarik tunai, transfer antar rekening Bank BPD DIY, serta pembayaran PBB, pajak daerah, PDAM, dan retribusi Sleman.
Penyerahan sertifikat secara simbolis diserahkan oleh Pemimpin Cabang Bank BPD DIY dan disaksikan Oleh Bupati Sleman, Direksi Bank BPD DIY serta Kepala Disperindag Kabupaten Sleman.
&nbsp;

Penyerahan penghargaan kepada agen Laku Pandai

Pemkab Sleman Gencar Sosialisasikan E-retribusi di Pasar Tradisional