YOGYA, Jogjaaja.com - Pemerintah Kota Yogyakarta tengah menggencarkan sosialisasi untuk memperluas kepesertaan program Keluarga Berencana (KB) di wilayahnya untuk mengendalikan laju pertumbuhan penduduk.Sebabnya , jumlah pasangan usia subur yang tercatat mengikuti program KB masih rendah di wilayah ini.Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Yogyakarta, Edy Muhammad mengatakan pertumbuhan penduduk di Kota Yogyakarta saat ini ada di 0,98 persen, dengan jumlah penduduk di kisaran 435.936 jiwa.&nbsp;&nbsp;"Itu masuk kategori terkendali, karena masih di bawah 1 persen. Rata-rata nasional saja masih sekitar 2 persen, cukup jauh kan," ucapnya, Rabu (31/8/2022).Sementara, rerata jumlah anak per kepala keluarga di Kota Yogyakarta pun bisa dibilang cukup minim, di angka 1,2 saja.Menurut Edy, fenomena tersebut cenderung unik, lantaran jumlah kepesertaan program KB berkategori aktif di wilayahnya kini belum optimal."Kota Yogyakarta ini unik angka yang belum KB tinggi dengan kepesertaan KB (per Juli 2022) masih 53,63 persen. Namun, anak dalam keluarga sangat terkendali," jelasnya.Edy mengungkapkan, meski masih banyak pasangan subur yang belum menjadi peserta KB aktif, sebagian besar warga Kota Yogyakarta sudah mempunyai kesadaran untuk ikut serta dalam upaya pengendalian penduduk. Hanya saja, langkah yang ditempuh masih bersifat tradisional."Kesadaran mereka untuk mengatur kelahiran dan jumlah anaknya tinggi. Tetapi, program KB-nya masih tradisonal, ya. Misal, dengan mengatur jadwal saja, nggak perlu KB aktif, dan berhasil. Jadi, mereka merasa cukup," urainya.Meski demikian, pihaknya tetap menggencarkan sosialisasi program KB pada masyarakat luas, khususnya bagi pasangan muda.Dipaparkan Edy, jumlah pasangan usia subur di Kota Yogyakarta saat ini mencapai 37.971 pasangan, dengan kebutuhan KB yang belum terpenuhi 24,12 persen."Pasangan setelah melahirkan anak pertama, langsung kami berikan sosialisasi. Bahkan, sekarang kami mulai sosialisasi kepada pasangan sesaat setelah pernikahan. Kami berikan pembekalan. Sehingga, begitu lahir anak pertama, bisa langsung jadi peserta KB aktif," terangnya.Dijelaskannya, peserta KB aktif di Kota Yogyakarta saat ini ada 19.486. Kepesertaan KB tertinggi adalah IUD (6.962), lalu kondom (4.511), serta suntik (4.425). Sementara dilihat dari capaian per wilayah, kepesertaan KB tertinggi berada di Kemantren Mergangsan, dengan angka 65 persen.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/festival-prawirotaman-manjakan-turis-asing-dan-bangkitkan-pariwisata-kota-yogyakarta">Festival Prawirotaman Manjakan Turis Asing dan Bangkitkan Pariwisata Kota Yogyakarta</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/mengapa-kucing-kerap-memainkan-mangsanya-yang-sudah-mati">Mengapa Kucing Kerap Memainkan Mangsanya yang Sudah Mati?</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/uang-rupiah-baru-diterawang-tak-ada-tiga-angka-nol-bi-bakal-terapkan-soal-redenominasi">Uang Rupiah Baru Diterawang Tak Ada Tiga Angka Nol, BI Bakal Terapkan soal Redenominasi</a></li></ul>"Harapan kami, dengan informasi dan edukasi, pasangan usia subur semakin banyak yang tergerak mengikuti layanan KB. Nah, ini kan sekaligus untuk meningkatkan kepesertaan pemakaian kontrasepsi yang modern," tandas Edy. (Anz)&nbsp;

IMG-20220810-WA0009.jpg

Foto: Kepala DP3AP2KB Kota Yogyakarta, Edy Muhammad

YOGYA, Jogjaaja.com - Pemerintah Kota Yogyakarta tengah menggencarkan sosialisasi untuk memperluas kepesertaan program Keluarga Berencana (KB) di wilayahnya unt

Pemkot Yogya Perluas Kepesertaan Keluarga Berencana