YOGYA, Jogjaaja.com - Badan Pusat Statistik (BPS) DIY menyatakan, tingkat Penghunian Kamar (TPK) dinwilayy setempat masih didominasi oleh hotel bintang.Sepanjang bulan Desember 2022 lalu ada sebanyak 559.085 orang menginap di hotel bintang. Sementara di hotel non-bintang ada sebanyak 226.709 tamu saja yang menginap."TPK pada hotel non-bintang pada bulan Desember secara bulan ke bulan memang naik sebesar 6,55 persen. Dan secara tahunan pun naik 4,75 persen, namun jumlahnya tetap masih kalah dibandingkan non bintang," kata Statistisik Ahli Madya BPS DIY Amirudin, Jumat (3/1/2023).Dia menambahkan, selama Desember 2022 angka lama menginap hotel bintang 3 mencapai 1,51 hari, hotel bintang dua mencapai 1,31 hari, dan hotel bintang 1 mencapai 1,35 hari. Sementara rata-rata lama menginap pada semua hotel berbintang di Jogja mencapai 1,55 hari."Angka ini justru turun jika dibanding bulan November 2022 yang mencapai 1,58 hari," katanya.Sedangkan rata-rata lama menginap hotel non-bintang selama Desember 2022 mencapai 1,15 hari. "Angka ini juga turun jika dibandingkan dengan November 2022 yang mencapai 1,17 hari," ungkap Amirudin.Di sisi lain, Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Jogja mengaku akan memaksimalkan kembali geliat hotel-hotel non-bintang. Pada tahun lalu capaian kunjungan wisata pada 2022 berada di angka 7,4 juta orang.Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata Dispar Kota Jogja Andrini Wiramawati mengungkapkan, TKP hotel non-bintang juga telah bergeliat dengan baik usai pandemi kemarin. Apalagi pada akhir libur natal dan tahun baru tahun 2022 lalu. Ditandai dengan penuhnya semua hotel di Jogja."Sebenarnya akhir 2022 saat nataru banyak wisatawan ke Jogja itu kehabisan. Bahkan mencari tempat seperti homestay juga kehabisan," ujar Andrini.Agar geliatnya tak kalah dengan hotel berbintang, pihaknya berupaya mempertemukan pelaku hotel non-bintang dengan pengelola travel agent.&nbsp;Upaya ini dikemas dalam gelaran Jogjavaganza pada 7 Februari 2023. Total akan ada 80 potensial buyer yang akan hadir pada Jogjavaganza. Terdiri dari 55 travel agent dan 25 buyer dari Asean Tourism Forum (ATF).<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/tidak-ada-di-lk-21-atau-dramaqu-ini-link-nonton-gratis-dan-legal-drama-korea-reborn-rich">Tidak ada di LK21 atau Dramaqu, Ini Link Nonton Gratis dan Legal Drama Korea Reborn Rich</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/threego-indonesia-group-akselerasi-pertumbuhan-industri-kreatif-tanah-air">Threego Indonesia Group Akselerasi Pertumbuhan Industri Kreatif Tanah Air</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/gerakan-nol-sampah-anorganik-diklaim-optimal">Gerakan Nol Sampah Anorganik Diklaim Optimal</a></li></ul>"Satu tujuan kami khususnya bagi pelaku pariwisata, yaitu bia meningkatkan perekonomiannya. Salah satunya dengan membantu mempromosikannya," ungkap Andrini. (Anz)

Screenshot_2021-05-09-00-59-01-91.jpg

YOGYA, Jogjaaja.com - Badan Pusat Statistik (BPS) DIY menyatakan, tingkat Penghunian Kamar (TPK) dinwilayy setempat masih didominasi oleh hotel bintang. Sepanja

Pemkot Yogyakarta Promosikan Hotel Bintang Dua Melalui ATF 2023