YOGYA, Jogjaaja.com - Enam peserta Sekolah Staf Dinas Luar Negeri (Sesdilu) Angkatan ke-75 berhasil menjembatani kerja sama bidang tenaga kesehatan dan penguatan diplomasi kesehatan di Asia Pasifik dan Afrika. Mereka menggandeng Kementerian Kesehatan RI, Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional (LDKPI) Kemenkeu RI, WHO Indonesia, dan Direktorat Kerja Sama Pembangunan Internasional (KSPI) Kemlu RI serta Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kementerian Kesehatan Semarang, Surakarta dan Yogyakarta.Upaya penguatan kerja sama tersebut dilaksanakan melalui kegiatan kuliah umum bertajuk “Pentingnya Peran dan Kapasitas Tenaga Kesehatan dalam Penguatan Ketahanan Kesehatan di Kawasan Asia-Pasifik dan Afrika” pada Kamis (16/11) di Poltekkes Yogyakarta. Kegiatan ini dihadiri oleh sejumlah Perwakilan asing dari Kamboja, Kenya, Nigeria, Papua Nugini serta Perwakilan RI terkait di Kabul, Nairobi, Phnom Penh, Port Moresby, Suva, Vientiane, dan Vanimo, serta civitas akademika Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan Kemenkes RI Arianti Anaya menyampaikan, paska pandemi COVID-19, sistem kesehatan Indonesia harus dikembangkan lebih baik. Ada 6 prinsip utama pengembangan transformasi kesehatan di Indonesia, yaitu layanan primer; layanan rujukan; transformasi sistem ketahanan kesehatan; sistem pembiayaan kesehatan; sumber daya manusia kesehatan dan teknologi kesehatan.“Layanan primer dan layanan rujukan adalah menjadi fokus utama kami untuk dikembangkan di Indonesia, sebab kita masih menghadapi penyakit-penyakit kritis (stroke, kanker, penyakit jantung. Sementara terkait dengan tenaga kerja kesehatan, Kemenkes RI menaruh perhatian pada 3 isu besar, yaitu kuantitas, kualitas, dan distribusi. Saat ini terdapat 38 Poltekkes di bawah Kemenkes RI," ungkap Arianti.Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kemlu RI, Duta Besar Mohammad Koba, menyampaikan bahwa pandemi COVID-19 telah menjadi pengalaman berharga bagi dunia. Untuk mengantisipasi hal serupa di masa depan, penting bagi Indonesia untuk meningkatkan kerja sama dengan negara Selatan-Selatan di bidang pendidikan tinggi dan tenaga kesehatan.“Ini adalah kesempatan sangat baik bagi kita untuk mengkapitalisasi potensi dan peluang yang ada dalam pendidikan tinggi, tenaga kesehatan, dan Kerja Sama Selatan-Selatan untuk masa depan yang lebih baik. Poltekkes dapat menjadi pelopor kerja sama konkret dengan tenaga kesehatan di berbagai negara Selatan-Selatan,” katanya.Sementara itu, Kepala Divisi Perencanaan Penyaluran Dana LDKPI Yovan Rizaldy menyampaikan, sesuai visi LDKPI untuk menjadikan &nbsp;institusi dana bantuan kerjasama internasional yang profesional, kredibel dan mandiri, LDKPI terus lakukan peningkatan jumlah pemberian hibah dari Rp29,41 miliar untuk 3 negara penerima menjadi Rp47,5 miliar untuk 15 negara penerima pada tahun 2022.“Untuk tahun 2024, pemberian hibah pendidikan tenaga kesehatan akan diberikan kepada mahasiswa asing dari Afghanistan, Fiji, Kamboja, Kenya, Laos, Nigeria dan Papua Nugini. Seluruh mahasiswa tersebut akan belajar di 3 Poltekkes Kemenkes, yaitu di Semarang, Surakarta dan Yogyakarta," jelasnya.Kuliah umum selanjutnya diisi oleh paparan dan diskusi interaktif mengenai peran dan kapasitas tenaga kesehatan dalam penguatan ketahanan kesehatan di kawasan Asia Pasifik dan Afrika. Indonesia dapat menjadi salah satu leading actor di kawasan dalam mendidik dan menghasilkan tenaga kesehatan yang handal dan bertaraf internasional. Indonesia, dengan Poltekkes bertaraf internasional di Yogyakarta, Semarang, dan Surakarta, memiliki kemampuan dan kapasitas untuk turut membangun tenaga kesehatan di kawasan.Kuliah umum juga menghasilkan Minutes of Meeting (MoM) yang ditandatangani oleh Direktur Poltekkes Yogyakarta dan Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kemlu RI serta disaksikan oleh Direktur Penyediaan Tenaga Kesehatan Kemkes RI. MoM mencakup rencana pemberian beasiswa tenaga kesehatan dari sejumlah negara di kawasan Asia Pasifik dan Afrika di Poltekkes Kemenkes, termasuk di Yogyakarta. (Anz) &nbsp;

poltekkes.jpg

Foto: Kuliah umum sekaligus penandatanganan Minutes of Meeting (MoM) oleh Direktur Poltekkes Yogyakarta dan Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kemlu RI serta disaksikan oleh Direktur Penyediaan Tenaga Kesehatan Kemkes RI.

YOGYA, Jogjaaja.com - Enam peserta Sekolah Staf Dinas Luar Negeri (Sesdilu) Angkatan ke-75 berhasil menjembatani kerja sama bidang tenaga kesehatan dan penguata

Perkuat Ketahanan Kesehatan Kawasan, Diplomat RI Rangkul Tiga Politeknik Kesehatan