YOGYA, Jogjaaja.com - Kelompok peternak di kawasan Umbulharjo, Kota Yogyakarta mampu memanfaatkan sampah daun perindang dan tanaman lainnya untuk diolah menjadi pakan ternak.Pemanfaatan itu telah berjalan sejak enam bulan terakhir dan diharapkan bisa diperluas ke wilayah lain.Pemanfaatan sampah pohon perindang itu kini dibuat untuk pakan ternak dua kelompok. Mereka memanfaatkan keberadaan kampung kelengkeng yang tumbuh ratusan untuk diolah daun hasil pemangkasannya menjadi pakan ternak.Nurdin Saputro salah seorang peternak yang memanfaatkan pakan itu mengatakan, selama ini pakan hasil fermentasi itu telah dibuat sebagai pakan kambing dan domba."Tujuannya disini untuk mengurangi sampah dan mengelola sampah dedaunan yang biasanya langsung dibuang itu kita fermentasi saja," katanya, Selasa (2/8/2022).Menurutnya, tidak terdapat perbedaan yang mencolok dan signifikan dengan pemberian pakan rumput segar dengan hasil olahan sampah daun perindang hasil fermentasi. "Untuk hasilnya pun ga jauh beda dengan rumput yang masih segar karena juga dicampur," kata dia.Pihaknya sudah melakukan tiga kali pengolahan sampah daun perindang selama enam bulan terakhir ini. Prosesnya pun terbilang sangat sederhana dan diharapkan bisa meminimalisir pembuangan sampah ke tempat pembuangan akhir."Daun yang dipangkas dipisahkan dari ranting dan kemudian dimasukkan ke alat pemotongan lalu setelah selesai kita buat rata di tempat yang bersih lalu dicampur dengan EM4 dan molase," jelas dia.Setelahnyahasil potongan daun dan rumput yang telah disiram dengan molase dan EM4 tadi diaduk sampai rata kemudian dimasukkan ke dalam tong yabg telah diberi pollard sampai tiga minggu."Di bawah kita kasih polar lagi dengan tujuan untuk mengurangi kadar air. Disiapkan selama tiga minggu lalu dibalik dan bisa langsung dikasih ke pakan ternak," katanya.Pihaknya berharap agar pemerintah setempat bisa memfasilitasi agar para peternak bisa mendapatkan sampah yang dihasilkan dari daun perindang di sejumlah ruas jalan.&nbsp;<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/grab-dan-bank-bpd-diy-digitalisasi-umkm-dan-keuangan-daerah-1-1-1-1">Grab dan Bank BPD DIY Digitalisasi UMKM dan Keuangan Daerah</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/rups-tahunan-pt-trimegah-sekuritas-indonesia-tbk-tetapkan-philmon-samuel-tanuri-sebagai-direktur-utama">RUPS Tahunan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk Tetapkan Philmon Samuel Tanuri Sebagai Direktur Utama</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/tour-de-prambanan-2022-siap-digelar-janjikan-suasana-berbeda-1-1">Tour de Prambanan 2022 Siap Digelar, Janjikan Suasana Berbeda</a></li></ul>"Untuk komposisi tergantung dengan kandungan air dari tanamannya. Kalau sedikit airnya harus dikasih banyak biar bakterinya cepat memakan daun, bisa dikira saja dan diatur dengan pas," pungkas dia. (Anz)

IMG-20220802-WA0039.jpg

Foto: Peternak dari Kemantren Umbulharjo saat mengolah sampah daun perindang untuk dijadikan pakan ternak fermentasi, Selasa (2/8/2022).

Pemanfaatan sampah pohon perindang itu kini dibuat untuk pakan ternak dua kelompok. Mereka memanfaatkan keberadaan kampung kelengkeng yang tumbuh ratusan untuk diolah daun hasil pemangkasannya menjadi pakan ternak. 

Peternak Umbulharjo Olah Sampah Daun Perindang Jadi Pakan Ternak