SLEMAN, Jogjaaja.com - Polda DIY mengungkap motif Kerusuhan yang melibatkan dua kelompok massa antara PSHT dan Brajamusti pada Minggu (4/6/2023) malam di sejumlah titik di Kota Yogyakarta.Kabid Humas Polda DIY, Kombes Pol Nugroho Arianto mengatakan, kericuhan itu terjadi pada pukul 17.00 wib di Jl. Kenari Yogyakarta dan pukul 18.00 wib di Jl. Tamansiswa Yogyakarta."Dilatarbelakangi oleh perkara penganiayaan&nbsp; korban simpatisan PSHT yang diduga dilakukan oleh anggota Brajamusti yang terjadi pada hari Minggu, Tanggal 28 Mei 2023 di Villa Rangdo Parangdok, Parangtritis, Kretek, Bantul," katanya Senin (5/6/2023).Atas laporan polisi tersebut, tim gabungan Polres Bantul melakukan serangkaian tindakan penyelidikan maupun penyidikan guna mendapatkan petunjuk maupun bahan keterangan untuk mengungkap kasus tersebut."Kemudian pada hari Selasa tanggal 30 Mei 2023, sekitar pukul 08.00 WIB petugas berhasil mengamankan tiga orang yang diduga sebagai pelaku pengeroyokan sesuai laporan tersebut diatas," ujarnya.Adapun insiden bentrok itu bermula saat rombongan PSHT Wilayah Timur bergerak dari Kawasan Timur Prambanan, yang mana tujuan awal rombongan akan menuju ke Polres Bantul dalam agenda menyatakan statment dan menanyakan terkait kebenaran informasi penangkapan 3 orang pelaku dari oknum BI telah dilakukan dan ditetapkan sebagai tersangka."Namun perjalanan arak-arakan konvoi sepeda motor oleh rombongan PSHT berubah menuju mess/wisma/kediaman pihak BI dan mengarah masuk Kota Yogyakarta ketika melintas terjadi bentrok dengan warga sekitar," katanya.Bentrok dipicu akibat warga sekitar merasa terganggu dan terusik atas suara knalpot brong dan suara teriak-teriakan kasar yang lainnya. Pukul 19.00 s/d 21.00 WIB di Jl. Kenari kembali terjadi bentrok antara PSHT dengan warga, kemudian kepolisian mengamankan, melerai sehingga TKP menjadi kondusif. "Pukul 21.00 s/d 23.58 WIB proses evakuasi massa PH ke mapolda DIY dengan jumlah total 352 orang," ungkapnya.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/polisi-tangkap-pengusaha-toko-yang-cabuli-17-anak-di-bawah-umur">Polisi Tangkap Pengusaha Toko yang Cabuli 17 Anak di Bawah Umur</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/jadwal-krl-jogja-solo-mulai-1-juni-2023-berubah-cek-jadwal-lengkapnya">Jadwal KRL Jogja-Solo Mulai 1 Juni 2023 Berubah, Cek Jadwal Lengkapnya</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/kamuspusdirla-kolonel-sus-yuto-nugroho-bagi-bagi-hadiah-untuk-pengunjung">Kamuspusdirla Kolonel Sus Yuto Nugroho Bagi-Bagi Hadiah untuk Pengunjung</a></li></ul>Kedua belah pihak kini telah sepakat untuk berdamai dan mengaku menyesal atas terjadinya insiden itu. Kedua belah pihak juga meminta maaf kepada warga Yogyakarta dan sejumlah pejabat terkait lainnya. (Anz)&nbsp;

polda diy.jpeg

Foto: Kabid Humas Polda DIY, Kombes Pol Nugroho Arianto (tengah) saat menjelaskan kronologi kejadian bentrok antara dua kelompok massa di Yogyakarta, Senin (5/6/2023).

SLEMAN, Jogjaaja.com - Polda DIY mengungkap motif Kerusuhan yang melibatkan dua kelompok massa antara PSHT dan Brajamusti pada Minggu (4/6/2023) malam di sejuml

Polda DIY Ungkap Motif Kerusuhan Dua Kelompok Massa yang Terjadi di Yogyakarta