YOGYA, Jogjaaja.com - Memasuki musim penghujan dan ancaman bencana Hidrometeorologi yang belakangan intensitasnya semakin tinggi, masyarakat di Kota Yogyakarta diminta mewaspadai beragam potensi kebencanaan. Satu di antaranya adalah tanah longsor, dimana permukiman penduduk di kawasan bantaran sungai disebut paling rawan terdampak.Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta, Nur Hidayat mengatakan, sejak hujan deras rutin melanda wilayahnya dalam kurun waktu satu bulan terakhir tercatat sudah terjadi dua kali insiden tanah longsor. Yakni, di Kelurahan Kricak, serta Bener, yang berlokasi di Kemantren Tegalrejo."Kawasan itu memang rawan, baik longsor maupun banjir. Tapi, khusus di Bener sejauh ini penghuni yang di bantaran sungai minim, jadi potensinya hanya sebatas longsor tebing," kata Nur, Kamis (3/11/2022).Menurut Nur, beberapa titik di Kelurahan Kricak dan Bener yang berada di sisi barat Kota Yogya memang dilalui oleh aliran Sungai Winongo. Selain dua wilayah tersebut, beberapa permukiman warga di bantaran Sungai Code pun tak luput dari kerawanan, sehingga penduduk diminta meningkatkan kewaspadaan."Di sepanjang sungai bagaimanapun tetap rawan. Tapi untuk talud dan tebing sudah dibenahi juga. Kalau yang di Kricak dan Bener itu, beberapa kali kejadian. Tahun kemarin ada, tahun ini ada lagi," ucapnya.Meski demikian Nur menyampaikan, sebagai langkah antisipasi pihaknya telah menyiagakan para personel Kampung Tangguh Bencana (KTB) yang kini telah terbentuk hampir di seluruh wilay<a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/akhir-pekan-ini-akan-ada-festival-srawung-kampung-di-kotagede-berikut-informasi-lengkapnya">Akhir Pekan Ini Akan Ada Festival Srawung Kampung di Kotagede, Berikut Informasi Lengkapnya</a><ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/berkat-investasi-aman-penjualan-emas-antam-tembus-25-93-ton">Berkat Investasi Aman, Penjualan Emas Antam Tembus 25,93 Ton</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/ump-diy-tahun-2023-mulai-digodog-ini-harapan-serikat-pekerja">UMP DIY Tahun 2023 Mulai Digodog, Ini Harapan Serikat Pekerja</a>ah. Termasuk pula mempersiapkan jalur-jalur evakuasi jika sewaktu-waktu terjadi bencana alam yang tak diinginkan.</li></ul>"KTB semua sudah punya jalur evakuasi. Semuanya sudah siap dan dikondisikan teman-teman KTB. Jadi, sejak pembentukan sudah diarahkan dan petugas kami di lapangan memfasilitasi itu," ungkapnya. (Anz)

longsor.jpg

  Suasana dan aktivitas warga di bantaran Sungai Gajahwong yang merupakan area perbatasan Kota Jogja, Sleman dan Bantul pada Kamis (3/11/2022). Memasuki puncak musim penghujan, warga di bantaran sungai diminta waspada terhadap potensi bencana.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta, Nur Hidayat mengatakan, sejak hujan deras rutin melanda wilayahnya dalam kurun waktu satu bulan terakhir tercatat sudah terjadi dua kali insiden tanah longsor. Yakni, di Kelurahan Kricak, serta Bener, yang berlokasi di Kemantren Tegalrejo.

Potensi Bencana Hidrometeorologi, Ini Deretan Wilayah Rawan Longsor di Kota Yogya