SLEMAN, Jogjaaja.com - Guna menjaga kelestarian alam dan gerakan pengendalian perubahan iklim serta menurunkan emisi gas kaca, Kampung Pramuka di DIY mendeklarasikan diri menuju Program Kampung Iklim (Proklim) di Embung Kaliaji, Dusun Sangurejo, Wonokerto, Turi, Sleman.Program ini merupakan kolaborasi berbagai pihak antara lain Satuan Komunitas Sekawan Persada Nusantara (SAKO SPN) DIY bersama beberapa elemen Gerakan Pramuka, serta Fakultas Kehutanan UGM yang berupaya untuk menatap kawasan kampung menjadi lebih hijau dan menjadi salah satu sumber nilai tambah ekonomi bagi masyarakat.Mewakili Dekan Falultas Kehutanan UGM, sekaligus Wakil Ketua Pinsaka Wanabakti DIY, yang juga Ketua Dewan Pembina Sako Sekawan Persada Nusantara (SPN) DIY, Atus Syahbudin menyampaikan, gerakan yang dilakukan itu membuat kampung yang dulu kondisinya sangat terbatas, kini dapat berkembang bahkan lebih maju."Dua tahun terakhir, kami dari Fakultas Kehutanan mulai terlibat membantu penanaman jenis-jenis pohon untuk edukasi, kemudian pengolaan sampah. Kedepan bisa lebih jauh lagi programnya berupa ecoprint, biopori, rumah maggot termasuk tebar ikan," ujar Atus, Kamis (2/3/2023).Atus menambahkan, Dusun Sangurejo memiliki tiga kelebihan menuju Proklim dengan adanya embung sebagai konservasi air, pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) dengan memasang 3 titik lampu tenaga surya, serta tanaman yang didukung Fakultas Kehutanan UGM."Termasuk di pekarang rumah warga, kalau biasanya dimanfaatkan untuk menanam sayur dan tanaman herbal. Kalau disini ditanami Salak sebagai tanaman khas wilayah Turi sehingga dapat menambah nilai ekonomi masyarakat," ucapnya.Dukuh Sangurejo, Sehadi menyebut, dengan berbagai dukungan seperti dari Satuan Komunitas Sekawan Persada Nusantara (SAKO SPN) DIY bersama beberapa elemen Gerakan Pramuka, serta Fakultas Kehutanan UGM, masyarakat semakin memahami pentingnya keberlangsungan alam, menjaga kelestarian, serta perlunya meminimalkan produksi sampah."Kami mungkin belum bisa menerima nikmatnya saat ini, tetapi 10-20 tahun yang akan datang, anak cucu kami yang akan menerima. Mudah-mudahan program ini bisa semakin meluas ke seluruh masyarakat di wilayah Jogja maupun Indonesia, sehingga setidaknya wilayah kita bisa bersih, bisa banyak pohon yang tumbuh, dan juga pelestarian sumber air juga bisa terjaga," kata Sehadi.&nbsp;<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/unik-pernikahan-di-purworejo-ini-maharnya-satu-tusuk-sate">Unik, Pernikahan di Purworejo ini Maharnya Satu Tusuk Sate</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/maret-2023-event-j-150-k-2023-kembali-hadir">Maret 2023, Event J150K 2023 Kembali Hadir</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/siap-digelar-ika-uns-color-run-2023-gaungkan-semangat-pluralisme-dan-kebhinekaan">Siap Digelar, IKA UNS Color Run 2023 Gaungkan Semangat Pluralisme dan Kebhinekaan</a></li></ul>Dalam rangkaian deklarasi Proklim Kampung Pramuka Sangurejo dilakukan simbolis penanaman tanaman keras diantaranya seperti pohon Kepel yang diharapkan menjadi ruang edukasi bagi generasi muda ketika menikmati keindahan embung Kaliaji, Sangurejo, Donokerto, Kapanewon Turi Sleman. (Anz)&nbsp;&nbsp;&nbsp;

kampung iklim.jpeg

Foto: Suasana penanaman pohon simbolis dan deklarasi kampung Program Kampung Iklim (Proklim) di Embung Kaliaji, Dusun Sangurejo, Wonokerto, Turi, Sleman.

SLEMAN, Jogjaaja.com - Guna menjaga kelestarian alam dan gerakan pengendalian perubahan iklim serta menurunkan emisi gas kaca, Kampung Pramuka di DIY mendeklara

Program Kampung Iklim Dideklarasikan di Dusun Sangurejo Sleman