YOGYA, Jogjajaa.com – Berlangsung sepanjang Mei 2023, program&nbsp;Wikisource Loves Manuscripts (WILMA)&nbsp;berhasil melakukan digitalisasi 33 naskah kuno yang tersebar di empat Kota/Kabupaten di Yogyakarta. Tercatat sebanyak 8.000 lembar naskah bisa diakses publik secara online.Wikisource Loves Manuscripts (WILMA)&nbsp;merupakan program&nbsp;yang diinisiasi Pusat Pengkajian Islam dan&nbsp;Masyarakat (PPIM) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Wikimedia Foundation.&nbsp;Proses digitalisasi dilakukan sejak 4 sampai 31 Mei 2023 dengan menggandeng&nbsp;Komunitas Jangkah Nusantara,&nbsp;wadah muda-mudi Yogyakarta yang&nbsp;fokus pada pelestarian dan pemanfaatan naskah kuno.Ketua Komunitas Jangkah Nusantara,&nbsp;M Bagus Febriyanto, mengatakan kegiatan ini bertujuan menjaga, memulihkan, dan menghadirkan manuskrip dalam bentuk digital."Ada sekitar 30-an&nbsp;manuskrip yang dipreservasi dan didigitalkan,&nbsp;yang melibatkan serangkaian langkah penting serta ahli. Manuskrip terdiri dari naskah Al-Qur'an, naskah&nbsp;gending, dan naskah-naskah Jawa lainya," jelas Bagus Febriyanto, Jumat (26/5/2023).Seluruh naskah-naskah yang didigatilisasi, lanjut Bagus, memiliki nilai intelektual dan sejarah yang luar biasa, dan telah memberikan kontribusi penting dalam memperkaya pengetahuan manusia.Dari lima titik yang tersebar di&nbsp;Kota&nbsp;Yogyakarta, Bantul, Gunungkidul, dan Sleman, misi WILMA dimulai dari Bantul yaitu&nbsp;naskah-naskah koleksi Museum Wayang Beber Sekartaji yang dikelola oleh Indra Suroinggeno.&nbsp;&nbsp;Ada 10&nbsp;naskah di Museum Wayang Beber Sekartaji&nbsp;yang terdiri dari tujuh&nbsp;koleksi lontar dan tiga manuskrip bermaterial kertas Eropa&nbsp;yang didigitalisasi.Kemudian WILMA menuju titik&nbsp;kedua di Kota&nbsp;Yogyakarta&nbsp;dengan&nbsp;mendigitalkan delapan buah naskah notasi seni karawitan karya empu gending&nbsp;Yogyakarta, yaitu KRT Wiroguno."Naskah-naskah itu tersimpan dan menjadi koleksi Pusat Kajian&nbsp;Arsip dan Dokumen Seni KRT Wiroguno di kompleks nDalem Kaneman," kata Bagus.Misi ketiga di&nbsp;Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UGM yang telah mendigitalkan&nbsp;delapan buah naskah. Empat di antaranya ditulis di atas lontar dan empat buah naskah lainnya bermaterial kertas.<figure class="image"><img src="https://ik.trn.asia/uploads/2023/05/1685108476494.png"><figcaption>Tim digitalisasi dan dokumentasi, mendigitalisasi manuskrip-manuskrip dengan&nbsp;menggunakan teknologi canggih. Proses digitalisasi ini akan menciptakan salinan elektronik yang&nbsp;akurat dan tahan lama, sehingga memungkinkan akses yang lebih mudah dan meminimalkan risiko kerusakan fisik manuskrip. (EDUWARA/Dok. Komunitas Jangkah)</figcaption></figure>Pemeliharaan ManuskripUsai dari&nbsp;UGM, misi WILMA yang keempat adalah mendigitalisasi naskah-naskah milik masyarakat&nbsp;Gunungkidul. Pada pelaksanaan misi di Gunungkidul, tim lapangan yang digawangi Komunitas&nbsp;Jangkah Nusantara bekerja sama dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Gunungkidul.Naskah koleksi masyarakat Gunungkidul yang berhasil didigitalisasi ada empat buah, tiga di antaranya berasal&nbsp;dari daerah Nglipar milik Sakiyo dan satu naskah dari Paliyan milik Sutoyo.Misi WILMA yang&nbsp;pamungkas ada di wilayah Sleman. Ada tiga naskah yang didigitalkan dari koleksi pribadi Sinarendra&nbsp;yang merupakan seorang guru dan pegiat aksara Jawa."Dengan demikian misi WILMA di DIY telah&nbsp;berhasil mendigitalkan 33 naskah dengan total lebih dari 8.000-an halaman," kata Bagus.Dalam proses pengerjaannya, tim digitalisasi terbagi dalam tim ahli konservasi fisik akan melakukan perawatan fisik untuk memulihkan kondisi manuskrip,&nbsp;seperti membersihkan, mereparasi, dan melindungi material manuskrip agar tetap awet dan terjaga.Tim katalogisasi melakukan pendataan bahan pustaka seperti: penentuan judul, pengarang, subjek,&nbsp;dan atribut lain yang relevan dari suatu bahan pustaka agar dapat diakses dan ditemukan dengan&nbsp;mudah," jelasnya.Tim digitalisasi dan dokumentasi, mendigitalisasi manuskrip-manuskrip dengan&nbsp;menggunakan teknologi canggih. Proses digitalisasi ini akan menciptakan salinan elektronik yang&nbsp;akurat dan tahan lama, sehingga memungkinkan akses yang lebih mudah dan meminimalkan risiko kerusakan fisik manuskrip."Kami mengundang seluruh masyarakat yang tertarik dan peduli terhadap pelestarian warisan budaya&nbsp;untuk bergabung dengan kami dalam kegiatan pemeliharaan manuskrip. Dengan dukungan dan&nbsp;partisipasi Anda, kami dapat menjaga kas kaya atau kekayaan intelektual ini agar tetap hidup dan&nbsp;dapat diwariskan kepada generasi mendatang," imbuhnya.Naskah-naskah yang telah didigitalisasi akan diunggah ke situs Wikimedia Commons, yaitu repository&nbsp;berkas multimedia yang bebas dan terbuka. Nantinya, diharapkan siapapun dapat memanfaatkan&nbsp;hasil digitalisasi manuskrip dari Yogyakarta ini.Selain disimpan secara online, naskah-naskah yang telah diunggah tersebut dapat dimanfaatkan sebagai korpus dataset untuk pengembangan Optical Character Recognition (OCR) berbasis intelegensi buatan (artificial intelegent). Tujuannya yaitu untuk membantu mempercepat proses&nbsp;pembacaan naskah ke dalam format karakter digital di masa yang akan datang.Ilham Nurwansah, Wikimedia in Residence yang merupakan motor program ini menyebutkan&nbsp;kegiatan ini merupakan rangkaian panjang preservasi naskah melalui metode digitalisasi ke&nbsp;dalam format baru dengan pendekatan urun daya komunitas."Program digitalisasi naskah umumnya selesai pada tahap pengunggahan atau penyediaan gambar&nbsp;secara online. Wikisource Loves Manuscripts mengolah secara langsung hasil&nbsp;digitalisasi melalui proses transkripsi aksara secara online dan terstruktur," jelasnya.&nbsp;<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/toko-buku-gunung-agung-gulung-tikar-tutup-sisa-gerai-tahun-ini">Toko Buku Gunung Agung 'Gulung Tikar', Tutup Sisa Gerai Tahun Ini</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/awas-perusahaan-harus-bayar-biaya-mahal-saat-karyawan-stres">Awas,, Perusahaan Harus Bayar Biaya Mahal saat Karyawan Stres</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/kontribusi-tinggi-pekerja-sektor-padat-karya-iht-perlu-perlindungan">Kontribusi Tinggi, Pekerja Sektor Padat Karya IHT Perlu Perlindungan</a></li></ul>Dirinya berharap masyarakat dan komunitas&nbsp;terlibat&nbsp;langsung untuk urun daya mengolah hasil digitalisasi manuskrip, serta merawat warisan&nbsp;budaya dengan cara yang lebih kekinian sehingga hasilnya&nbsp;dapat digunakan sebagai bahan awak&nbsp;pengembangan analisis naskah berbasis kecerdasan buatan.

Proses digitaliasasi 33 naskah kuno yang berisikan 8 ribu halaman, berhasil dilakukan lewat Wikisource Loves Manuscripts (WILMA). Ke-33 naskah kuno tersebut tersebar di empat Kota/Kabupaten di Yogyakarta. 

26052023-Komunitas Jangkah digitalisasi naskah kuno.png

Eduwara.com, JOGJA – Berlangsung sepanjang Mei 2023, program Wikisource Loves Manuscripts (WILMA) berhasil melakukan digitalisasi 33 naskah kuno yang tersebar di empat Kota/Kabupaten di Yogyakarta. Tercatat sebanyak 8.000 lembar naskah bisa diakses publik secara online.

Program WILMA Digitalisasi 33 Naskah Kuno di Yogyakarta