YOGYAKARTA - Ratusan pelajar tingkat sekolah dasar di Yogyakarta beberapa hari lalu diajak untuk membuat busana dan topeng dari daur ulang sampah. Para pelajar ini kemudian memperagakan karya mereka dengan berlenggak-lenggok dalam fashion show busana daur ulang sampah yang digelar di Jalan Margoutomo, Yogyakarta. Karya dan fashion show ini digelar dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional.
<p style="background: white; box-sizing: inherit; margin: 1rem; font-variant-ligatures: normal; font-variant-caps: normal; orphans: 2; text-align: start; widows: 2; -webkit-text-stroke-width: 0px; text-decoration-style: initial; text-decoration-color: initial; word-spacing: 0px;">Salah satu diantara peserta tersebut, Najwa Aulia berhasil menyedot perhatian dengan balutan busana dari bungkus mie instan yang didesain seperti gaun pengantin.&nbsp;
<p style="background: white; box-sizing: inherit; margin: 1rem; font-variant-ligatures: normal; font-variant-caps: normal; orphans: 2; text-align: start; widows: 2; -webkit-text-stroke-width: 0px; text-decoration-style: initial; text-decoration-color: initial; word-spacing: 0px;">Siswi SD Rejowinangun 1 itu mengaku senang dengan hasil karyanya tersebut, meski dalam prosesnya masih dibantu sang ibu. Najwa terus berlatih untuk mengolah sampah menjadi lebih berguna.&nbsp;"Senang bisa ikut, sudah sejak lama&nbsp;ngumpulin bungkus mie instan," ucapnya.&nbsp;
<p style="background: white; box-sizing: inherit; margin: 1rem; font-variant-ligatures: normal; font-variant-caps: normal; orphans: 2; text-align: start; widows: 2; -webkit-text-stroke-width: 0px; text-decoration-style: initial; text-decoration-color: initial; word-spacing: 0px;">Hal yang sama juga dirasakan Amara dari SD Negeri Nitikan, yang berhasil mengolah bekas kantong beras menjadi baju pesta menarik dengan kolaborasi daun-daun kering dan aneka biji bijian.&nbsp;
<p style="background: white; box-sizing: inherit; margin: 1rem; font-variant-ligatures: normal; font-variant-caps: normal; orphans: 2; text-align: start; widows: 2; -webkit-text-stroke-width: 0px; text-decoration-style: initial; text-decoration-color: initial; word-spacing: 0px;">Hal tersebut, langsung mendapat respon positif dari Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi yang sangat antusias menyaksikan semangat anak-anak menjadikan sampah sebagai bahan kreatifitas.&nbsp;
<p style="background: white; box-sizing: inherit; margin: 1rem; font-variant-ligatures: normal; font-variant-caps: normal; orphans: 2; text-align: start; widows: 2; -webkit-text-stroke-width: 0px; text-decoration-style: initial; text-decoration-color: initial; word-spacing: 0px;">"Anak anak kita harus dididik sejak dini untuk peduli sampah, karena mereka yang akan menjadi penerus kita," ucapnya.&nbsp;
<p style="background: white; box-sizing: inherit; margin: 1rem; font-variant-ligatures: normal; font-variant-caps: normal; orphans: 2; text-align: start; widows: 2; -webkit-text-stroke-width: 0px; text-decoration-style: initial; text-decoration-color: initial; word-spacing: 0px;">Pihaknya mengajak warga Yogyakarta untuk memandang sampah dengan pola pikir baru yakni sampah tidak lagi dibuang namun dipilah.&nbsp;
<p style="background: white; box-sizing: inherit; margin: 1rem; font-variant-ligatures: normal; font-variant-caps: normal; orphans: 2; text-align: start; widows: 2; -webkit-text-stroke-width: 0px; text-decoration-style: initial; text-decoration-color: initial; word-spacing: 0px;">"Harus memiliki pola pikir sampah dari rumah harus didaur ulang baik organik maupun non organik," ucapnya.&nbsp;
<p style="background: white; box-sizing: inherit; margin: 1rem; font-variant-ligatures: normal; font-variant-caps: normal; orphans: 2; text-align: start; widows: 2; -webkit-text-stroke-width: 0px; text-decoration-style: initial; text-decoration-color: initial; word-spacing: 0px;">Karena itu, keberadaan komunitas bank sampah juga bisa mendorong masyarakat agar mulai memilah sampah kemudian mengolahnya.&nbsp;"Sampah selalu ada setiap harinya di Yogyakarta per hari sudah mencapai 300 ton," imbuhnya.&nbsp;
<p style="background: white; box-sizing: inherit; margin: 1rem; font-variant-ligatures: normal; font-variant-caps: normal; orphans: 2; text-align: start; widows: 2; -webkit-text-stroke-width: 0px; text-decoration-style: initial; text-decoration-color: initial; word-spacing: 0px;">Heroe berharap HPSN tahun ini kembali mengingatkan kepedulian terhadap sampah, Ia mengingatkan peristiwa bencana yang terjadi di Bandung pada 2006 yang menelan banyak korban akibat sampah.&nbsp;
<p style="background: white; box-sizing: inherit; margin: 1rem; font-variant-ligatures: normal; font-variant-caps: normal; orphans: 2; text-align: start; widows: 2; -webkit-text-stroke-width: 0px; text-decoration-style: initial; text-decoration-color: initial; word-spacing: 0px;">"Jangan sampai juga peristiwa yang terjadi di Yogyakarta pada 2019 terulang, ketika sampah tidak lagi bisa dibuang ke TPS yang akhirnya menumpuk dan menimbulkan bau menyengat," paparnya.&nbsp;
<p style="background: white; box-sizing: inherit; margin: 1rem; font-variant-ligatures: normal; font-variant-caps: normal; orphans: 2; text-align: start; widows: 2; -webkit-text-stroke-width: 0px; text-decoration-style: initial; text-decoration-color: initial; word-spacing: 0px;">Dalam kesempatan yang sama Kepala Dinas Lingkungan Hidup kota Yogyakarta Suyana menegaskan, tema HPSN Kota Yogyakarta adalah gerakan pilah sampah dari rumah.&nbsp;
<p style="background: white; box-sizing: inherit; margin: 1rem; font-variant-ligatures: normal; font-variant-caps: normal; orphans: 2; text-align: start; widows: 2; -webkit-text-stroke-width: 0px; text-decoration-style: initial; text-decoration-color: initial; word-spacing: 0px;">Selain menampilkan aksi siswa SD dalam mengolah sampah, kegiatan juga diisi dengan pelatihan singkat daur ulang sampah menjadi&nbsp;ecoprint,&nbsp;ecoprint&nbsp;hingga pembuatan topeng dan wayang kertas.

Para pelajar memperagakan busana hasil daur ulang sampah yang sudah mereka buat.

Ratusan Siswa SD di Yogyakarta Adu Kreasi Mendaur Ulang Sampah

YOGYAKARTA - Ratusan pelajar tingkat sekolah dasar di Yogyakarta beberapa hari lalu diajak untuk membuat busana dan topeng dari daur ulang sampah. Para pelajar ini kemudian memperagakan karya mereka dengan berlenggak-lenggok dalam fashion show busana daur ulang sampah yang digelar di Jalan Margoutomo, Yogyakarta. Karya dan fashion show ini digelar dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional.